BOLASPORT.COM - Repsol Honda percaya diri mampu bangkit dengan amunisi yang mereka memiliki. Menghadirkan pemutakhiran yang kompetitif untuk RC213V menjadi janji manis mereka untuk para juara dunia di dalam tim.
Keyakinan Repsol Honda bangkit dari keterpurukan pada musim ini berangkat dari kombinasi berbagai hal.
Kehadiran pembalap baru, perubahan manajemen internal, hingga pengembangan pada RC213V 2023 menjadi alasannya.
Pembalap baru yang dimaksud jelas adalah dengan hadirnya Joan Mir, si anak hilang yang kembali setelah menjadi juara MotoGP bersama pabrikan lain.
Sedangkan perubahan manajemen merujuk pada kehadiran Ken Kawauchi sebagai Direktur Teknis Honda Racing Corporation (HRC) yang baru.
Perubahan juga terjadi dalam distribusi suku cadang di mana Honda kini bekerja sama dengan dua produsen terpandang yaitu Kalex untuk swingarm dan Akrapovic untuk knalpot.
Direktur HRC, Tetsuhiro Kuwata, optimistis timnya secara perlahan mampu mengembalikan martabat mereka sebagai tim juara.
"Kami punya pembalap baru yang juga merupakan juara dunia (Joan Mir)," ucap Kuwata, dikutip Bolasport.com dari Speedweek.com.
Kuwata juga menunjukkan keyakinannya kepada sang pembalap andalan yaitu Marc Marquez yang masih berjuang kembali ke takhta.
Baca Juga: Masa Bodoh Dicap Kolot, Lin Jarvis Pastikan Yamaha Belum Akan Pindah ke V4
"Marc adalah Marc, dia punya talenta luar biasa," kata Kuwata.
"Kami harus memberikannya motor yang mampu digunakan untuk meraih gelar juara dunia," tandasnya.
Mengenai Marquez, juara dunia delapan kali tersebut sudah mempersiapkan perbekalan terbaik di posnya.
Marquez menunjukkan progres yang sangat positif dengan lengan kanannya yang telah menjadi kendala sejak terkena cedera serius pada 2020.
Setelah menjalani operasi keempat pada Juni silam dan pemulihan lebih lanjut selama musim dingin kemarin, Marquez merasa berada di kondisi terbaik setelah musibah ini.
Sebelumnya Marquez harus tampil dengan bantuan semprotan penahan rasa sakit.
Daya tahan fisik yang menurun karenanya juga membuat Si Semut dari Cervera harus mengatur kapan harus tampil habis-habisan dan kapan harus menahan diri.
Meski begitu, di tengah keterbatasan ini Marquez menunjukkan dirinya tetap pembalap terbaik Honda, karena posisi selalu paling tinggi di klasemen akhir.
Semua kemenangan Honda (tiga) yang diraih selama periode krisis ini juga dipersembahkan oleh pembalap berusia 30 tahun ini.
Baca Juga: Kedatangan Luca Marmorini Beri Perspektif dan Harapan Baru untuk Yamaha
Alhasil, bola panas kini berada di tangah Honda. Marquez dikabarkan siap hengkang jika tidak ada perbaikan nyata sampai kontraknya sekarang selesai pada 2024.
Adapun Marquez untuk sementara masih menaruh kepercayaan kepada Honda.
Bagaimanapun, Honda telah menolongnya dengan tetap mempercayainya saat kariernya hampir berakhir karena cedera parah.
"Terkadang Anda harus melakukan sesuatu untuk mendapatkan reaksi. Dan Honda juga membuat saya melakukan itu," ujar Marquez dilansir dari Crash.net.
"Kadang pembalap harus memberi tekanan. Contohnya seperti sekarang ketika memang sudah waktunya untuk menekan Honda lalu bersabar menunggu dan bekerja sama."
"Kami memiliki hubungan kerja sama yang sangat lama dan kami saling menghargai satu sama lain," ucap Marquez menegaskan.
Baca Juga: Kunci Raih Kemenangan pada Sprint Race ala Francesco Bagnaia
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar