Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Kasus Pengaturan Skor Mengakar Sampai Jauh, APPI Desak PSSI Usut Aktor Lain yang Terlibat

By Hugo Hardianto Wijaya - Kamis, 4 November 2021 | 11:40 WIB
Ilustrasi Liga 1 2021
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Ilustrasi Liga 1 2021

BOLASPORT.COM - Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) mendesak Komite Disiplin (Komdis) PSSI untuk mengejar akar pengaturan skor di Liga Indonesia.

Komite Disiplin (Komdis) PSSI akhirnya menjatuhkan hukuman berat kepada para pelaku pengaturan skor yang terjadi di Liga 2 2021.

Sebanyak lima mantan pemain Perserang Serang dinyatakan terbukti bersalah dalam kasus pengaturan skor dan mendapat hukuman larangan bermain yang bervariasi, mulai dari 24 bulan hingga 60 bulan.

Mereka juga harus membayar denda sebesar Rp10 juta hingga Rp30 juta.

Baca Juga: Sriwijaya FC Resmi Gaet Jebolan Tim Sepak Bola Putra PON Papua

Kemudian ada pula satu pemain klub Liga 3, Persic Cilegon, Muhammad Diksi Hendika, yang juga mendapat sanksi lantaran mencoba melakukan suap kepada kiper Perserang, Yogi Triana.

Pembuktian adanya pengaturan skor di Liga 2 2021 lantas membuat Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) memberikan tuntutan baru kepada Komdis PSSI.

APPI berharap Komdis PSSI tidak berhenti mengusut kasus ini setelah memberikan sanksi kepada para pemain yang menjadi pelaku.

Sebab, APPI meyakini ada pihak-pihak lain di luar para pelaku yang juga terlibat dalam urusan pengaturan skor ini.

Baca Juga: Piala AFF Bagian dari Harga Diri Asia Tenggara, PSSI Minta Klub Luar Negeri Lepas Pemainnya ke Timnas Indonesia

"Saat ini tanggapan kami, kasus ini tidak boleh berhenti di pemain saja," tulis APPI dalam pernyataannya, sebagaimana dikutip Bolasport.com dari Kompas.

"Lagi-lagi yang kena sanksi hanya pemain dan sudah dapat diyakini pasti ada di luar 6 pemain tersebut yang terlibat," kata APPI.

APPI sendiri sudah melakukan langkah cepat dengan mengontak beberapa pemain yang mendapat sanksi dari Komdis PSSI.

APPI berniat untuk menemukan aktor sebearnya yang menjadi otak dari seluruh operasi pengaturan skor di Liga Indonesia.

Baca Juga: Disebut Pengecut karena Tak Bersalaman dengan Juergen Klopp, Diego Simeone Tuai Hasil Akibat Sikap Kontroversial

"Yang pasti kami tidak ingin berhenti di Komdis saja. Kami juga dapat arahan dari FIFPRO untuk melaporkan Red Button karena nanti akan terafiliasi dengan Interpol langsung," jelas APPI

Sistem Red Button ini dibuat oleh FIFPRO, FIFA dan Interpol guna mengusut secara tuntas dan membuka seluruh informasi untuk mengungkap praktik pengaturan skor pada pertandingan sepak bola di Indonesia.

Keyakinan APPI tentang aktor lain yang bermain dalam kasus pengaturan skor sejatinya sudah terjawab dalam acara Mata Najwa yang disiarkan pada Rabu (3/11/2021) malam WIB.

Mengambil tajuk "PSSI Bisa Apa Jilid 6", Najwa Shihab selaku pembawa acara berhasil menghadirkan sosok perangkat pertandingan yang mengaku melakukan pengaturan skor di Liga 1 2021.

Baca Juga: Pemain Naturalisasi Milik Persis Solo Resmi Belabuh ke Sriwijaya FC

Perangkat pertandingan yang berinisial Mr. Y itu lantas mengakui sudah dua kali terlibat mengotak-atik jalannya pertandingan.

"Untuk yang musim ini, saya dua kali main. Bisa jadi semua pertandingan wasit melakukannya (ikut terlibat)," jawabnya.

Dia menyebut bahwa dirinya dan beberapa perangkat pertandingan lain yang terlibat sanggup mengantongi bayaran hingga ratusan juta.

"Untuk uangnya sendiri, saya tidak bisa sebut, yang jelas harganya kisaran puluhan sampai ratusan juta per laga."

Baca Juga: MotoGP Algarve 2021 - Tanpa Tekanan, Quartararo Boleh Raih Hasil Apapun

"Semakin tinggi tensi partainya, semakin mahal," lanjutnya.

Mr. Y juga menjelaskan cara perangkat pertandingan melakukan praktik pengaturan skor dalam sebuah laga.

"Kalau untuk teknis di lapangan kita pakai kode yang sebelumnya sudah ditentukan," katanya.

"Jadi ketika kita diperintah memainkan sebuah pertandingan, seperti contoh di situ jelas ada handball di kotak penalti, tim yang seharusnya bisa menang dan mendapat penalti, tetap tidak diberi penalti oleh wasit," jelas Mr. Y.

"Jadi sengaja kadang dibiarkan, padahal kita sebenarnya tahu," imbuhnya lagi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)

 


Editor : Hugo Hardianto Wijaya
Sumber : Kompas.com, Mata Najwa Trans 7

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
37
94
2
Barcelona
37
82
3
Girona
37
78
4
Atlético Madrid
37
73
5
Athletic Club
37
65
6
Real Sociedad
37
60
7
Real Betis
37
56
8
Villarreal
37
52
9
Valencia
37
48
10
Alavés
37
45
Klub
D
P
1
Inter
37
93
2
Milan
37
74
3
Bologna
37
68
4
Juventus
37
68
5
Atalanta
36
66
6
Roma
37
63
7
Lazio
37
60
8
Fiorentina
36
54
9
Torino
37
53
10
Napoli
37
52
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X