Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Kritikan Pedas Legenda Timnas Indonesia ke PSSI dan Shin Tae-yong

By Mochamad Hary Prasetya - Selasa, 7 Februari 2023 | 15:15 WIB
Legenda timnas Indonesia, Anjas Asmara, dalam acara di Pancoran Soccer Field, Jakarta Selatan, Senin (6/2/2023)
Istimewa
Legenda timnas Indonesia, Anjas Asmara, dalam acara di Pancoran Soccer Field, Jakarta Selatan, Senin (6/2/2023)

BOLASPORT.COM - Legenda timnas Indonesia, Anjas Asmara, memberikan kritikan pedas kepada PSSI dan pelatih skuad Garuda Shin Tae-yong.

Pria asal Medan, Sumatera Utara, itu meminta pengurus PSSI saat ini dibubarkan saja.

Dari segi pandangannya, kinerja PSSI saat ini tidak membawa timnas Indonesia mendapatkan prestasi membanggakan.

Salah satunya, timnas Indonesia gagal menjadi juara Piala AFF 2022.

Selain itu, PSSI juga tidak mendatangkan negara-negara top dunia untuk berujicoba melawan timnas Indonesia.

Padahal menurut mantan pemain Persija Jakarta itu, uji coba melawan negara berkelas akan memberikan warna baru kepada timnas Indonesia.

"Prinsipnya bubarkan PSSI, bobrok sekali."

"Dulu semua tim dari Eropa bermain ke Indonesia melawan kita-kita ini tapi sekarang PSSI mengundang tim sepak bola entah dari mana datangnya, masa kita seperti ini sekarang," kata Anjas Asmara saat ditemui awak media.

Baca Juga: 2 Pesaing Timnas Indonesia di Piala Asia 2023 Umumkan Pelatih Baru Berkualitas, Berlabel Piala Dunia dan Tangan Kanan Sir Alex Ferguson

Ada delapan poin yang disebutkan Anjas Asmara terkait kritikan pedas kepada PSSI.

Poin pertama, bubarkan PSSI, kedua Tragedi Kanjuruhan, ketiga ada kerajaan di Federasi Sepak Bola Indonesia itu.

Poin keempat Ketua Umum PSSI saat ini tidak mengerti sepak bola, kelima banyak orang yang berbondong-bondong mau jadi pengurus PSSI.

Keenam, juara Liga 1 sudah diatur, ketujuh masyarakat Indonesia kecewa dengan PSSI.

Baca Juga: Daftar Panjang Laga di Putaran Kedua Liga 1 2022-2023 yang Mengalami Penundaan, Terkini PSIS vs Persebaya

Dan terakhir ia berbicara tentang Shin Tae-yong.

Anjas Asmara lebih menyoroti perihal adanya kerajaan di PSSI.

Ia mengatakan orang-orang yang saat ini bekerja di PSSI itu hanya memikirkan gaji, bukan prestasi.

Padahal seharusnya, lanjut Anjas Asmara, mereka itu harus berkorban demi masyarakat Indonesia agar bisa membawa tim Merah Putih berprestasi.

Baca Juga: Konflik Shin Tae-yong Vs Thomas Doll, Indra Sjafri Nilai Komunikasi adalah Kunci dan Jangan Merasa Paling Benar

"Kenapa saya minta bubarkan PSSI karena dari dulu sampai sekarang kepengurusan PSSI itu-itu saja, mulai dari Asprov hingga Exco."

"Sepertinya mereka mencari gaji bukan prestasi," tegas Anjas Asmara.

Ia juga berbicara tentang Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 suporter Arema FC.

Menurut Anjas Asmara, usai Tragedi Kanjuruhan seharusnya Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, langsung mundur.

Baca Juga: Akhiri Drama Lima Gol dengan Kemenangan, Pelatih Persis Maafkan Kesalahan Pemain

Namun situasi itu tidak sesuai harapan dari Anjas Asmara.

Mochamad Iriawan tidak mundur dan posisinya baru digantikan pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada 16 Februari 2023.

"Setelah Tragedi Kanjuruhan, seharusnya itu mundur bukan cari kesalahan orang," ucap Anjas Asmara.

"Lalu saja juga menilai seperti ada kerajaan di PSSI. Sebut saja Ferry Paulus, Yunus Nusi, Iwan Budianto, Juni Rachman, kondisi seperti ini tidak ada prestasinya."

Baca Juga: Tanpa Pelatih Kepala, Bhayangkara FC Ingin Lanjutkan Tren Positif Lawan Persikabo 1973

Tidak hanya PSSI, Anjas Asmara juga memberikan kritikan pedas kepada Shin Tae-yong.

Ia senang dengan pola latihan fisik yang terus diterapkan di timnas Indonesia.

Hanya saja, ia kecewa ketika melihat permainan timnas Indonesia.

Menurutnya, permainan timnas Indonesia masih grasak-grusuk.

Baca Juga: Ini Pertimbangan Arema FC Tunjuk Pelatih Lokal Gantikan Javier Roca

"Kita tidak punya striker yang bagus, Marc Klok tidak pernah melepaskan tendangan dari luar kotak penalti, permainan tiki taka tidak pernah terlihat."

"Shin Tae-yong jangan dia pikir hebat bisa kalahkan Jerman."

"Coba lihat selama 90 menit waktu itu Korea Selatan bermain bertahan dan parkis bus, tidak menyerang sama sekali," tutup pemain yang hampir membawa timnas Indonesia melaju ke Olimpiade 1976.


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
37
94
2
Barcelona
37
82
3
Girona
37
78
4
Atlético Madrid
37
73
5
Athletic Club
37
65
6
Real Sociedad
37
60
7
Real Betis
37
56
8
Villarreal
37
52
9
Valencia
37
48
10
Alavés
37
45
Klub
D
P
1
Inter
37
93
2
Milan
37
74
3
Bologna
36
67
4
Juventus
36
67
5
Atalanta
36
66
6
Roma
37
63
7
Lazio
37
60
8
Fiorentina
36
54
9
Torino
37
53
10
Napoli
37
52
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X