Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Drama Bayern Muenchen Vs Robert Lewandowski, FC Hollywood Kembali di Tahun 2022

By Lariza Oky Adisty - Kamis, 9 Juni 2022 | 21:05 WIB
Striker Bayern Muenchen, Robert Lewandowski, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Villarreal dalam laga leg kedua perempat final Liga Champions di Stadion Allianz Arena, Selasa (12/4/2022).
CHRISTOF STACHE/AFP
Striker Bayern Muenchen, Robert Lewandowski, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Villarreal dalam laga leg kedua perempat final Liga Champions di Stadion Allianz Arena, Selasa (12/4/2022).

BOLASPORT.COM - Label FC Hollywood yang sempat menempel di Bayern Muenchen sangat mungkin kembali pada tahun 2022. Robert Lewandowski menjadi aktor utamanya. 

Bukan tanpa alasan Bayern Muenchen era 1990-an mendapat julukan FC Hollywood

Kala itu Bayern Muenchen diperkuat pemain elite Jerman seperti Lothar Matthaeus dan Juergen Klinsmann. 

Selayaknya para aktor di Hollywood yang kerap jadi bahan gosip, kiprah para pemain ini pun tak lepas dari santapan media. 

Pelatih Bayern Muenchen era itu, Giovanni Trapattoni, pun menjadi sorotan oleh media karena kelakuannya yang “antik”, termasuk saat misuh tentang para pemainnya di konferensi pers. 

Julukan FC Hollywood mulai mereda setelah Ottmar Hitzfeld mengambil alih kursi pelatih Bayern Muenchen pada 1998. 

Bayern Muenchen kembali ke khitahnya sebagai klub sepak bola yang lebih banyak fokus ke prestasi ketimbang sensasi.

Namun, kalau boleh mengutip kata-kata Mark Twain, sejarah tidak berulang, tetapi kerap punya rima. 

Situasi Bayern Muenchen pada 2022 bisa jadi bukti kesahihan omongan Twain. 

Juara Liga Jerman musim 2021-2022 itu seolah di ambang mendapatkan kembali julukan FC Hollywood dengan drama pada musim panas 2022. 

Robert Lewandowski adalah pelakon utama dari drama tersebut setelah ia berniat hengkang dari klub yang sudah ia perkuat sejak 2014 itu. 

Bayern Muenchen tidak akan bisa menghentikan saya hanya karena mereka bisa melakukannya," kata Lewandowski, dikutip BolaSport.com dari Bild.de. 

"Kepindahan saya adalah solusi terbaik untuk semua pihak," ujar Lewandowski lagi.

Dalam wawancara terpisah, Lewandowski kembali menyemprot pihak Bayern, kendati masih tidak mau mengelaborasi alasan spesifik ingin keluar dari Allianz Arena. 

“Sesuatu dalam diri saya sudah mati. Saya ingin pergi agar kembali bisa merasakan emosi dalam diri saya,” kata Lewandowski.

“Sekarang, memangnya ada pemain yang mau ke Bayern Muenchen setelah mendengarkan yang terjadi ke saya?” ucap Lewandowski melanjutkan. 

Di sisi lain, Bayern Muenchen masih bersikukuh tidak mau membiarkan Lewandowski pergi. 

Hal ini diutarakan oleh Direktur Olahraga Bayern Muenchen, Hasan Salihamidzic.

Salihamidzic ikut membawa nama Presiden Bayern Muenchen, Herbert Hainer, dan CEO Bayern, Oliver Kahn.

Robert Lewandowski (kiri) dan Karim Benzema (kanan) saat berduel dalam sebuah laga.
TWITTER.COM/IMIASANMIA
Robert Lewandowski (kiri) dan Karim Benzema (kanan) saat berduel dalam sebuah laga.

“Saya, Herbert Hainer dan Oliver Kahn sudah berkomentar beberapa kali soal keinginan Lewandowski, dan sikap kami masih sama,” kata Hasan Salihamidzic. 

Bukan pertama kali  

Konflik antara Robert Lewandowski dan Bayern Muenchen menjadi hal yang menarik.

Bukan pertama kali Robert Lewandowski mengutarakan niatnya pindah secara demonstratif. 

Kalau kisah Bayern-Lewandowski adalah film, Robert Lewandowski sudah punya film prekuel yang menjadi lakon asal mula (origin story). 

Ironisnya, pertama kali Lewandowski menunjukkan sikap vokal seperti ini, Bayern Muenchen-lah yang diuntungkan. 

Penyerang berusia 33 tahun itu pernah bersikap serupa ke klub lamanya, Borussia Dortmund, pada akhir musim 2012-2013. 

Alasannya, Lewandowski ingin pindah ke Bayern Muenchen

Lewandowski disinyalir sudah menjalin kontak dengan Bayern Muenchen sebelum memutuskan tidak ingin bertahan bersama Die Borussen. 

“Robert mendapatkan penawaran menarik yang memenuhi permintaannya, juga untuk Borussia Dortmund. Borussia Dortmund pun sudah mengiyakan keinginan tersebut,” kata agen Lewandowski saat itu, Malik Barthel. 

Borussia Dortmund kala itu memasang mempunyai sikap serupa dengan Bayern Muenchen saat ini. 

Dortmund menolak keinginan Lewandowski tersebut kendati sang juru gedor sudah menolak perpanjangan kontrak.

Due Borussen juga membantah sudah merestui kepergian Lewandowski. 

Robert Lewandowski merespons penolakan Borussia Dortmund dengan kritik terbuka di media dengan klaim bahwa Dortmund tidak menaikkan gajinya. 

“Sikap Borussia Dortmund ini sangat aneh. Sungguh tidak Jerman,” kata Lewandowski dalam wawancara pada 2013. 

“Saya dan agen saya berusaha bersikap normal, tetapi manajemen klub tidak menunjukkan hal yang sama.” 

“Tidak peduli betapa kerasnya saya berlatih dan apa yang akan saya lakukan, saya akan tetap merasa seperti dicurangi,” ucap Lewandowski melanjutkan. 

Sulit untuk tidak merasa seperti deja vu saat membaca “ultimatum” penyerang bernomor punggung 9 tersebut ke Bayern Muenchen baru-baru ini. 

Sport1 mengeklaim bahwa Lewandowski dan agennya, Pini Zahavi, akan menolak bergabung dengan Bayern Muenchen pada sesi pra-musim. 

Situasi antara Bayern Muenchen dan Robert Lewandowski juga makin diruncingkan dengan indikasi adanya konflik antara Lewandowski dan pelatih Bayern, Julian Nagelsmann. 

Robert Lewandowski tak terima dengan saran Nagelsmann soal posisinya bermain di lapangan. 

Dari perspektif klub, sikap Lewandowski tak ubahnya simalakama untuk manajemen. 

Mempertahankan pemain yang sudah jelas menolak menetap hanya akan menciptakan bom waktu yang amat dihindari klub mana pun, termasuk Bayern Muenchen

Di sisi lain, kontribusi Lewandowski membuat Bayern Muenchen mustahil menendangnya begitu saja. 

Biar bagaimanapun, Robert Lewandowski adalah orang yang sudah menyumbang 344 gol di semua ajang untuk klub sejak debutnya dengan seragam Bayern pada 2014. 

Ia adalah sosok yang esensial untuk gelar-gelar yang diraih Bayern sejak kedatangannya ke Allianz Arena, termasuk treble winner pada 2020. 

Menemukan pengganti Robert Lewandowski akan jadi pekerjaan rumah yang maha berat untuk Bayern. 

Dari perspektif pemain, alasan Robert Lewandowski pun, terlepas dari motivasinya yang masih ambigu, layak dipahami. 

Lewandowski masih berada pada level penampilan yang prima dan menarik perhatian klub elite Eropa, seperti Barcelona. 

Wajar jika Robert Lewandowski tertarik melanjutkan kariernya di sana, terutama mengingat ia sudah 12 tahun bertahan di Bundesliga. 

Kesempatan melebarkan sayap ke Liga Spanyol tidak datang setiap hari, terutama jika mempertimbangkan faktor usia. 

Robert Lewandowski mungkin tak akan punya kesempatan kedua untuk menjajal liga baru sebelum kariernya mulai memasuki fase senja. 

Siapa yang berkedip duluan? 

Drama antara Robert Lewandowski dan Bayern Muenchen boleh dikatakan akan ditentukan oleh siapa yang lebih kuat bertahan. 

Bayangkan saja kedua belah pihak tengah beradu tatap (staring contest) dan yang berkedip duluan akan jadi pihak yang kalah. 

Mungkin Bayern Muenchen akan menyerah dan menjual Lewandowski pada musim panas ini ke Barcelona. 

Mungkin, justru Lewandowski yang akhirnya mau memperpanjang kontrak bersama Bayern Muenchen dan melupakan mimpinya. 

Atau, kedua belah pihak yang berseteru mencari jalan tengah: Robert Lewandowski bertahan semusim lagi hingga kontraknya habis, dan hengkang dengan status bebas transfer, seperti saat Lewandowski datang ke Bayern delapan tahun lalu. 

Seperti sebuah film Hollywood, drama Robert Lewandowski dan Bayern Muenchen masih berlangsung, serta mengingatkan ke era saat klub Bavaria itu dijuluki FC Hollywood karena serangkaian dramanya. 

Lagi-lagi, tidak perlu heran jika cerita dari era 1990-an kembali muncul.

Fenomena ini yang kerap terjadi di Hollywood yang kerap bermain-main dengan nostalgia. 

Ketika tulisan ini dibuat, ada dua film sekuel dari film legendaris pada masa akhir 1980-an dan 1990-an yang tengah tayang di bioskop. 

Top Gun: Maverick, sekuel Top Gun (1986) yang rilis pada 24 Mei 2022, mendapat sambutan sangat positif dari publik, terlihat dari rating 97 persen di Rotten Tomatoes. 

Nasib berbeda dialami Jurassic World Dominion yang dirilis pada 7 Juni 2022, tidak mendapat penerimaan yang sama. 

Baca Juga: Liverpool-Benfica Terseret Efek Transfer Lewandowski ke Barcelona, Total Rp2,5 Triliun Terlibat

Ratingnya hanya 37 persen di Rotten Tomatoes, serta dikritik sebagai film terlemah sepanjang sejarah waralaba Jurassic Park

Pertanyaannya, apakah “film” FC Hollywood versi 2022 ini akan sesukses Top Gun: Maverick atau justru flop seperti Jurassic World Dominion

Na ja. Siapkan saja dulu popcorn Anda.


Editor : Septian Tambunan
Sumber : BolaSport.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Arsenal
36
83
2
Man City
35
82
3
Liverpool
35
75
4
Aston Villa
35
67
5
Tottenham
34
60
6
Newcastle
35
56
7
Man United
34
54
8
Chelsea
34
51
9
West Ham
35
49
10
Bournemouth
36
48
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
34
87
2
Girona
34
74
3
Barcelona
34
73
4
Atlético Madrid
34
67
5
Athletic Club
34
61
6
Real Sociedad
34
54
7
Real Betis
33
49
8
Valencia
33
47
9
Villarreal
33
45
10
Getafe
34
43
Klub
D
P
1
Inter
35
89
2
Milan
34
70
3
Juventus
34
65
4
Bologna
35
64
5
Roma
34
59
6
Atalanta
33
57
7
Lazio
35
56
8
Fiorentina
33
50
9
Napoli
34
50
10
Torino
35
47
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X