BOLASPORT.COM - Pembahasan terkait duel lintas disiplin yang menempatkan eks raja kelas berat UFC, Francis Ngannou, dengan juara kelas berat WBC, Tyson Fury, semakin mendekati kenyataan.
Francis Ngannou semakin dekat menjalani karier sebagai seorang petinju dengan tantangan pertama menghadapi juara tinju dunia, Tyson Fury.
Hal ini dipastikan oleh promotor Gypsy King yakni Frank Warren, terkait potensi pertarungan kliennya melawan Ngannou.
Ngannou dan Fury sejatinya sudah saling perang mulut pada tahun lalu yang berujung tantangan duel di arena tinju.
Namun saat itu kedua petarung tidak dapat bentrok sesuai karena UFC tidak mengizinkan The Predator untuk bertarung lintas disiplin.
Baca Juga: Disebut Penakut, Conor McGregor Cuma Cari Lawan Mudah di Oktagon
Sejak saat itu hubungan petarung kelahiran Kamerun itu renggang dengan UFC dan kedua belah pihak sepakat berpisah pada Januari kemarin.
Kini Ngannou sedang menunggu kepastian terkait pihak Tyson Fury yang sedang fokus pada laga perebutan gelar undisputed champion.
Petinju berjuluk The Gypsy King dihadapkan juara kelas berat versi WBA, WBO, IBF, dan IBO, Oleksandr Usyk yang direncanakan pada April mendatang.
Frank Warren selaku promotor Fury lalu optimistis bahwa kesepakatan duel melawan Usyk akan berjalan lancar.
Kendati begitu, dia juga tak khawatir jika di tengah jalan pihak petinju asal Ukraina itu tiba-tiba menolak tawaran.
Pasalnya jika pertarungan dua raja tinju dunia gagal terjadi, Warren masih melihat opsi terdekat yang bisa diambil Fury.
"Kami melanjutkan banyak pembicaraan. Kami semua sangat positif, sangat positif tentang (Fury vs Usyk)," kata Warren dikutip BolaSport.com dari MMAmania.com.
"Kami baru saja menyelesaikan beberapa hal dan kemudian kami baru dapat membuat pengumuman."
"(Sedangkan soal Ngannou) itu opsi yang Tyson sebutkan kepadaku jika pertarungan ini gagal. Tapi saya tidak yakin laga ini akan gagal."
Baca Juga: Tanpa Khabib Nurmagomedov, Islam Makhachev Janji Tetap Buas pada UFC 284
| Editor | : | Agung Kurniawan |
| Sumber | : | MMAmania.com |
Komentar