Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Tak Mau Kasus Marc Klok Terulang, PSSI Lebih Hati-hati Soal Naturalisasi

By Sasongko - Rabu, 9 Februari 2022 | 08:45 WIB
Gelandang Persib Bandung, Marc Klok, sedang menguasai bola dalam laga pekan keempat Liga 1 2021 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Banten, 23 September 2021.
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Gelandang Persib Bandung, Marc Klok, sedang menguasai bola dalam laga pekan keempat Liga 1 2021 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Banten, 23 September 2021.

BOLASPORT.COM - Anggota Exco PSSI, Hasani Abdulghani belajar dari kasus kegagalan dari kebijakan naturalisasi Marc Klok terulang kembali di masa mendatang.

Exco PSSI, Hasani Abdulghani akhirnya angkat bicara soal kebijakan naturalisasi pemain keturunan Indonesia melalui wawancara via sambungan telefon dengan redaksi Bolasport.com (8/2/2022).

Menurut Hasani, ia belajar banyak dari kesalahan-kesalahan sebelumnya dalam proses naturalisasi.

Salah satu kesalahan yang tidak boleh terulang adalah saat kasus naturalisasi Marc Klok menjadi Warga Negara Indonesia.

Saat itu, Marc Klok telah dinaturalisasi pada tahun 2020, namun dilarang tampil untuk Timnas Indonesia karena gagal membuktikan garis keturunan Indonesianya kepada FIFA.

"Itu yang saya kawal, kalau gak ada aturannya, ya saya gak mau kirim ke federasi, itu yang membuat prosesnya lama," kata Hasani dari sambungan telefon dengan redaksi Bolasport.com (8/2/2022).

Baca Juga: Mulai Dapat Kepercayaan Pelatih, Bek Muda Persib Siap Cari Menit Bermain

"Kan udah pengalaman waktu sama siapa yg bermain untuk Persib itu?"

"Klok maksud saya. Marc Klok menurut saya, ini menurut saya dan belum tentu benar, kemungkinan memang benar," ujarnya.

Karena itulah, Hasani Abdulghani benar-benar memperhatikan dari aspek legal, khususnya dokumen keturunan yang dibutuhkan oleh FIFA saat proses peralihan federasi.

Baca Juga: Timnas U-23 Indonesia Pindah dari Bali ke Jakarta untuk Lanjutkan TC, Keberangkatan ke Kamboja Alami Kemunduran

Marc Klok menurut Hasani, terhambat di pembuktian dokumen ayah-ibu atau kakek-nenek nya yang berasal dari Indonesia.

"Kalau lihat mukanya ada keturunan melayunya, tetapi ia tidak bisa membuktikan secara dokumen," kata Hasani.

"Itu yang kemarin saya tekan, saya gak mau proses keturunan ini, selama gak ada dokumen pendukungnya, karena gak mau memenuhi syarat.

Baca Juga: Ragnar Oratmangoen Tersingkir, Shin Tae-yong Pilih Kevin Diks

"Tapi setelah proses WNI, si FIFA bakal tanya, karena kan selama ini terdaftar di federasi Belanda, apa dasarnya anda memindahkan federasi, kok dia sudah WNI, thats not enough, karena dia gak besar di Indonesia.

"Karena ada di article seven di dokumen FIFA, yes dia tidak tinggal di Indonesia, tapi punya dokumen Indonesia dari kakeknya dan tidak ada masalah," ujarnya.

Berdasarkan pengalaman itulah, PSSI tak mau menggampangkan urusan naturalisasi, apalagi kalau si pemain tidak pernah tinggal di Indonesia sama sekali atau baru saja datang ke Indonesia.

Baca Juga: Piala AFF U-23 2022 - Skuad Gado-gado Mirip Garuda Muda, Lawan Timnas U-23 Indonesia Diperkuat Winger Leganes

Karena itulah, ia memproses setiap proses naturalisasi dua pemainnya yang kini sudah ditangani Kemenpora (Sandy Walsh dan Jordy Amat) secara hati-hati dan akhirnya mengorbankan waktu.

"Kan dulu kita mudah sekali menggampangi, nah gampang, nyatanya Klok kan gak jalan," kata Hasani.

"Tapi ya salah dia, kenapa kok dari awal gak tau aturan-aturan kayak gitu.

"karena dia berpikir punya keturunan itu tadi, saya belajar dari kasus itu, jangan mengulang kesalahan untuk kedua kali, makanya agak lambat untuk kasus Jordi dan Sandy Walsh," ujarnya.


Editor : Metta Rahma Melati
Sumber : BolaSport.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
38
95
2
Barcelona
38
85
3
Girona
38
81
4
Atlético Madrid
38
76
5
Athletic Club
38
68
6
Real Sociedad
38
60
7
Real Betis
38
57
8
Villarreal
38
53
9
Valencia
38
49
10
Alavés
38
46
Klub
D
P
1
Inter
38
94
2
Milan
38
75
3
Juventus
38
71
4
Atalanta
38
69
5
Bologna
38
68
6
Roma
38
63
7
Lazio
38
61
8
Fiorentina
38
60
9
Torino
38
53
10
Napoli
38
53
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X