Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

V4 atau Inline 4, Yamaha Pertahankan Filosofi meski Beda Sendiri pada MotoGP

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Kamis, 15 Desember 2022 | 12:30 WIB
Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo pada sesi tes resmi di Sirkuit Ricardo Tormo, Spanyol pada Selasa (8/11/2022)
MOTOGP.COM
Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo pada sesi tes resmi di Sirkuit Ricardo Tormo, Spanyol pada Selasa (8/11/2022)

BOLASPORT.COM - Yamaha akan tetap bertahan dengan mesin berkonfigurasi inline 4 walau berada di tengah kepungan rival dengan mesin V4 pada MotoGP 2023.

Pabrikan dengan mesin V4 lebih jamak ditemui pada MotoGP saat ini.

Dari enam pabrikan yang berlomba dalam enam musim terakhir, empat di antaranya memakai mesin dengan konfigurasi berbentuk huruf "V" yaitu Honda, Ducati, Aprilia, dan KTM.

Sementara kubu inline 4, alias mesin 4 silinder segaris, hanya memuat Yamaha dan Suzuki.

Keluarnya Suzuki dari MotoGP pada akhir musim lalu menyisakan Yamaha sebagai pabrikan tunggal dengan mesin inline 4.

Yamaha makin menjadi minoritas karena kehilangan tim satelit RNF yang pindah ke Aprilia.

Alhasil, dari 22 pembalap reguler yang berbaris pada MotoGP musim depan, cuma dua yang memakai mesin ini yaitu Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli dari Monster Energy Yamaha.

Pada dasarnya, mesin inline 4 dan V4 memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Mesin V4 identik dengan tenaga yang lebih besar sementara mesin inline 4 dengan kelincahan dalam bermanuver.

Baca Juga: Buka-bukaan Bos Yamaha, Kegagalan Quartararo karena Trauma Tim dan Main Aman

Mesin inline 4 memiliki ruang mesin lebar tetapi pendek sehingga insinyur lebih leluasa dalam menentukan titik berat, artinya motor yang lebih seimbang.

Pada 2004 Yamaha sebenarnya telah menciptakan solusi dengan teknologi crossplane crankshaft yang membuat motor mereka bisa mereplikasi penyaluran tenaga ala mesin V4.

Hanya saja dalam beberapa tahun terakhir Yamaha terlihat keteteran. Di sirkuit dengan tikungan-tikungan cepat pun mereka tak lagi dominan.

Peran aerodinamika yang makin besar tidak membantu Yamaha ketika rival mampu meningkatkan kecepatan dan akselerasi dengan si kuda besi.

Jarak kecepatan tertinggi yang menjadi begitu lebar menyulitkan Fabio Quartararo dkk. untuk bersaing.

Quartararo yang menjadi pejuang tunggal Yamaha dalam persaingan berulang kali meminta perbaikan top speed.

Apakah sudah saatnya bagi Yamaha untuk mengganti filosofi mereka? Lin Jarvis selaku Managing Director Yamaha Motor Racing berpendapat sebaliknya.

"Kami memutuskan untuk bertahan dengan inline 4," kata Jarvis sebagaimana dilansir BolaSport.com dari Crash.net.

"Dengan keluarnya Suzuki, kami menjadi satu-satunya pabrikan yang terus menggunakannya, tetapi kami memiliki pengetahuan besar dan spesialisasi dengan inline 4."

Baca Juga: Kata Sahabat Rossi, Buat Apa VR46 Jadi Tim Satelit Yamaha kalau Ducati Lebih Baik

"Menurut opini saya, bukan format mesin yang menjadi batasan."

"Tentu saja, setiap tipe mesin memiliki karakteristik berbeda. Akan tetapi inline 4 masih memiliki sedikit ruang untuk pengembangan lebih lanjut."

"Jadi itulah yang sedang kami kerjakan saat ini."

Yamaha menggaet mantan perancang mesin Ferrari dan Toyota di Formula 1, Luca Marmorini, sebagai konsultan demi mengejar peningkatan dalam aspek tenaga.

Jarvis berharap kolaborasi ini bisa menghasilkan motor yang lebih cepat tanpa kehilangan kualitas yang sudah ada.

"Motor yang kami punya sekarang berada di level yang sangat, sangat tinggi, kedua di kejuaraan dan memimpin hampir di sepanjang musim," terang Jarvis.

"Bahkan dengan performa yang kurang, mungkin, yang mana sedang kami hadapi saat ini, kami masih terlibat dalam persaingan dan tampil dengan kompetitif."

"Jadi kita harus memahami secara pasti dan presisi apa yang kita miliki."

"Kemudian melihat ke setiap area, dengan keahlian kami dan sudut pandang luar dari mereka, untuk mengetahui apa yang bisa kami lakukan untuk meningkatkan level yang sudah tinggi ini."

Baca Juga: Curhat dengan Huruf Kapital, Fabio Quartararo 'Pecut' Yamaha agar Kerja Keras


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
37
88
2
Arsenal
37
86
3
Liverpool
37
79
4
Aston Villa
37
68
5
Tottenham
37
63
6
Chelsea
37
60
7
Newcastle
37
57
8
Man United
37
57
9
West Ham
37
52
10
Brighton
37
48
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Inter
36
92
2
Milan
36
74
3
Bologna
36
67
4
Juventus
36
67
5
Atalanta
35
63
6
Roma
36
60
7
Lazio
36
59
8
Fiorentina
36
54
9
Napoli
37
52
10
Torino
36
50
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X