Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Legenda MotoGP Ungkap Penyebab MotoGP Kian Sepi, Ada Pengaruh Valentino Rossi

By Wawan Saputra - Minggu, 9 Oktober 2022 | 22:00 WIB
Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, diikuti Johann Zarco (Prima Pramac) dan Marq Marquez (Repsol Honda) pada balapan MotoGP Thailand 2022, Minggu, 2 Oktober 2022
MOTOGP.COM
Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, diikuti Johann Zarco (Prima Pramac) dan Marq Marquez (Repsol Honda) pada balapan MotoGP Thailand 2022, Minggu, 2 Oktober 2022

BOLASPORT.COM - Salah satu legenda MotoGP, Giacomo Agostini membeberkan beberapa penyebab yang membuat MotoGP saat ini kurang menarik untuk disaksikan.

Dalam beberapa kesempatan penonton MotoGP yang datang langsung ke sirkuit sangat menurun jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Sebagai contoh pada MotoGP Italia 2022 hanya ada 74.078 penonton yang datang ke sirkuit dari hari Jumat sampai Minggu.

Penurunan juga terjadi pada MotoGP San Marino 2022 dimana hanya ada 101.440 orang yang datang menyaksikan MotoGP secara langsung.

Jika dibandingkan terakhir kali MotoGP boleh disaksikan secara langsung jelas terlihat penurunannya.

Dimana pada tahun 2019 total ada 159.120 orang yang rela menyaksikan MotoGP dari pinggir Sirkuit Misano, Italia.

Salah satu penyebab yang disinyalir membuat jumlah penonton turun adalah tidak adanya sang maestro sekaligus legenda MotoGP, Valentino Rossi yang memutuskan untuk gantung helm pada akhir musim lalu.

Selain itu Agostini menyebut bahwa saat ini kemenangan tidak ditentukan lagi oleh bakat alami seorang pembalap, melainkan dari seberapa baik set-up motor mereka.

Agostini menjelaskan di era Rossi peran pembalap lebih besar sehingga menarik perhatian para penonton untuk menyaksikan MotoGP.

Baca Juga: Penyelenggara MotoGP Finlandia Dituntut Dorna Sports Bayar Denda Rp 95,3 Miliar

"Valentino Rossi tidak memiliki motor yang kuat dalam karirnya, tetapi dia menarik banyak perhatian," ucap Agostini dikutip Bolasport.com dari Motosan, Minggu (9/10/2022).

"Anda dan saya membuat pertunjukan, ini tentang orang-orang. Bukan karena sepeda motor sangat cepat."

Menurutnya era sebelum teknologi motor berkembang seperti sekarang perbedaan waktu tidak seketat sekarang, dimana saat ini ketinggalan 0,1 detik saja sudah sangat berarti.

Sehingga penonton datang ke pinggir sirkuit untuk menyaksikan aksi para pembalap dalam berduel dan menunjukkan kemampuan mereka.

"Tidak masalah jika Anda melakukan putaran di 2.05 atau 2.10. Apakah Anda ingin duel. 200.000 orang di tribun tidak duduk dengan stopwatch," ucap Agostini.

"Penting untuk melihat pertempuran atau, jika tidak, pilot tidak dapat menunjukkannya."

Selain masalah teknologi yang membuat bakat alami pembalap tidak berpengaruh sepenuhnya, saat ini para penggemar seperti tidak memiliki referensi pembalap.

Karena semua pembalap berpeluang memenangkan balapan, hal tersebut terlihat pada musim ini dimana ada lima pembalap yang memiliki peluang untuk menjadi Juara Dunia akhir musim nanti.

Berbeda ketika Era Rossi dkk,para penggemar memiliki kiblat pembalap yaitu Rossi sampai-sampai dia dijuluki sebagai The Doctor.

Baca Juga: Akun Instagram Sempat Hilang, Ada Apa dengan Fabio Quartararo?

"Saya kira tidak ada banyak masalah dengan pertunjukan itu, tetapi publik membutuhkan referensi," ucap Agostini.

"Bagnaia menang, Bastianini menang, pemula bisa menang. Ada beberapa pembalap yang mampu menang, tetapi mereka juga bisa menjadi yang kesepuluh di balapan berikutnya."

"Jadi orang bertanya-tanya siapa yang benar-benar bagus. Ini terlalu acak.

"Tapi pertempuran itu tidak salah. Terbukti bahwa saat ini kita memiliki banyak teknologi, dan setiap orang memiliki akses ke materi yang sama."

"Saya tidak berpikir ada 23 Maradona, 23 Verstappen atau 23 Muhammad Ali di grid. Anda lihat semua orang dalam sedetik, dan itu gila."

Baca Juga: Francesco Bagnaia Harus Hati-hati, Persaingan Sesungguhnya Baru Dimulai


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : Motosan.es

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
38
95
2
Barcelona
38
85
3
Girona
38
81
4
Atlético Madrid
38
76
5
Athletic Club
38
68
6
Real Sociedad
38
60
7
Real Betis
38
57
8
Villarreal
38
53
9
Valencia
38
49
10
Alavés
38
46
Klub
D
P
1
Inter
38
94
2
Milan
38
75
3
Juventus
38
71
4
Atalanta
37
69
5
Bologna
38
68
6
Roma
38
63
7
Lazio
38
61
8
Fiorentina
37
57
9
Torino
38
53
10
Napoli
38
53
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X