Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Profil Christophe Galtier, Pelatih Berpengalaman Pencetak Sejarah yang Ambisius

By Khasan Rochmad - Rabu, 6 Juli 2022 | 10:30 WIB
Christophe Galtier resmi menjadi pelatih Paris Saint-Germain mulai musim 2022-2023.
TWITTER.COM/PSG_ENGLISH
Christophe Galtier resmi menjadi pelatih Paris Saint-Germain mulai musim 2022-2023.

BOLASPORT.COM - Profil Christophe Galtier yang menjadi pelatih anyar Paris Saint-Germain dan dikenal sebagai pembawa tim juara.

Juara Liga Prancis 2021-2022, Paris Saint-Germain, resmi menunjuk pelatih baru, Christophe Galtier, Selasa (5/7/2022) waktu setempat.

Christophe Galtier ditunjuk untuk menggantikan Mauricio Pochettino yang didepak usai 18 bulan menangani Les Parisiens.

Pochettino gagal memenuhi ekspektasi tinggi Paris Saint-Germain setelah dalam kurun waktu tersebut hanya mempersembahkan satu gelar Liga Prancis, satu Coupe de France, dan satu Piala Super Prancis.

Galtier dikontrak oleh Paris Saint-Germain dengan durasi selama dua musim hingga 30 Juni 2024.

Namun, siapa sosok Galtier? Mengapa Paris Saint-Germain menjadikannya sebagai juru taktik?

Bagi penikmat sepak bola Prancis, Christophe Galtier bukan nama yang asing.

Kiprahnya sebagai pelatih pernah menukangi sejumlah klub Liga Prancis dan menghasilkan prestasi penting.

Baca Juga: Semakin Cepat Ronaldo Pergi Akan Semakin Baik untuk Man United

Galtier memulai karier sebagai pelatih usai gantung sepatu pada tahun 1999. Saat itu, usia Galtier masih 33 tahun.

Tak berselang lama usai pensiun, Galtier menjajal dunia pelatih dengan menjadi asisten pelatih Olympique Marseille.

Di bekas klubnya saat menjadi pemain tersebut, Galtier hanya berada selama satu setengah musim.

Galtier lalu melanglang buana menjadi asisten pelatih selama 10 tahun dengan banyak bekerja bersama pelatih Alain Perrin.

Melansir dari Transfermarkt, Galtier bertualang bersama Alain Perrin mulai tahun 2004 di Al-Ain hingga Olympique Lyon, Portsmouth, dan Saint-Etienne.

Karier Galtier naik menjadi pelatih kepala saat Alain Perrin meninggalkan jabatan pelatih di Saint-Etienne pada Desember tahun 2009.

Bersama Saint-Etienne, Galtier menukangi klub yang bermarkas di Geoffroy-Guichard ini selama 8 tahun mulai dari 2009 sampai 2017.

Galtier berhasil membawa tim berjuluk Le Vers tersebut membuka puasa gelar dengan menjadi kampiun Coupe de la Ligue atau Piala Liga Prancis pada tahun 2013.

Galtier mengukir sejarah memberikan gelar Coupe de la Ligue pertama bagi Saint-Etienne.

Baca Juga: Tak Ada Tim yang Menarik, Lord Braithwaite Bersikeras Ingin Bertahan di Barcelona

Selama 8 musim tersebut, Saint-Etienne, yang mulanya di papan bawah, mampu dibawa Galtier langganan peringkat 10 besar Liga Prancis, bahkan pernah mencapai empat besar.

Galtier akhirnya mengakhiri kerja sama dengan Saint-Etienne setelah kontraknya habis pada 30 Juni 2017.

Pelatih berusia 55 tahun ini sempat menganggur beberapa bulan sebelum direkrut oleh LOSC Lille pada Desember 2017.

Galtier didapuk sebagai pelatih Lille kala tim berjuluk Les Dogues tersebut berada di papan bawah.

Selama menukangi Lille tiga setengah musim, Galtier mampu mengubah tim tersebut menjadi penantang gelar Ligue 1.

Galtier menyelamatkan Lille di musim 2017-2018 dari degradasi setelah mengakhiri klasemen dengan jarak satu poin dari Toulouse.

Pada musim penuh pertamanya di 2018-2019, Galtier berhasil membawa Lille finis di posisi kedua di bawah PSG dan lolos ke Liga Champions 2019-2020.

Lille kemudian menjadi langganan peringkat lima besar dan sebagai salah satu pemecah dominasi PSG.

Baca Juga: Kisah Tyrell Malacia, Pemain Baru Manchester United: Si Anak Mama-Papa Dambaan Semua Orang Tua

Puncaknya, Galtier mampu mengantarkan Lille jadi kampiun Liga Prancis 2020-2021 untuk memutus kedigdayaan PSG.

Galtier mengakhiri cerita manisnya bersama Lille ketika kontraknya selesai pada Juni 2021.

Galtier lalu menukangi OGC Nice di musim 2021-2022 dan mengantarkan timnya finis di posisi kelima di klasemen Ligue 1.

Kini, beban berat berada di pundak Galtier setelah didapuk menjadi pelatih PSG yang kerap kali bakal dipecat jika tak bisa memenuhi ekspektasi.

Dalam wawancara perdananya yang dikutip BolaSport.com dari situs resmi PSG, Galtier mengungkapkan bahwa dirinya merasa bangga bisa menangani salah satu klub terbesar dunia.

"Pertama, ketika Anda menjadi pelatih Paris Saint-Germain, Anda menjadi pelatih salah satu klub terbesar di dunia," kata Galtier.

"Dengan eksposur global, Parc des Princes, Paris, ibu kota, Paris Saint-Germain dan warnanya yang indah. Tentu saja bisa menjadi banyak tekanan, tetapi bukan itu yang saya lihat."

"Saya tentu saja bangga dan juga sedikit emosional ketika saya tiba di Parc des Princes karena saya tahu banyak pelatih ingin berada di posisi saya."

Baca Juga: Erling Haaland Masih Mungkin untuk Berkelana ke Klub Lain

"Ada beban tanggung jawab. Kami memiliki kewajiban untuk mendapatkan hasil, tidak hanya dalam hal kemenangan, tetapi juga dalam hal kualitas permainan kami dan citra kami."

"Hal itu yang akan saya fokuskan dalam pekerjaan saya dengan para pemain saya, tim teknis saya, dan staf medis saya untuk memastikan bahwa kami tidak hanya memiliki musim yang menyenangkan, tetapi juga musim yang luar biasa," tutur Galtier melanjutkan.

Dengan beban berat dan ambisi PSG untuk menjadi jawara Liga Champions, Galtier bakal dihadapkan dengan tim yang memiliki tekad besar dan bertabur pemain bintang.

Mampukah Galtier mewujudkan ambisi tersebut? Ataukah nasibnya akan berakhir sama seperti pelatih-pelatih sebelumnya yang harus ditendang karena gagal memenuhi ekspektasi? Menarik untuk dinantikan kiprah Galtier bersama Paris Saint-Germain.


Editor : Septian Tambunan
Sumber : Si.com, En.psg.fr, Transfermarkt.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Arsenal
35
80
2
Man City
34
79
3
Liverpool
35
75
4
Aston Villa
35
67
5
Tottenham
34
60
6
Man United
34
54
7
Newcastle
34
53
8
Chelsea
34
51
9
West Ham
35
49
10
Bournemouth
35
48
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
33
84
2
Barcelona
33
73
3
Girona
33
71
4
Atlético Madrid
33
64
5
Athletic Club
33
58
6
Real Sociedad
33
51
7
Real Betis
33
49
8
Valencia
33
47
9
Villarreal
33
45
10
Getafe
33
43
Klub
D
P
1
Inter
34
89
2
Milan
34
70
3
Juventus
34
65
4
Bologna
34
63
5
Roma
34
59
6
Atalanta
33
57
7
Lazio
34
55
8
Fiorentina
33
50
9
Napoli
34
50
10
Torino
34
46
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X