Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Tragedi Kanjuruhan: PSSI Sembunyi di Balik Regulasi hingga Mochamad Iriawan Kabur Usai Penuhi Panggilan TGIPF

By Ibnu Shiddiq NF - Rabu, 12 Oktober 2022 | 10:45 WIB
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan (kanan), tampak sedang berdiskusi dengan Wakil Ketua PSSI bernawa Iwan Budianto (kiri) dalam rapatnya di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, 11 Oktober 2022.
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan (kanan), tampak sedang berdiskusi dengan Wakil Ketua PSSI bernawa Iwan Budianto (kiri) dalam rapatnya di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, 11 Oktober 2022.

BOLASPORT.COM - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) menyebut bahwa PSSI tidak dalam posisi bertanggungjawab atas Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang.

TGIPF telah menggelar pertemuan dengan jajaran pengurus PSSI di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Jakarta, Selasa (11/10/2022).

Dalam pertemuan tersebut, PSSI menyampaikan pembelaan terkait Tragedi Kanjuruhan.

Hal itu disampaikan oleh salah satu anggota TGIPF Kanjuruhan, Akmal Marhali.

Baca Juga: Presiden Jokowi akan Bertemu Presiden FIFA Gianni Infantino pada 18 Oktober 2022

Adapun perwakilan PSSI yang lebih banyak berbicara adalah Ketua Komite Wasit, Ahmad Riyadh.

Menurut Akmal Marhali, PSSI merasa tidak memiliki tanggung jawab atas insiden yang terjadi setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Lanjut dia, Ahmad Riyadh kembali menyinggung Pasal 3 Regulasi Regulasi Keselamatan dan Keamanan PSSI 2021 ketika menjelaskan posisi PSSI dalam Tragedi Kanjuruhan.

"Belum ada kesimpulan, baru dengar pendapat saja, dari PSSI menyampaikan, dari kita (TGIPF) juga menyampaikan pandangan," kata Akmal kepada awak media.

"PSSI punya aturan. Mereka membela (diri) dengan aturan itu saja, apa sih yang dilakukan PSSI ke depan," kata Akmal

" Awalnya Pak Riyad menjelaskan bahwa PSSI tidak dalam posisi bertanggung jawab terhadap kasus Kanjuruhan berdasarkan regulasi pasal 3, udah itu aja."

"Jadi menyampaikan itu dulu. Namun segala masukan dari kita kemudian diterima sebagai masukan yang baik," imbuhnya.

Pasal 3 Regulasi Regulasi Keselamatan dan Keamanan PSSI 2021 dijadikan PSSI sebagai tameng pembelaan.

Regulasi itu berpotensi membuat PSSI terhindar dari segala bentuk komitmen mereka sebagai induk sepak bola Tanah Air.

Di sisi lain, PSSI justru menganggap Panpel pertandingan Arema FC adalah pihak yang tepat dianggap sebagai yang bertangungjawab.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan: Jumlah Korban Jiwa Bertambah, Aremanita yang sempat Dijenguk Jokowi Meninggal Dunia

Berikut bunyi Pasal 3 Regulasi Keselamatan dan Keamanan PSSI 2021:

1. Panpel wajib, dengan biayanya sendiri, bertanggung jawab secara penuh untuk:

a. Mematuhi persyaratan yang ditetapkan oleh PSSI melalui peraturan ini dan juga semua peraturan, arahan, pedoman, dan surat edaran PSSI yang terkait lainnya;

b. Mematuhi semua hukum yang berlaku;

c. Membayar seluruh pajak, ongkos, bea, dan biaya lainnya yang harus dibayarkan sehubungan dengan pelaksanaan dan kepatuhan terhadap peraturan ini, kecuali jika secara tegas disebutkan lain dalam peraturan ini atau peraturan PSSI terkait lainnya;

d. Panpel menjamin, membebaskan, dan melepaskan PSSI (beserta para petugasnya) dari segala tuntutan oleh pihak manapun dan menyatakan bahwa Panpel bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kecelakaan, kerusakan dan kerugian lain yang mungkin timbul berkaitan dengan pelaksanaan peraturan ini; dan

e. Menunjuk Petugas keselamatan dan keamanan (safety & security officer).

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan - Broadcaster Akui Sudah Tahu Surat Rekomendasi Perubahan Jadwal ke Sore Hari, tetapi...

Sementara itu, Ketum PSSI, Mochamad Iriawan tidak memberikan sedikit pun keterangan setelah mamaparkan pembelaan kepada TGIPF.

Mochamad Iriawan sebenarnya turut hadir bersama Ahmad Riyad dan beberapa pengurus PSSI lainya seperti Yunus Nusi, Erwin Tobing, dan Iwan Budianto.

Pria yang akrab disapa Iwan Bule justru menghindari wartawan dan pergi melalui pintu belakang Kantor Kemenko Polhukam.

Menghilangnya Iwan Bule pun menuai sorotan dari publik penggemar sepak bola Indonesia.

Mayoritas mengaku kecewa karena merasa Iriawan seperti lari dari tanggungjawabnya sebagai orang nomor satu di PSSI.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
37
94
2
Barcelona
37
82
3
Girona
37
78
4
Atlético Madrid
37
73
5
Athletic Club
37
65
6
Real Sociedad
37
60
7
Real Betis
37
56
8
Villarreal
37
52
9
Valencia
37
48
10
Alavés
37
45
Klub
D
P
1
Inter
37
93
2
Milan
37
74
3
Bologna
36
67
4
Juventus
36
67
5
Atalanta
36
66
6
Roma
37
63
7
Lazio
37
60
8
Fiorentina
36
54
9
Torino
37
53
10
Napoli
37
52
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X