Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Darryn Binder Tetap Merasa Puas Meski di Depak Yamaha dari MotoGP

By Wawan Saputra - Senin, 21 November 2022 | 21:40 WIB
Pembalap Yamaha RNF Racing, Darryn Binder, ketika mengaspal pada MotoGP Italia 2022 di Sirkuit Mugello, Minggu (29/5/2022).
DOK. MOTOGP.COM
Pembalap Yamaha RNF Racing, Darryn Binder, ketika mengaspal pada MotoGP Italia 2022 di Sirkuit Mugello, Minggu (29/5/2022).

BOLASPORT.COM - Mantan pembalap tim WithU Yamaha RNF,  Darryn Binder tetap merasa puas meski tahun ini menjadi tahun pertama dan terakhirnya di kelas utama MotoGP setelah didepak.

Binder merupakan salah satu pembalap yang cukup menjadi sorotan musim ini, pasalnya adik Brad Binder tersebut memutuskan untuk melakukan akselerasi.

Binder melewatkan persaingan di kelas Moto2, setelah memutuskan untuk langsung ke kelas utama MotoGP dari kelas Moto3.

Pembalap berkebangsaan Afrika Selatan tersebut mengikuti jejak mantan pembalap Ducati Lenovo, Jack Miller.

Bersama tim satelit Yamaha, Binder ternyata gagal bersaing dan hanya menjadi pembalap penggembira di MotoGP.

Dari 20 balapan yang dijalaninya sepanjang musim 2022, Binder hanya mampu mengoleksi 12 poin sehingga dirinya hanya menempati posisi ke-24 di klasemen.

Berkat torehan mengecewakan tersebut akhirnya tim RNF memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak Binder.

Tim RNF yang musim depan akan menjadi bagian dari Aprilia memutuskan untuk mengontrak Raul Fernandez dan Miguel Oliveira.

Meski tidak akan mentas lagi di kelas utama MotoGP, Binder mengaku puas dengan penampilannya musim ini serta mendapatkan banyak pelajaran berharga.

Baca Juga: Gagal Jadi Juara Dunia, Fabio Quartararo Tetap Digaji Fantastis oleh Yamaha

Menurutnya perjalannya musim ini bersama tim satelit Yamaha sangat luar biasa, bak roller coaster.

"Saya belajar banyak hal yang mungkin sudah banyak saya lupakan," ucap Binder dikutip BolaSport.com dari Motorsport-Total, Senin (21/11/2022).

"Jika saya tahu apa yang saya pelajari di awal tahun, semuanya akan berjalan lebih cepat. Tapi begitulah adanya."

"Mengendarai sepeda besar adalah tantangan tersendiri. Saya ingat Amerika. Setelah pemanasan, lengan saya ingin lepas karena itu jalur yang sangat menuntut secara fisik."

"Dalam balapan saya satu grup dengan di Giannantonio dan Gardner. Setidaknya saya ada di sana bersama para rookie. Tapi tiga lap sebelum akhir, motor saya mati. Itu menghancurkan."

"Saya merasakan yang terburuk di Le Mans. Saya mengalami balapan yang buruk dan jauh di belakang yang lain. Untungnya saya memiliki tim yang bagus. Mereka juga menelepon saya selama seminggu dan kami mengalami banyak hal."

Lebih lanjut, Binder mengakui bahwa transisi dari motor Moto3 ke MotoGP menjadi tantangan terbesarnya sepanjang tahun.

Memang ada perbedaan yang cukup signifikan diantara kedua motor, di MotoGP motor yang digunakan jauh lebih kompleks baik dari segi teknologi maupun perangkat pendukungnya.

Selain itu, di MotoGP tingkat persaingannya juga sangat tinggi. Terbukti musim ini perebutan gelar juara dunia harus ditentukan sampai seri terakhir.

Baca Juga: Ducati Tetap Tenang meski Para Teknisinya Dibajak Pabrikan Lain

Semua pembalap juga memiliki kesempatan yang sama untuk meraih kemenangan, pasalnya motor pabrikan dengan motor tim satelit tidak memiliki perbedaan yang signifikan.

"Sepanjang tahun, saya mengerti bahwa elektronik sering memainkan peran lebih besar daripada set-up sepeda motor," ucap Binder.

"Jika Anda mengubah sesuatu dalam set-up, Anda tidak merasakan perbedaan sama sekali jika perangkat elektronik tidak diadaptasi untuk itu." 

"Saya harus memahami apakah masalah yang dirasakan ada pada motor atau elektronik. Kami telah melakukannya dengan baik. kemajuan dengan elektronik."

Meski begitu Binder mengaku tetap merasa senang dengan kesempatan yang diberikan kepadanya tahun ini.

Dirinya juga merasa puas dengan kinerjanya di atas lintasan, pasalnya Binder selalu memberikan yang terbaik di setiap balapan.

"Tidak, tidak ada kepahitan," ucap Binder. 

"Saya sangat senang dengan kesempatan yang diberikan kepada saya. Saya merasa telah melakukan yang terbaik. Tentu saja saya berharap bisa melakukan yang lebih baik."

Baca Juga: Sprint Race pada MotoGP 2023 Tambah Tekanan KTM di Kelas Utama


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : Motorsport Total

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
37
88
2
Arsenal
37
86
3
Liverpool
37
79
4
Aston Villa
37
68
5
Tottenham
37
63
6
Chelsea
37
60
7
Newcastle
37
57
8
Man United
37
57
9
West Ham
37
52
10
Brighton
37
48
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Inter
36
92
2
Milan
36
74
3
Bologna
36
67
4
Juventus
36
67
5
Atalanta
35
63
6
Roma
36
60
7
Lazio
36
59
8
Fiorentina
36
54
9
Napoli
37
52
10
Torino
36
50
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X