Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

WAWANCARA EKSKLUSIF Ahsan/Hendra - Lepas Asian Games untuk yang Muda, tapi Olimpiade Lain Cerita

By Ardhianto Wahyu Indraputra,Bagas Reza Murti - Minggu, 25 September 2022 | 06:00 WIB
Pasangan ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan, melayani permintaan tanda tangan dari penggemar dalam acara Meet and Greet di Waroeng Steak, Yogyakarta, 24 September 2022.
BAGAS REZA MURTI/BOLASPORT.COM
Pasangan ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan, melayani permintaan tanda tangan dari penggemar dalam acara Meet and Greet di Waroeng Steak, Yogyakarta, 24 September 2022.

BOLASPORT.COM - Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan memberi wajah berbeda di tengah melimpahnya stok pasangan kuat Indonesia di ganda putra. Di usia yang mendekati kepala empat, mereka tidak menunjukkan rasa lelah untuk berkompetisi.

Tidak salah menyematkan julukan legenda kepada Mohammad Ahsan (35 tahun)/Hendra Setiawan (38 tahun) ketika melihat konsistensi mereka dalam bersaing di level elite.

Sejak dipasangkan pada 2012 dan menjadi pasangan nomor satu dunia hanya pada tahun berikutnya, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan menjadi sosok yang disegani di lapangan hingga sekarang.

Keberhasilan menembus final Kejuaraan Dunia 2022 di Tokyo, Jepang, pada bulan lalu menjadi bukti bagaimana taji Ahsan/Hendra masih ada di usia yang tak lagi muda.

Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, di podium Kejuaraan Dunia 2022 di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Minggu (28/8/2022).
PP PBSI
Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, di podium Kejuaraan Dunia 2022 di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Minggu (28/8/2022).

Alhasil, tak hanya penggemar, rival pun menaruh hormat kepada Ahsan/Hendra, tak terkecuali mereka yang mampu menang.

BolaSport.com berbincang-bincang dengan The Daddies di sela-sela kegiatan mereka bersama sponsor, Waroeng Steak and Shake, di Yogyakarta, Sabtu (24/9/2022).

Berbagai topik yang meliputi penggemar, tren penampilan, target, hingga absennya sosok pasangan nomor satu di Indonesia, dijawab Ahsan/Hendra dengan lugas.

Berikut petikan wawancara eksklusif BolaSport dengan pasangan juara dunia tiga kali tersebut.

Baca Juga: Meet and Greet Atlet Rasa Artis, Ahsan/Hendra Disambut Antusiasme Besar Penggemar

Meet and Greet tadi berlangsung dengan meriah. Bagaimana perasaan kalian?

Hendra: Pasti senang ya, kami bisa bertemu fan secara langsung. Sudah lama juga kan kita gak ada acara meet and greet. Saya rasa ini kali pertama, jadi ya pasti senang. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Waroeng Steak and Shake karena sudah mengadakan acara ini.

Sebelum ini apakah ada acara serupa dengan fan?

Ahsan: Sebelum pandemi ada, pas pertandingan. Pas pertandingan ada meet and greet dari sponsor.

Rencana Meet and Greet selanjutnya?

Hendra: Belum tahu ya. nanti dari pihak Waroeng yang akan ngadain lagi.

Bagaimana awal mula Waroeng Steak menjadi sponsor kalian?

Hendra: Waktu itu kami ketemu sama Mas Jodi langsung. Kalau gak salah pas Indonesia Masters (2020). Dari situ kami ngobrol dan akhirnya sepakat.

Bulan depan kompetisi World Tour kembali bergulir dengan Denmark Open 2022 dan French Open 2022. Bagaimana persiapannya?

Ahsan: Senin kami sudah mulai persiapan lagi. Ada beberapa minggu untuk kami melakukan persiapan. Mungkin di minggu-minggu berikutnya akan lebih banyak latihan teknik.

Tahun ini kalian sudah empat kali masuk final tetapi belum berhasil menjadi juara. Apakah ada target khusus untuk mencapainya tahun ini?

Hendra: Kalau dari kami sih yang penting usaha dulu. Memberikan yang maksimal. Harapannya pasti juara, tapi ya itu, yang penting kami usaha dulu.

Ahsan: Buat kami paling tidak bertahan di ranking top 5 dulu. (Asian Games) tahun depan kami enggak ikut dulu, buat pemain yang muda-muda saja.

Tapi tentunya Olimpiade Paris 2024 tetap menjadi tujuan kalian bukan? Soal gagasan mengalah kepada pasangan Indonesia yang belum dapat kesempatan apakah terlintas di kepala kalian?

Hendra: Olimpiade masih lama. Yang penting kami coba dulu aja. Kalau untuk mengalah saya rasa enggak, karena itu gak bagus juga untuk yang muda.

Kalian sempat menghadapi suara sumbang soal masalah regenerasi. Tapi di sisi lain, kalian masih menjadi pasangan ganda putra Indonesia yang melaju paling jauh di tiga turnamen mayor terakhir yang diikuti: Kejuaraan Dunia 2019, Olimpiade Tokyo 2020, Kejuaraan Dunia 2022.

Ahsan: Pastinya kami senang di usia segini masih bisa bersaing, masih di top level gitu sih. Dan untuk regenarasi, mereka (pasangan muda) yang harus kerja keras. Mereka harus membuktikan.

Persaingan di ganda putra makin memanas dengan kembalinya China. Terakhir, pasangan muda, Liang Wei Keng/Wang Chang, menjadi juara Japan Open 2022 dengan mengalahkan para unggulan, termasuk kalian dan Fajar/Rian.

Hendra: Bisa juga, terutama Wang Chang dan Wei Keng ini masih muda banget. Jadi ke depan pasti lebih meningkatlah.

Ahsan: Mereka pemain bagus tapi junior kita yang selevel dengan mereka juga ada yang bagus seperti Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana. Jadi ya mereka yang akan bersaing nantinya.

Mengungkit kekalahan kalian di final Kejuaraan Dunia 2022, pasangan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, mampu merepotkan dengan permainan angkat bola dan bertahan-lalu-menyerang. Apakah harus ada penyesuaian dengan gaya bermain kalian?

Hendra: Sebenarnya dari kapan-kapan hari juga banyak yang bermain seperti itu juga, cuma kemarin mereka memang lagi bagus saja sih. Dari pemain Malaysianya gak gampang mati.

Ahsan: Mereka memang bagus. Lawan kami juga pasti begitu polanya dan di akhir-akhir mereka gak gampang mati sendiri. Mungkin untuk antisipasinya, kami latihan lagi. Persiapan lebih bagus lagi.

Indonesia tidak lagi memiliki pasangan nomor satu dunia. Sebagai pemain yang pernah menempati posisi itu, seberapa penting ranking dunia bagi kalian?

Hendra: Kalau saya sendiri sih gak masalah ranking satu atau berapa karena sekarang sudah rata persaingannya.

Ahsan: Yang penting hasil di pertandingan bagus ya. Nanti peringkat juga akan menyesuaikan sendiri.

Masukan untuk Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang sedang menurun?

Hendra: Dievaluasi saja dari kekalahan-kekalahan sebelumnya.

Ahsan: Harus ekstra kerja keras untuk bisa bangkit lagi.

Baca Juga: Tenang, Marcus/Kevin Tak Kehilangan Hak Istimewa di Kejuaraan biarpun Tak Lagi Nomor 1


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Arsenal
34
77
2
Liverpool
34
74
3
Man City
32
73
4
Aston Villa
34
66
5
Tottenham
32
60
6
Man United
33
53
7
Newcastle
33
50
8
West Ham
34
48
9
Chelsea
32
47
10
Bournemouth
34
45
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
32
81
2
Barcelona
32
70
3
Girona
32
68
4
Atlético Madrid
32
61
5
Athletic Club
32
58
6
Real Sociedad
32
51
7
Real Betis
32
48
8
Valencia
32
47
9
Villarreal
32
42
10
Getafe
32
40
Klub
D
P
1
Inter
33
86
2
Milan
33
69
3
Juventus
33
64
4
Bologna
33
62
5
Roma
32
55
6
Atalanta
32
54
7
Lazio
33
52
8
Napoli
33
49
9
Fiorentina
32
47
10
Torino
33
46
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X