Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

SEJARAH PIALA DUNIA - Ketika Tiki-Taka Membius Jutaan Pasang Mata dan Bawa Spanyol Jadi Kampiun Piala Dunia 2010

By Khasan Rochmad - Jumat, 29 Juli 2022 | 09:30 WIB
Momen perayaan timnas Spanyol saat menjuarai Piala Dunia 2010 usai mengalahkan timnas Belanda di partai puncak.
TWITTER.COM/FIFAWORLDCUP
Momen perayaan timnas Spanyol saat menjuarai Piala Dunia 2010 usai mengalahkan timnas Belanda di partai puncak.

BOLASPORT.COM – Kisah kedigdayaan timnas Spanyol tidak terlepas dari permainan indah nan rapi bernama tiki-taka dan membawa La Roja menjadi kampiun Piala Dunia 2010.

Semua pencinta sepak bola tertuju pada salah satu ajang paling bergengsi antarnegara di dunia dengan tajuk Piala Dunia 2010 Afrika Selatan.

Dihelat untuk kali pertama di Benua Afrika, timnas Spanyol keluar sebagai kampiun  usai mengalahkan timnas Belanda di partai pemungkas.

Raihan trofi emas bagi Spanyol ini menjadi sejarah sebab merupakan gelar pertama La Roja pada Piala Dunia.

Gelar ini berhasil dipasangkan dengan trofi EURO 2008 usai pada laga final berhasil mengalahkan Jerman.

Namun, cerita manis itu tak hanya bagi publik Spanyol, melainkan juga bagi penikmat sepak bola di seluruh dunia.

Puluhan juta pasang mata penikmat sepak bola terbius ketika tiki-taka milik Spanyol menyuguhkan permainan indah nan menawan melalui umpan satu-dua sentuhan.

Datang sebagai salah satu unggulan juara, Spanyol berlaga dengan profil mentereng usai juarai EURO 2008.

Baca Juga: Baru Bergabung di Manchester United, Lisandro Martinez Langsung Ikrarkan 3 Janji

Namun, kali ini berbeda. Pergantian pelatih dari Luis Aragones ke Vicente del Bosque menjadi perjalanan baru La Roja dengan tanpa mengubah pondasi permainan dan justru menyempurnakan.

Tak banyak berubah dari skuad kemenangan Spanyol di EURO 2008 yang dibawa ke Afrika Selatan untuk jalani Piala Dunia 2010.

Tercatat hanya ada empat perubahan yakni David Villa, Gerard Pique, Xabi Alonso, dan Sergio Busquest.

Peran penting terletak di dua nama terakhir. Sergio Busquest yang memainkan peranan sebagai gelandang bertahan dan Xabi Alonso yang bermain sebagai gelandang serang.

Modal permainan ini seakan memupuk kepercayaan diri tingga sebab Spanyol berangkat nyaris tanpa celah, terlebih lagi mereka tergabung dalam grup yang berisikan timnas Chile, Swiss, dan Honduras.

Bagai petir menyambar, optimisme tersebut langsung patah ketika Spanyol harus takluk di laga perdana melawan Swiss dengan skor 0-1.

Mendominasi pertandingan dengan penguasaan bola mencapai 67 persen, Spanyol tak mampu mencetak sebiji gol pun dari 22 kali percobaan dengan 10 di antaranya mengarah ke gawang.

Baca Juga: Lisandro Martinez Lanjutkan Warisan Paul Pogba, Nomor untuk Frenkie de Jong di Man United Masih Aman

Akan tetapi, justru kekalahan ini menjadi titik balik Del Bosque dalam menemukan racikan terbaik melalui tiki-taka dan melaju mulus hingga babak final.

Lawan-lawan kuat seperti timnas Portugal, Paraguay, dan Jerman di babak fase gugur berhasil disingkirkan.

Ujian datang kala Spanyol bersua Belanda di partai puncak. Permainan pragmatis nan keras milik De Oranje membuat La Roja buntu hingga laga dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.

Salah satu momen ikonik tercipta dalam laga ini ketika gelandang bertahan Belanda, Nigel de Jong, melakukan tendangan kung fu yang mengarah ke dada Xabi Alonso.

Beruntung bagi De Jong sebab perlakuannya tersebut tak membuatnya diusir dari lapangan dan hanya mendapatkan hukuman kartu kuning dari wasit Howard Webb.

Momen penentuan datang pada menit ke-116 kala Andres Iniesta mampu memecah kebuntuan dengan mencetak gol kemenangan bagi Spanyol.

Menerima umpan dari Cesc Fabregas, Iniesta yang lolos dari jebakan offside berhasil melepaskan tendangan kaki kanan keras yang berhasil merobek jala gawang Belanda yang dijaga Maarten Stekelenburg.

Baca Juga: Liverpool Vs Man City di Community Shield, Pembuka Tirai Paling Sempurna buat Liga Inggris 2022-2023

Trofi emas Piala Dunia akhirnya menjadi salah satu hasil terbaik yang pernah dicapai oleh timnas Spanyol.

Generasi ini disebut juga sebagai generasi emas Spanyol. Tak berlebihan label tersebut disematkan, sebab setelahnya La Roja mampu kembali menunjukkan kedigdayaannya.

Spanyol berhasil mempertahankan gelar juara Eropa dengan menghancurkan timnas Italia empat gol tanpa balas di laga final untuk merengkuh titel juara EURO 2012.

Hat-trick gelar yang diraih Spanyol ini meliputi EURO 2008, Piala Dunia 2010, dan EURO 2012.

Hingga saat ini, skuad asuhan Vicente del Bosque masih menjadi yang terbaik dan belum bisa disamai prestasinya oleh timnas Spanyol saat ini. 


Editor : Ade Jayadireja
Sumber : 90min.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
38
95
2
Barcelona
38
85
3
Girona
38
81
4
Atlético Madrid
38
76
5
Athletic Club
38
68
6
Real Sociedad
38
60
7
Real Betis
38
57
8
Villarreal
38
53
9
Valencia
38
49
10
Alavés
38
46
Klub
D
P
1
Inter
38
94
2
Milan
38
75
3
Juventus
38
71
4
Atalanta
37
69
5
Bologna
38
68
6
Roma
38
63
7
Lazio
38
61
8
Fiorentina
37
57
9
Torino
38
53
10
Napoli
38
53
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X