Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Kejuaraan Dunia 2021 - Mantan Kompetitor Taufik Hidayat dan Hendrawan Bikin Lawan Ternganga

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Kamis, 16 Desember 2021 | 10:40 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Sri Lanka, Niluka Karunaratne, saat bertanding pada Olimpiade Tokyo 2020.
TWITTER.COM/OLYMPICLK
Pebulu tangkis tunggal putra Sri Lanka, Niluka Karunaratne, saat bertanding pada Olimpiade Tokyo 2020.

BOLASPORT.COM - Jawara bulu tangkis asal Denmark, Anders Antonsen, dibuat terpukau oleh lawannya, Niluka Karunaratne (Srilanka), pada Kejuaraan Dunia 2021.

Anders Antonsen menjaga kans untuk meraih gelar juara dunia menyusul kemenangan atas Niluka Karunaratne pada babak kedua Kejuaraan Dunia 2021.

Antonsen menang dengan skor 21-11, 21-15 pada pertandingan yang dihelat di Palacio de los Deportes Carolina Marin, Huelva, Spanyol, Rabu (16/12/2021).

Antonsen dibuat terpukau oleh Karunaratne.

Baca Juga: Hasil Kejuaraan Dunia 2021 - Dejan/Serena Takluk, Wakil Indonesia Habis

Finalis Kejuaraan Dunia 2019 terpukau dengan karier panjang yang dimiliki Karunaratne di jagat bulu tangkis.

Pemain berusia 36 tahun itu sudah bertanding di Kejuaraan Dunia sejak 2000. Saat itu usianya masih 15 tahun. Debutnya pun terjadi di Spanyol.

"Itu luar biasa. Itu gila," kata Antosen sambil tertawa selepas pertandingan, dilansir dari BWF Badminton.

"Luar biasa. Saya tidak yakin bisa berkompetisi selama dia. Kita masih harus melihatnya nanti. Akan tetapi, itu sebuah pencapaian yang gila."

Aksi pebulu tangkis tunggal putra Denmark, Anders Antonsen, saat menghadapi Niluka Karunaratne (Srilanka) pada babak kedua Kejuaraan Dunia 2021 di Palacio de los Deportes Carolina Marin, Huelva, Spanyol, 15 Desember 2021.
MIKAEL ROPARS/BADMINTON PHOTO
Aksi pebulu tangkis tunggal putra Denmark, Anders Antonsen, saat menghadapi Niluka Karunaratne (Srilanka) pada babak kedua Kejuaraan Dunia 2021 di Palacio de los Deportes Carolina Marin, Huelva, Spanyol, 15 Desember 2021.

Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2021 - Absen karena Covid-19, HS Prannoy Berusaha Bangkit

Karunaratne menjadi pebulu tangkis nomor satu di negaranya.

Lahir dari keluarga pebulu tangkis, tidak butuh waktu lama bagi Karunaratne untuk menguasai kejuaraan nasional di Sri Lanka.

Kanuratne tiga kali mewakili negaranya di Olimpiade. Pada Olimpiade 2012 dia membuat kejutan dengan mengalahkan pemain unggulan, Kenichi Tago (Jepang).

Pencapaian Kanunaratne di turnamen internasional tidak buruk-buruk amat. Sepuluh kali dia menjadi juara kendati hanya di level International Series/Challenge.

Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2021 - Lee Zii Jia Dapat Perlawanan Sengit dari Tunggal Putra Brasil

Kanunaratne masih mengingat debutnya di Kejuaraan Dunia pada 2000. Kebetulan idolanya, Taufik Hidayat, juga ikut bertanding.

"Dahulu Sudirman Cup dan Kejuaraan Dunia digelar bersamaan. Itu masa yang menyenangkan," kata Kanunaratne.

"Saya penggemar berat Taufik. Saya ingat Hendrawan menghadapi Taufik di semifinal dan Taufik mengalami cedera ketika sudah unggul beberapa poin."

"Dia tidak bisa bergerak pada poin berikutnya dan harus mundur. Hendrawan maju ke final dan mengalahkan Peter Gade."

Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2021 - Baru Babak Kedua, 2 Unggulan Teratas Tersingkir Duluan

Pemain dengan peringkat dunia tertinggi di posisi 34 tersebut menjadi saksi perkembangan bulu tangkis dalam dua dekade terakhir.

Namun, ketika berbicara soal kualitas pemain, Kanunaratne merasa bahwa Taufik dkk. masih belum tertandingi.

"Saya tidak berpikir ada pemain yang lebih baik daripada Taufik atau Lee Chong Wei atau Lin Dan atau Peter Gade ketika berbicara soal standar," paparnya.

"Saya tidak yakin ada orang lain yang bisa bermain dengan intensitas kualitas permainan mereka."

Dari kanan: mantan pebulu tangkis nasional, Taufik HIdayat bersama Lee Chong Wei, Peter Gade, dan Viktor Axelsen.
INSTAGRAM.COM/TH_NATANAYO
Dari kanan: mantan pebulu tangkis nasional, Taufik HIdayat bersama Lee Chong Wei, Peter Gade, dan Viktor Axelsen.

Baca Juga: Kemenangan Verstappen Juarai Formula 1 2021 dan Rekor-rekor yang Dibuat

"Seperti final Kejuaraan Dunia 2011 atau final Asian Games 2016, kualitas dan intensitas permainan mereka tidak bisa dipercaya."

"Namun, aspek hiburan, uang, sponsor, serta partisipasi sekarang lebih banyak. Tunggal putri telah berkembang, levelnya sangat tinggi sekarang."

Kanunaratne ingin terus bertanding.

Dia berencana pensiun dengan pencapaian tinggi pada Commonwealth Games atau pesta olahraga negara persemakmuran Inggris Raya.

"Saya sudah mengikuti Olimpiade tiga kali, mengalahkan pemain top 20 empat kali, dan menjuarai International Series dan International Challenge," ucapnya.

"Jadi, saya ingin mengakhiri karier saya di sebuah turnamen besar dan mengucapkan selamat tinggal," tukasnya.

Baca Juga: Francesco Bagnaia dan Jack Miller adalah Anugerah Terbesar Ducati pada MotoGP 2021


Editor : Ardhianto Wahyu Indraputra
Sumber : BWFBadminton.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
37
88
2
Arsenal
37
86
3
Liverpool
37
79
4
Aston Villa
37
68
5
Tottenham
37
63
6
Chelsea
37
60
7
Newcastle
37
57
8
Man United
37
57
9
West Ham
37
52
10
Brighton
37
48
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Inter
36
92
2
Milan
36
74
3
Bologna
36
67
4
Juventus
36
67
5
Atalanta
35
63
6
Roma
36
60
7
Lazio
36
59
8
Fiorentina
36
54
9
Napoli
37
52
10
Torino
36
50
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X