BOLASPORT.COM - Borussia Dortmund kini tercatat telah 11 kali beruntun lolos ke babak 16 besar DFB Pokal usai Adik Eden Hazard tampil moncer melawan FC Ingolstadt.
Borussia Dortmund menjamu tim divisi dua Liga Jerman, FC Ingolstadt, pada laga putaran kedua DFB Pokal 2021-2022.
Berduel di Signal Iduna Park, Selasa (26/10/2021) waktu setempat, Borussia Dortmund sukses mengalahkan FC Ingolstadt dengan skor 2-0.
Winger asal Belgia, Thorgan Hazard, tampil moncer dengan memborong kedua gol Borussia Dortmund.
Dalam pertandingan tersebut, Thorgan Hazard baru bermain pada babak kedua, tepatnya menit ke-71.
Baca Juga: AC Milan Kudeta Puncak Klasemen Usai Menang Minimalis, Olivier Giroud: Yang Penting Menang
Adik Eden Hazard itu dimasukkan pelatih Marco Rose untuk menggantikan Thomas Meunier.
Baru satu menit merumput, Thorgan Hazard langsung mencetak gol untuk memecah kebuntuan Borussia Dortmund.
Menerima umpan silang Julian Brandt, Hazard dengan mudah menceploskan bola ke gawang FC Ingolstadt kawalan kiper Fabijan Buntic.
Berselang sembilan menit, Hazard mencetak brace sekaligus memastikan kemenangan 2-0 Dortmund atas Ingolstadt.
Dengan hasil ini, Dortmund berhak melenggang ke babak 16 besar DFB Pokal 2021-2022.
Dilansir BolaSport.com dari Opta Franz, Dortmund kini tercatat telah 11 kali beruntun melangkahkan kakinya di babak 16 besar DFB Pokal.
Baca Juga: Belum Puas Catatkan 100 Laga Bareng AC Milan, Stefano Pioli Incar 100 Lagi
Sejak musim 2011-2012, hanya Dortmund satu-satunya tim Jerman yang sanggup melakukannya.
Dortmund terakhir kali gagal melaju hingga babak 16 besar DFB Pokal adalah pada musim 2010-2011.
Kala itu, Dortmund yang masih dibesut Juergen Klopp kalah 2-4 via adu penalti atas Kickers Offenbach di Sparda Bank Hessen Stadion.
11 – Borussia Dortmund have reached the round of last 16 for the 11th time in a row in the German Cup - since the beginning of 2011/12, no other German team have done so. Streak #BVBFCI pic.twitter.com/eop8cdGev8
— OptaFranz (@OptaFranz) October 26, 2021
| Editor | : | Bagas Reza Murti |
| Sumber | : | Opta Franz |
Komentar