"Kami mendengar semua masukan dan saran juga, tetapi kami tidak semata-mata membuat keputusan, harus diperhitungkan."
"Seperti mobil, tidak boleh berhenti mendadak karena banyak barang pecah makanya hati-hati."
"Kalau menginjak rem harus tepat, tidak boleh asal," ujar Akhmad saat dihubungi awak media, Jumat (4/2/2022) dikutip dari Tribun Jabar.
Saat ini PT LIB sedang berfokus pada tracing dan tracking kasus COVID-19 di Liga 1.
Akhmad juga menyatakan PT LIB melakukan evaluasi terkait sistem bubble yang diterapkan di Liga 1.
Baca Juga: Empat Kelompok Suporter Persebaya Kirim Kartu Kuning ke Ketum PSSI
"Kami tracking dan tracing dulu karena pergerakan COVID varian Omicron ini dinamis."
"Aneh juga, karena yang ini kena, yang itu tidak kena. Yang dekat tidak kena, malah yang jauh kena. Kami terapkan sistem bubble di setiap akomodasi," ucapnya.
Karena itu, opsi penundaan bisa jadi diambil oleh PT LIB untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk yang terjadi.
"Ya, kami lihat salah satu opsi ditunda, tetapi ditundanya juga harus dihitung berapa lama, persiapannya berapa lama."
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Tribun Jabar |
Komentar