Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Generasi Baru Datang, Jangan Berlebihan Lepas Valentino Rossi dari MotoGP

By Agung Kurniawan - Kamis, 7 Oktober 2021 | 09:45 WIB
Pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi, pada balapan MotoGP Catalunya 2021 di Circuit de Barcelona-Catalunya, Minggu (6/6/2021).
MOTOGP.COM
Pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi, pada balapan MotoGP Catalunya 2021 di Circuit de Barcelona-Catalunya, Minggu (6/6/2021).

BOLASPORT.COM - Juara dunia kelas 500cc musim 1981, Marco Lucchinelli memperingatkan para penggemar untuk tidak berlebihan soal Valentino Rossi.

Valentino Rossi yang kini membalap untuk Petronas Yamaha SRT telah memastikan bahwa MotoGP 2021 akan menjadi musim terakhirnya.

Mengawali karier di kelas 125cc musim 1996, Valentino Rossi secara keseluruhan sudah menghabiskan waktu kariernya selama 26 musim.

Selama 26 musim, Valentino Rossi berhasil mengoleksi total sembilan gelar juara dunia dan membuatnya seperti ikon untuk ajang balap MotoGP.

Baca Juga: Demi Gelar Juara MotoGP, Bagnaia Tak Ingin Lakukan Kesalahan

Tidak bisa dipungkiri bahwa pembalap berjuluk The Doctor itu memiliki daya tarik yang luar biasa yang mampu menghadirkan banyak penggemar.

Dengan dukungan dan kecintaannya akan sosok Valentino Rossi membuat para fans itu tidak jarang menunjukkan sisi fanatisme mereka.

Hal inilah yang sempat mengganggu mantan pembalap kelas 500cc asal Italia yakni Marco Lucchinelli.

Dalam siaran MotoG-Podcast, pria yang pernah dinobatkan sebagai legenda MotoGP itu mengaku sempat mendapatkan ancaman pembunuhan.

Baca Juga: Rekan Maverick Vinales Bingung Usai Cetak Lima Crash di COTA

Pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi, saat mengaspal pada MotoGP Americas 2021 di Circuit of the Americas, Austin, Texas, Minggu (3/10/2021).
DOK. MOTOGP.COM
Pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi, saat mengaspal pada MotoGP Americas 2021 di Circuit of the Americas, Austin, Texas, Minggu (3/10/2021).

Ancaman itu datang dari penggemar yang tidak suka pandangan Marco Lucchinelli terhadap performa pembalap berusia 42 tahun itu.

"Itu mengganggu saya saat dalam wawancara terakhir yang saya berikan karena saya telah menyampaikan pandangan," kata Marco Lucchinelli.

"Mereka menyinggung saya dan berharap saya, putra saya dan ibu saya mati," imbuhnya, seperti dilansir BolaSport.com dari Motosan.

Baca Juga: Balapan di COTA Disebut Valentino Rossi Sebuah Bencana

Sebelumnya, pria berusia 67 tahun itu menilai bahwa eksistensi Valentino Rossi saat ini telah menghambat para generasi baru yang akan naik ke kelas utama.

Tak ayal, pernyataan Marco Lucchinelli tersebut ternyata membuat telinga para penggemar pembalap asal Italia itu panas.

"Cukup, saatnya membuka jalan untuk mereka yang muda. Dia telah mengambil salah satu tempat dari mereka," kata Lucchinelli dilansir dari Tuttomotoriweb.

"Dia selalu membalap untuk menang, tetapi sekarang dia tampil membalap hanya untuk bisa finis saja," tuturnya menambahkan.

Baca Juga: Masalah Traksi dan Trek Buat Rins Gagal Ulangi Kesuksesan di COTA

Melalui siaran podcast itu pula, Marco Lucchinelli menegaskan pernyataan sebelumnya bahwa sudah seharusnya Valentino Rossi pensiun dari MotoGP.

"Saya mengungkapkan apa yang saya pikirkan ketika saya mengatakan bahwa Valentino Rossi seharusnya sudah pensiun sekarang," ucap Marco Lucchinelli.

Marco Lucchinelli menegaskan bahwa dirinya tidak membenci Valentino Rossi, dia hanya menyayangkan sikap para fans yang berlebihan.

Untuk melepas Valentino Rossi dari ajang MotoGP, sudah seharusnya dia mendapatkan penghormatan yang pantas namun tidak perlu berlebihan.

"Saya suka cara dia membalap, saya harap dengan fakta bahwa Valentino Rossi pensiun mari kita berikan apa yang pantas dia dapatkan, tapi jangan berlebihan," ucap Lucchinelli.

"Saya tidak marah dengannya, tetapi dengan pengikut yang sering tidak adil dalam penilaian mereka," tuturnya menambahkan.

Hal itu karena setelah Valentino Rossi pensiun, para generasi baru terutama pembalap muda asal Italia akan merintis jalan seperti Franco Morbidelli hingga Francesco Bagnaia.

Jika dulu Italia hanya memiliki satu pembalap juara dalam diri Valentino Rossi, maka di masa depan mereka akan memiliki lebih banyak pembalap potensial.

"Franco Morbidelli telah menunjukkan bahwa dia bisa menang," kata Marco Lucchinelli menjelaskan.

"Sekarang kita akan sampai bahwa ada banyak pembalap, yang dulunya hanya satu, sekarang ada banyak," tuturnya menambahkan.

Baca Juga: Belum Sembuh Saja Finis Ratusan Meter di Depan Quartararo, Marquez Calon Terkuat Juara MotoGP 2022


Editor : Diya Farida Purnawangsuni
Sumber : Motosan.es, tuttomotoriweb.it

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
37
88
2
Arsenal
37
86
3
Liverpool
37
79
4
Aston Villa
37
68
5
Tottenham
37
63
6
Chelsea
37
60
7
Newcastle
37
57
8
Man United
37
57
9
West Ham
37
52
10
Brighton
37
48
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Inter
36
92
2
Milan
36
74
3
Bologna
36
67
4
Juventus
36
67
5
Atalanta
35
63
6
Roma
36
60
7
Lazio
36
59
8
Fiorentina
36
54
9
Napoli
37
52
10
Torino
36
50
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X