Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Dejavu Chelsea, Pecat Thomas Tuchel dan Masuk Grup E Liga Champions, Tanda-tanda Juara Lagi?

By Beri Bagja - Kamis, 8 September 2022 | 06:45 WIB
Thomas Tuchel mencium trofi juara Liga Champions usai menangi final di Do Dragao, Porto (29/5/2021).
SUSANA VERA/AFP
Thomas Tuchel mencium trofi juara Liga Champions usai menangi final di Do Dragao, Porto (29/5/2021).

BOLASPORT.COM - Keputusan Chelsea memecat Thomas Tuchel seperti membawa The Blues ke situasi dejavu yang mengingatkan kita akan kejayaan mereka di Liga Champions.

Chelsea memecat pelatih Thomas Tuchel pada Rabu (7/9/2022) setelah menuai serangkaian hasil tak memuaskan di awal musim.

Pemilik klub, Todd Boehly, melakukan langkah berani memutus kerja sama dengan Thomas Tuchel walau musim 2022-2023 baru menginjak 33 hari.

Bagi Anda yang doyan membahas 'cocokologi', pasti seru untuk memantau seperti apa kans Chelsea selanjutnya pasca-PHK pelatih asal Jerman itu.

Terdapat pola unik bahwa kombinasi pemecatan pelatih dan keberadaan Chelsea di Grup E Liga Champions membawa kejayaan bagi mereka di pentas tersebut.

Pola seperti itu bahkan repetitif karena sudah terjadi dua kali.

Pertama pada 2011-2012, musim di mana Chelsea meraih trofi pertamanya di Liga Champions.

Baca Juga: 20 Bulan Thomas Tuchel di Chelsea, Bisa Juara Eropa dan Dunia, tapi Kenapa Dipecat?

London Biru kala itu masuk Grup E bersama Leverkusen, Valencia, dan Genk.

Setelah finis sebagai pemimpin klasemen, tim Chelsea asuhan Andre Villas-Boas maju ke babak 16 besar dan ketemu Napoli.

Eh, The Blues langsung dihajar 1-3 di kandang klub Italia Selatan pada leg pertama (21/2/2022).

Tak lama, Villas-Boas dipecat dan posisinya digantikan Roberto Di Matteo pada 4 Maret 2012.

Di Matteo, yang juga eks pemain idola publik Stamford Bridge, membawa tim melakukan comeback gila dengan kemenangan 4-1 di leg kedua guna membalikkan agregat (5-4).

Syahdan, Chelsea maju sampai ke final dan menekuk Bayern Muenchen via adu penalti untuk memenangi trofi pertama mereka di Liga Champions.

Status Di Matteo dinaikkan dari caretaker menjadi pelatih tetap.

Namun, hanya 6 bulan setelah kemenangan di final tersebut, Di Matteo kena PHK.

Adapun skenario berikutnya melibatkan Thomas Tuchel sendiri pada 2020-2021.

Di Liga Champions musim tersebut, Chelsea masuk Grup E bersama Sevilla, Krasnodar, dan Rennes.

Kelolosan The Blues menuju fase gugur terjadi saat mereka di bawah komando Frank Lampard.

Akan tetapi, Lampard dipecat pada 25 Januari 2021 dan limpahan tugas dibebankan kepada Tuchel sehari kemudian.

Eks juru taktik PSG menjawab tantangan secara gemilang.

Baca Juga: Thomas Tuchel Kena PHK, Dua Pemain Baru Chelsea di Ujung Tanduk

Meneruskan kiprah Di Matteo, Tuchel sebagai pelatih pengganti sukses membawa Chelsea ke tangga juara Liga Champions untuk kali kedua.

Dalam final 29 Mei tahun lalu, mereka menghajar Manchester City 1-0 berkat gol tunggal Kai Havertz.

Enam belas bulan kemudian, Tuchel juga mengikuti jejak Di Matteo didepak secara sepihak.

Pola istimewa tersebut berlanjut ke musim ini, di mana Chelsea pun tergabung di Grup E Liga Champions dengan Dinamo Zagreb, Red Bull Salzburg, dan AC Milan.

Jangan-jangan, apakah ini tanda bahwa Chelsea ujungnya bakal bernasib sukses seperti pada 2012 dan 2021?

Reaksi Thomas Tuchel dalam duel Chelsea vs West Ham di Stamford Bridge (3/9/2022).
ADRIAN DENNIS/AFP
Reaksi Thomas Tuchel dalam duel Chelsea vs West Ham di Stamford Bridge (3/9/2022).

Jangan keburu percaya karena namanya juga sekadar cocok-cocokan.

Yang pasti, kondisi The Blues sekarang berbeda dengan era estafet Di Matteo dan Tuchel.

Kalau Di Matteo dan Tuchel mengambil alih kendali kepelatihan setelah Chelsea lolos ke fase gugur, musim ini berbeda.

Jorginho dkk langsung terseok-seok di awal dan memulai fase grup dengan kekalahan 0-1 dari tim semenjana Dinamo Zagreb (6/9/2022).

Baca Juga: Hasil Liga Champions - Dibantu Raheem Sterling, Dinamo Zagreb Sukses Rusak Debut Pierre-Emerick Aubameyang di Stadion Legendaris

Hasil minor itu pula yang mengantar Tuchel ke pintu keluar Stamford Bridge.

Oleh karena itu, siapa pun pengganti yang datang kelihatannya akan dilimpahkan tugas lebih berat ketimbang Tuchel serta Di Matteo.

Peristiwa ini juga menegaskan fakta bahwa sebesar apa pun jasa seorang pelatih, dia tak akan lolos dari ancaman pemecatan di klub sebesar Chelsea.


Editor : Beri Bagja
Sumber : BolaSport.com, UEFA.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
38
95
2
Barcelona
38
85
3
Girona
38
81
4
Atlético Madrid
38
76
5
Athletic Club
38
68
6
Real Sociedad
38
60
7
Real Betis
38
57
8
Villarreal
38
53
9
Valencia
38
49
10
Alavés
38
46
Klub
D
P
1
Inter
38
94
2
Milan
38
75
3
Juventus
38
71
4
Atalanta
38
69
5
Bologna
38
68
6
Roma
38
63
7
Lazio
38
61
8
Fiorentina
38
60
9
Torino
38
53
10
Napoli
38
53
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X