BOLASPORT.COM - Poin dari pemain tunggal putra nomor satu dunia, Viktor Axelsen, membuka kebangkitan Denmark pada final Kejuaraan Beregu Campuran Eropa 2023. Namun, aksi kurang terpuji dari sang juara dunia menuai sorotan.
Final Kejuaraan Beregu Campuran Eropa 2023 di Aire-sur-la-Lys, Prancis, Sabtu (18/2/2023), menampilkan duel yang ketat antara Denmark dan Prancis.
Pertandingan berlangsung dengan sengit dari awal hingga akhir.
Jika pada final Kejuaraan Beregu Campuran Eropa sebelumnya Denmark menang telak 3-0 atas Prancis, kali ini mereka dipaksa bermain hingga partai terakhir.
Salah satu pertandingan sulit terjadi di tunggal putra ketika Viktor Axelsen mendapat perlawanan berat dari pemain muda, Christo Popov.
Turun ketika Denmark tertinggal 0-1 dari Prancis, Viktor Axelsen bermain dalam penuh tekanan melawan Popov.
Peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 itu kehilangan gim pertama terlebih dulu dengan skor 15-21.
Permainan Viktor Axelsen makin tidak karuan ketika memasuki gim kedua.
Serangannya selalu berhasil dikembalikan Popov yang merupakan runner-up Kejuaraan Dunia Junior 2019.
Baca Juga: Gerak Cepat Rexy Mainaky, Malaysia Rancang Pemusatan Latihan demi Sudirman Cup 2023
Pada pertengahan gim kedua frustrasi Viktor Axelsen memuncak.
Dalam kedudukan tertinggal 7-9, smes lurus ke arah backhand lawan dari Axelsen gagal karena membentur net.
Kegagalan memaksimalkan bola tanggung membuat Axelsen membanting raketnya hingga patah menjadi dua bagian.
Umpire memberikan kartu kuning kepada Axelsen. Publik tuan rumah yang ikut menjadi lawan sontak menyorakinya.
@ViktorAxelsen pic.twitter.com/04PS6XKuFO
— (@26___em) February 18, 2023
Popov makin berada di atas angin ketika berhasil meninggalkan Axelsen dengan margin poin enam angka 11-17.
Namun, mental baja yang membuat Axelsen menjadi pemain top terlihat ketika dia kembali dapat selamat dari situasi sulit.
Setelah membalikkan keadaan untuk memaksakan rubber game, Axelsen menyempurnakan kebangkitannya dengan memenangkan laga.
Pertandingan yang alot selama 72 menit ini selesai dengan skor 15-21, 22-20, 21-14 bagi kemenangan Axelsen.
Kemenangan ini begitu disyukuri Axelsen.
Baca Juga: Senasib dengan Indonesia, Malaysia Telan Pil Pahit di Kejuaraan Beregu Campuran Asia 2023
"Tadi bukan penampilan yang bagus dari sisi saya baik soal permainan atau sikap saya," aku Axelsen dalam wawancara dengan Badminton Europe.
"Kemenangan ini benar-benar diperlukan karena saya tidak merasa baik dan Christo bermain dengan sangat bagus. Jadi segala hormat baginya."
"Hari ini hanya soal kemenangan dan pada akhirnya saya senang bisa meraihnya," tambahnya.
Ketika ditanya apakah ketenangan menjadi kunci kemenangannya kali ini, Axelsen memilih untuk merendah.
"Saya tidak bisa bilang bahwa saya tenang hari ini dan tidak sama sekali malahan," kata Axelsen sambil tersenyum.
"Saya terus berusaha untuk terus memukul koknya dan meladeni reli tetapi bahkan pukulan sederhana saya tidak bisa berjalan dengan baik."
"Sekali lagi ini soal kemenangan, hari ini tidak mudah tetapi mendapatkan kemenangan bagi tim adalah hal paling penting," tandas ayah dua anak itu.
Kemenangan Denmark dipastikan oleh pasangan ganda putri, Maiken Fruergaard/Sara Thygesen, melalui skor rubber game.
Dengan demikian skuad Negeri Ratu Margrethe ini masih menjaga tren juara mereka selama lima edisi beruntun sejak 2015.
HASIL FINAL KEJUARAAN BEREGU CAMPURAN EROPA 2023
Denmark 3 - 2 Prancis
1. XD - Mathias Christiansen/Amalie Magelund vs Thom Gicquel/Delphine Delrue: 17-21, 22-24
2. MS - Viktor Axelsen vs Christo Popov: 15-21, 22-20, 21-14
3. WS - Line Christophersen vs Qi Xuefei: 21-12, 21-11
4. MD - Kim Astrup/Frederik Soogard vs Thom Gicquel/Toma Junior Popov: 19-21, 19-21
5. WD - Maiken Fruergaard/Sara Thygesen vs Delphine Delrue/Margot Lambert: 17-21, 21-15, 21-14
Baca Juga: Tim Indonesia Menuju Sudirman Cup 2023 dengan Alarm Menyala
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Badminton Europe |
Komentar