Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

PIALA DUNIA - Andai Gagal Juara di Qatar, Para Pemain Inggris akan Dihadapkan pada Rasialisme

By Khasan Rochmad - Selasa, 8 November 2022 | 10:15 WIB
Momen para pemain timnas Inggris menghadapi adu penalti kala melawan timnas Italia di final EURO 2020.
TWITTER.COM/HKANE
Momen para pemain timnas Inggris menghadapi adu penalti kala melawan timnas Italia di final EURO 2020.

BOLASPORT.COM - Legenda timnas Inggris, Rio Ferdinand, menilai para pemain akan dihadapkan pada rasialisme jika mengalmi kegagalan di Piala Dunia 2022.

Tanggal 20 November 2022 mendatang akan menjadi pembuka ajang Piala Dunia 2022 yang dihelat di Qatar.

Sejumlah 32 tim akan bersaing untuk merebut trofi emas Piala Dunia pada partai puncak tanggal 18 Desember 2022 mendatang.

Timnas Inggris sebagai salah satu kandidat juara tengah mempersiapkan segala hal demi bisa mewujudkan tagline "Football is Coming Home".

Gareth Sourhgate selaku pelatih dijadwalkan bakal mengumumkan 26 pemain yang dibawa ke Qatar pada Kamis (10/11/202) waktu setempat.

Namun, sejumlah kekhawatiran muncul terkait siapa-siapa saja yang dipanggil ke timnas Inggris.

Bukan perihal pemain yang ditinggal atau tak dipanggil, melainkan efek jangka panjang terhadap nama yang nantinya berlaga di Piala Dunia 2022.

Target untuk menjadi juara adalah beban tersendiri bagi timnas Inggris di mana dalam dua turnamen berhasil meraih catatan apik.

Baca Juga: PIALA DUNIA - Timnas Brasil Panggil 9 Penyerang Ganas, Siap Obrak-abrik Lawan dan Incar Gelar Juara

Timnas Inggris adalah semifinalis Piala Dunia 2018 dan runner-up Euro 2020, dimana pencapaian tersebut dinilai sebagai langkah besar untuk menjadi juara di Qatar.

Rio Ferdinand menilai bahwa akan ada perlakuan rasialisme yang akan menyasar para pemain Inggris, khususunya bagi pemain berkulit hitam andai tak bisa juara.

Eks bek Man United dan The Three Lions tersebut berkaca pada apa yang terjadi pada final Euro 2020 lalu yang menimpa para pemain timnas Inggris.

Bukayo Saka, Jadon Sancho, dan Marcus Rashford gagal mengeksekusi penalti yang berujung pada kekalahan.

Marcus Rashford, gagal mengeksekusi penalti dalam final EURO 2020 antara timnas Italia vs timnas Inggris, Minggu (11/7/2021) WIB di Wembley, London.
TWITTER.COM/MIRRORFOOTBALL
Marcus Rashford, gagal mengeksekusi penalti dalam final EURO 2020 antara timnas Italia vs timnas Inggris, Minggu (11/7/2021) WIB di Wembley, London.

Setelah kekalahan di final tersebut, sejumlah perlakuan rasialisme menyasar ketiganya dari media sosial.

"Anda adalah pemain kulit hitam yang merupakan pengambil penalti yang hebat, seperti Ivan Toney, itu akan ada di pikiran Anda," ujar Ferdinand, dikutip BolaSport.com dari The Guardian.

"Jika Toney masuk skuad, salah satu tindakan pertamanya di Piala Dunia bisa dilakukan untuk mengambil penalti."

"Tidak ada keraguan dalam pikiran saya dia akan berpikir bahwa akan sial karena saya tahu apa yang terjadi pada [Bukayo] Saka, [Jadon] Sancho dan [Marcus] Rashford," kata Ferdinand menambahkan.

Baca Juga: Peserta Piala Dunia - Reaksi Antony Usai Namanya Masuk Timnas Brasil, Wajah Memerah, Melompat Kegirangan

Ferdinand juga berpendapat bahwa perusahaan media sosial harus memiliki sarana untuk memblokir perilaku rasialisme.

Semua tindakan buruk dan toksik seharusnya diblokir agar tidak membuat mental pengguna media sosial rusak.

"Masalahnya adalah mereka bergantung pada perilaku toksik dan ujaran kebencian sehingga mereka tidak akan menghilangkan unsur itu," ujar Ferdinand melanjutkan.

"Rasisme dan segala bentuk diskriminasi disambut di media sosial karena interaksi itu sama dengan lebih banyak uang iklan."

"Kami melihat dengan Covid bahwa jika sebuah pesan perlu disebarkan di media sosial, ada algoritme dan teknologi bagi perusahaan-perusahaan ini untuk membuat perbedaan."

"Namun, mereka tidak bisa mengatasi diskriminasi. Jadi itu menunjukkan tidak ada niat nyata untuk berubah."

"Kami berbicara dengan [raksasa media sosial] tetapi Anda mendapatkan umpan balik plin-plan: 'Ya, kami mencoba semua yang kami bisa.'"

"Tidak, Anda tidak bisa seperti itu," tutur Ferdinand mengakhiri.


Editor : Bonifasius Anggit Putra Pratama
Sumber : Theguardian.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
38
95
2
Barcelona
38
85
3
Girona
38
81
4
Atlético Madrid
38
76
5
Athletic Club
38
68
6
Real Sociedad
38
60
7
Real Betis
38
57
8
Villarreal
38
53
9
Valencia
38
49
10
Alavés
38
46
Klub
D
P
1
Inter
38
94
2
Milan
38
75
3
Juventus
38
71
4
Atalanta
38
69
5
Bologna
38
68
6
Roma
38
63
7
Lazio
38
61
8
Fiorentina
38
60
9
Torino
38
53
10
Napoli
38
53
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X