BOLASPORT.COM - Uang ditengarai menjadi penyebab menurunnya performa petarung kelas ringan UFC, Conor McGregor, di oktagon.
Conor McGregor berada di puncak dunia saat berhasil mengawinkan gelar dari dua divisi secara bersamaan, rekor pertama di UFC, pada 2016.
Nama Conor McGregor makin tenar setelah sepakat bertanding dengan megabintang tinju, Floyd Mayweather Jr., pada tahun berikutnya.
Kendati kalah TKO pada ronde ke-10, Conor McGregor mendapatkan pemasukan besar, kabarnya lebih dari 100 juta dolar AS atau 1,4 triliun rupiah.
Baca Juga: Promotor Tyson Fury : Oleksandr Usyk Ancaman Besar Anthony Joshua
Sejak saat itu Conor McGregor mengukuhkan diri sebagai petarung MMA dengan bayaran terbesar.
Sayangnya, kesuksesan itu tidak sejalan dengan prestasinya di oktagon.
Conor McGregor cuma sekali menang dalam empat laga berikutnya, dimulai dari duel kontroversial kontra Khabib Nurmagomedov pada 2018.
Satu-satunya kemenangan 'cuma' diraih Conor McGregor atas petarung veteran, Donald Cerrone, di kelas welter.
Baca Juga: Sudah Saatnya bagi Manny Pacquiao untuk Melupakan Dunia Tinju
Sementara tahun ini Conor McGregor selalu kalah dari Dustin Poirier, lawan yang dahulu pernah dikalahkannya.
Dustin Poirier juga memberikan kekalahan KO/TKO pertama bagi Conor McGregor di MMA pada duel yang berlangsung Januari lalu.
Satu-satunya alasan yang bisa menyelamatkan Conor McGregor adalah dia selalu mendapat cedera dalam dua laga dengan Dustin Poirier.
Baca Juga: Rekrut Satu-satunya Manusia Pembuat KO Adesanya, UFC Memang Butuh Darah Baru untuk Kelas Menengah
Petarung kelas ringan UFC, Arman Tsarukyan berpendapat bahwa uang telah mengubah Conor McGregor menjadi petarung 'cupu'.
Memiliki segalanya membuat Conor McGregor kehilangan rasa lapar untuk mengalahkan lawan-lawannya di arena pertarungan.
"Ya pastinya. Uang bisa mengubah Anda. Kalau Anda sudah punya banyak uang, Anda tidak lapar lagi," kata Arman Tsarukyan.
"Anda tidak lagi mau berlatih dengan keras, bangun pagi-pagi untuk berlari," imbuhnya dalam wawancara virtual dengan BolaSport Network, Kamis (16/9/2021).
Baca Juga: Mengidolakan Mike Tyson, Pemilik Tendangan Wakanda Hanya Bertinju karena Uang
Selain karena uang, Arman Tsarukyan menyebut usia juga memiliki peranan dalam penurunan prestasi Conor McGregor.
"Akan sangat sulit karena Conor McGregor sudah cukup tua dan sudah kaya raya," kata Arman Tsarukyan melanjutkan.
"Dia sudah memiliki semuanya, mendapatkan banyak uang, menjadi terkenal," tuturnya menambahkan.
Terlepas dari catatan minor itu, Conor McGregor masih menjadi penghasil penjualan tayangan berbayar (Pay-per-View/PPV) terbanyak untuk UFC.
Baca Juga: Eko Roni Saputra Bangga Rekan Setim Kejutkan Dunia di ONE Championship
Daya tarik yang lebih tinggi juga membuat Conor McGregor mendapatkan bayaran lebih besar dari lawannya meski kalah.
Menurut laporan Sportekz, Conor McGregor yang mundur setelah ronde pertama pada UFC 264 mendapatkan bayaran lebih tinggi dibandingkan Dustin Poirier.
Conor McGregor mengantongi uang sebesar 15 juta dolar AS atau setara dengan Rp 217,3 miliar, termasuk dari pembagian hasil penjualan PPV.
Sedangkan Dustin Poirier hanya mendapatkan 2,6 juta dollar AS atau senilai dengan Rp 37,6 miliar.
Conor McGregor membutuhkan kedisiplinan tinggi untuk bisa kembali ke level terbaiknya.
"Saya pikir bisa, saya harap dia berlatih keras lagi dan kembali disiplin seperti 4-5 tahun lalu," kata Arman Tsarukyan.
"Kalau melakukan itu, dia mungkin bisa kembali," tuturnya lagi.
Baca Juga: Pemilik Tendangan Wakanda Ungkap Motif Mike Tyson Bertinju Lagi
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar