Menurut Reverter, kondisi tersebut tidak lepas dari proses pembelian pemain yang sembrono dan proyek stadion baru bernama Espai Barca yang terlalu ambisius.
Reverter mengibaratkan kalau Barcelona adalah sebuah perusahaan publik, harusnya klub sudah bubar sejak dulu.
"Pada Maret 2021, kami menemukan diri kami dengan kekayaan bersih negatif," kata Reverter seperti dikutip BolaSport.com dari Marca.
"Jika Barcelona adalah Perusahaan Terbatas Publik, klub akan mendekati pembubaran."
"Klub ini dikelola dengan sangat buruk, dengan improvisasi total."
Baca Juga: Ronald Koeman Punya Musuh Baru di Barcelona, Kali Ini Gerard Pique yang Jadi Lawannya
"Mereka meluncurkan proyek Espai Barca, dan pembelian pemain dilakukan secara sembrono," tutur Reverter melanjutkan.
Kini, Barcelona tengah berusaha untuk keluar dari krisis keuangan yang sedang mereka alami.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Marca |
Komentar