BOLASPORT.COM - Penurunan performa dari Mohamed Salah pada musim 2022-2023 sepertinya membuat dirinya menjadi korban dari sistem baru di Liverpool.
Mohamed Salah tidak bisa berbuat banyak saat timnya, Liverpool, dihajar 1-4 oleh Napoli pada laga perdana Liga Champions 2022-2023 di Grup A.
Mohamed Salah sendiri tidak tampil selama 90 menit lantaran ditarik keluar pada menit ke-62.
Posisi Mohamed Salah lantas digantikan oleh Diogo Jota.
Dalam laga di Stadion Diego Armando Maradona, Selasa (7/9/2022) dini hari WIB tersebut, Mohamed Salah hanya mampu melepaskan dua tembakan.
Dari dua tendangan tersebut, satu berhasil tepat sasaran sementara lainnya berhasil diblok oleh lawan.
Itu adalah penampilan mengecewakan lainnya dari winger asal Mesir tersebut bersama Liverpool musim ini.
Di Liga Inggris, Mo Salah baru mendulang dua gol dari enam penampilan.
Plus dua assist yang dibukukan sekaligus saat Liverpool menang 2-1 atas Newcastle United pada pekan ke-5 Liga Inggris.
Statistik tersebut sangat jauh berbeda dengan musim lalu dengan Mo Salah menorehkan lima gol dari enam pekan perdana Premier League.
Dari pencapaian awal musim ini, Mo Salah tercatat paling banyak menciptakan peluang di ruang terbuka hingga 24 kali.
Itu lebih banyak dari playmaker Manchester City, Kevin De Bruyne yang hanya menghasilkan 14 peluang.
Masalahnya, pemain berusia 30 tahun tersebut hanya membuat rerata lima tembakan saja.
Jumlah itu kalah dari Anthony Gordon (8 shots) dan Erling Haaland dan Aleksandar Mitrovic (10 shots).
Baca Juga: Cadiz Vs Barcelona - Upaya Blaugrana Putus Tren Negatif
Para Liverpudlian jelas khawatir dengan jebloknya performa dari pemain kesayangan mereka.
Apalagi Mo Salah diketahui baru saja menambah masa baktinya dengan The Reds pada Juli lalu hingga Juni 2025.
Penampilan buruk dari Mo Salah dirasa membuat sang pemain ada yang salah dengan dirinya saat ini.
Perbedaan yang dilihat terasa begitu jauh dari musim-musim sebelumnya.
Belum lagi kehilangan Sadio Mane yang hijrah ke Bayern Muenchen disebut-sebut turut memengaruhi performa Mo Salah.
Lepasnya satu anggota trio Firmansah dianggap membuat skema permainan Liverpool saat ini berbeda.
Legenda Liverpool, John Barnes, melihat perubahan sistem permainan dari Juergen Klopp turut memengaruhi penampilan dari Mo Salah.
Mo Salah dianggap menjadi korban dari sistem baru dari Liverpool saat ini.
Sebagai catatan, tahun lalu Mo Salah mampu menelurkan 9 gol dari 10 pertandingan sebelum jeda internasional.
Dirinya sanggup menghasilkan lima gol setelah enam hari.
John Barnes menilai perubahan sistem terjadi seiring kedatangan Darwin Nunez dan kepergian dari Sadio Mane.
Roberto Firmino dan Sadio Mane berbeda tipe dengan Darwin Nunez yang notabene pemain asal Uruguay tersebut merupakan penyerang asli.
"Cara bermain Núñez berbeda dengan Firmino dan Mané, yang banyak berhubungan dengan gol Mo Salah," kata Barnes, dikutip BolaSport.com dari Mundo Deportivo.
"Namun, dia adalah pemain yang fantastis dan gol darinya akan datang", ujar Barnes menambahkan.
Padangan lain juga diberikan oleh Jordan Chamberlain, editor portal Empire of the Kop, yang turut mengamati perubahan dari eks winger Chelsea dan AS Roma itu.
Menurut Jordan Chamberlain, Mo Salah lebih banyak dipasang sebagai kreator serangan daripada sebagai finisher.
Selain itu, jika fluiditas permainan menyerang Liverpool selalu diwarnai dengan transisi posisi, kini tampaknya hal itu lebih kaku sejak kepergian Mané ke Bayern Muenchen .
Evolusi taktis Liverpool itu tidak membantu pemain terbaiknya yang dalam hal ini Mo Salah.
Akomodasi besar diyakini diberikan untuk Nunez yang notabene adalah penyerang tengah.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Mundo Deportivo |
Komentar