BOLASPORT.COM - Suporter Persebaya Surabaya, Bonek mengungkapkan harapannya kepada Ketua PSSI, Erick Thohir menjelang laga kandang melawan Arema FC.
Harapan itu tak lepas dari PUPR (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) yang mendapat mandat dari Presiden Jokowi untuk merenovasi 22 stadion di Indonesia.
Seperti diketahui, Persebaya memindahkan markasnya sementara waktu dari Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).
Sebab, GBT sedang dalam tahap renovasi menjelang jadi salah satu venue Piala Dunia U-20 2023 mendatang.
Terakhir kali tim berjuluk Bajul Ijo itu melakoni laga di Stadion GBT ialah saat menjamu Bali United pada 2 September 2022 lalu.
Setelah itu, homebase atau markas Persebaya harus berpindah-pindah sementara waktu.
Selain saat menjalani sistem bubble, Persebaya pernah menggunakan dua stadion untuk markasnya yakni Gelora Delta Sidoharjo dan Gelora Joko Samudro.
Terbaru, Persebaya tidak bisa lagi menggunakan Stadion GJS karena laga kandang tersisa memiliki tingkat kerawanan cukup tinggi saat menjamu tim-tim besar.
Di antaranya ialah Arema FC, Persib Bandung dan Persija Jakarta. Adapun terdekat Persebaya akan melawan Arema FC.
Hingga saat ini belum ada keputusan terkait venue laga kandang tersisa Persebaya.
Adapun super big match bertajuk Derby Jawa Timur itu akan berlangsung pada besok Minggu (5/3/2023).
Menjelang pertandingan melawan Arema, salah satu perwakilan Bonek, Husein Ghozali pun buka suara terkait persoalan markas Persebaya.
Selaku kordinator Green Nord, Husein Ghozali menyayangkan Persebaya tak bisa memakai Stadion GBT untuk laga kandang.
Pria akrab disapa cak cong itu secara tegas menyebut bahwa Persebaya adalah aset.
Sudah seharusnya, diusahakan dan akan diperjuangkan main di Surabaya, kotanya sendiri.
Oleh karena itu, ia pun menyampaikan harapannya supaya Persebaya bisa main di GBT kembali.
"Izin-izin sulit dikeluarkan, ini yang menghambat sepakbola kita," kata Husein Ghozali dikutip dari Surya.co.id, Selasa (28/2).
"Harapan kami semua, Persebaya dan temen-temen Bonek, pasti ingin main dekat dengan suporternya, di GBT,"
Baca Juga: Ada Peraturan Nobar Piala Dunia U-20 2023 dari FIFA, Melanggar Sedikit Langsung Pidana
"Karena GBT masih direnovasi, masih dipegang di PUPR, kami memaklumi, cuma sampai kapan, kan gitu."
"Kalau buat kami Bonek, Persebaya itu selamanya, Piala Dunia sementara," tambahnya.
"Kami berharap kembali normal, Persebaya bisa bertanding di depan pendukungnya di Stadion GBT dengan syarat tidak ada persyaratan macem-macem seperti yang harus ini dan itu," jelasnya.
Cak Cong pun menilai fenomena banyaknya laga di Liga 1 digelar tanpa penonton, bahkan sebagian harus ditunda akibat izin yang sulit itu hanya merugikan klub.
"Bukan hanya Persebaya, rata-rata pertandingan Liga 1 ini tanpa penonton, klub banyak dirugikan," tegasnya.
Apalagi bagi tim-tim yang belum melakoni laga big match di putaran pertama, dimana sejatinya itu menjadi lumbung bagi klub mendapat tambahan pemasukan.
"Persebaya belum pernah melakukan big match sudah terusir padahal mereka bukan tim terhukum, tapi harus terusir, kan ini gak adil, mana rasa keadilannya."
Alhasil, ia berharap PSSI di bawah nahkoda yang baru yakni Erick Thohir dapat meninjau masalah ini supaya semua kembali normal lagi.
"Tolong federasi PSSI melalui nahkoda baru pak Erick Thohir, pak Kapolri, tolong ditinjau ini agar semua lebih ke arah normal kembali dan bisa dinikmati oleh semua lapisan masyarakat," pungkasnya.
Baca Juga: Ditanya Harga Tiket Piala Dunia U-20 2023, Ini Jawaban Erick Thohir
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Surya.co.id |
Komentar