BOLASPORT.COM - Transfer Cristiano Ronaldo ke Al Nassr terus menuai kontroversi. Kali ini, CR7 disebut menjadi alat politik pemerintah Arab Saudi.
Cristiano Ronaldo akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan klub Liga Arab Saudi, Al Nassr.
Ronaldo resmi diperkenalkan sebagai striker anyar Al Nassr pada Selasa (3/1/2023) pukul 19.00 waktu Riyadh atau 23.00 WIB.
Kepindahan Ronaldo ke Al Nassr memang mengejutkan banyak penikmat sepak bola.
Pasalnya, Ronaldo pernah mengatakan masih ingin bermain di kompetisi tertinggi Benua Eropa.
Namun, kapten timnas Portugal itu akhirnya memutuskan untuk merantau ke Arab Saudi.
Selain mengejutkan, kepindahan Ronaldo ke Al Nassr ternyata membawa banyak kontroversi.
Baca Juga: Pakar Transfer Italia Ragukan Klaim Cristiano Ronaldo soal Tolak Banyak Klub Eropa demi Al Nassr
Kontroversi paling baru adalah mengenai isu hak asasi manusia yang menimpa pemerintah Arab Saudi.
Dilansir BolaSport.com dari Mundo Deportivo, transfer Ronaldo mendapatkan sorotan lembaga hak asasi internasional, Amnesty International (AI).
AI menyebut kedatangan penyerang berusia 37 tahun itu ke Arab Saudi hanya sebagai alat cuci tangan pemerintah setempat.
Pasalnya, pemerintah Arab Saudi menggunakan Ronaldo untuk menutupi isu mengenai pelanggaran HAM yang telah mereka lakukan.
Dugaan tersebut disampaikan oleh peneliti AI khusus Timur Tengah, Dana Ahmed.
Sebelumnya, Arab Saudi memang kerap dikaitkan dengan berbagai isu pelanggaran hak asasi manusia.
Salah satu yang paling terkenal adalah pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi pada 2018.
Baca Juga: Belum Juga Main untuk Al Nassr, Cristiano Ronaldo Sudah Langgar 1 Aturan di Arab Saudi
Saat itu, Khashoggi diduga dibunuh oleh utusan pemerintah Arab Saudi demi menutupi kasus besar yang melibatkan orang-orang penting.
Tidak hanya Khashoggi, Negeri Raja Salman juga diduga melakukan pelanggaran HAM dengan mengeksekusi berbagai pihak yang berseberangan dengan pemerintah.
Kebebasan berpendapatan dan hak wanita juga menjadi sorotan utama AI.
Ronaldo dituntut agar menggunakan nama besarnya untuk mengungkap berbagai pelanggaran HAM yang terjadi di Arab Saudi.
Harapannya, dengan nama besar eks megabintang Manchester United itu, dunia bisa mengetahui kebusukan pemerintah Arab Saudi.
Ronaldo sendiri akan mendapatkan masa kerja selama 2,5 tahun di Al Nassr hingga 2025.
Selain itu, klub berjuluk Fariz Najd tersebut juga memberikan gaji selangit kepada Ronaldo.
Baca Juga: Dosa Masa Lalu di Goodison Park Buat Ronaldo Tunda Debut Bersama Al Nassr
Menurut laporan Fabrizio Romano, kapten timnas Portugal itu akan menerima gaji sebesar 200 juta euro (sekitar Rp 3,3 triliun) per tahun, di mana angka tersebut sudah termasuk dengan kesepakatan komersial.
Artinya, itu nominal gaji terbesar yang pernah ada dalam sejarah sepak bola.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | Mundodeportivo.com |
Komentar