BOLASPORT.COM - Wasit telah diminta oleh IFAB untuk mengadopsi sistem yang sudah diimplementasikan sejak Piala Dunia 2022 di Qatar untuk memberikan lebih banyak tambahan waktu.
Sebelumnya wasit pada Piala Dunia 2022 di Qatar telah memberikan tambahan waktu hingga 24 menit pada laga Inggris vs Iran.
Peraturan tersebut diadopsi untuk mencegah setiap aksi para pemain untuk mencoba mengulur-ulur waktu, termasuk di ajang Liga 1 Indonesia.
IFAB selaku badan yang membentuk dan mengubah peraturan pertandingan sepak bola menyampaikan hal tersebut dalam Kongres Tahunan di London, Sabtu (4/3/2023).
Sebagai informasi, IFAB berhak untuk memperkenalkan aturan baru pada pertemuan tahunan yang dihadiri oleh FA Inggris, Skotlandia, Irlandia Utara, Wales sebagai empat negara home-nation dan FIFA.
Baca Juga: Curhat Stefano Lilipaly Soal Wacana Pembatasan Pemain Naturalisasi di Liga 1
Dalam hal ini, IFAB tidak mengubah aturan secara spesifik dalam Law Of The Game (LOTG), tetapi ia mendorong para pengadil di lapangan untuk menerapkannya dalam cara yang berbeda.
Presiden FIFA yang hadir dalam pertemuan tahunan tersebut mengatakan bahwa ini bakal dicapai dengan cara yang menunjukkan kepada para pengadil lapangan bahwa tindakan tersebut benar untuk dilakukan.
"Dengan berbicara dengan mereka, dengan menunjukkan mereka analisis kita, dengan jelas kita melihat keuntungan dari kebijakan ini," ujar Gianni Infantino dilansir BolaSport.com dari Daily Mail.
Presiden FIFA tersebut mengaku ingin melawan setiap aksi mengulur waktu yang dilakukan para pemain di lapangan.
"Kita ingin untuk melawan aksi mengulur-ulur waktu, kita ingin fans menikmati pertandingan," ujar Gianni Infantino.
Baca Juga: Persik Kediri Semakin Kuat, Marc Klok Peringatkan Persib Bandung
"Kita telah melihatnya di Piala Dunia 2022, rata-rata kita telah memberikan tambahan waktu lebih dari 10 menit dan telah mencapai 60 menit waktu efektif," lanjutnya.
"Ini (kebijakan tambahan waktu) telah diapresiasi secara luas."
"Aturan pertandingan disini dan berlaku universal dan kita menjamin bahwa penerapan aturan pertandingan ini juga berlaku secara universal."
"Ada penerapan yang sangat tidak konsisten dari hukum permainan ini dalam hal penambahan waktu atau waktu yang terbuang di berbagai belahan dunia."
Presiden FIFA Gianni Infantino juga menyoroti beberapa Liga di belahan dunia yang berjalan kurang dari 50 menit.
Baca Juga: Jadwal Liga 1 Pekan Ke-29 - PSM dan Persib di Atas Angin, Persija Bisa Tertinggal
Salah satunya adalah Liga 1 Indonesia yang kerap berlangsung kurang dari 50 menit musim ini.
"Beberapa pertandingan di Liga-Liga di belahan dunia ada yang berjalan kurang dari 50 menit, dan yang lainnya hanya berlangsung sekitar 60 menit saat ini. Jadi yang pertama kita harus meyakinkan, kemudian menerapkan."
CEO FA Inggris, Mark Bullingham mengatakan bahwa peraturan ini bakal mendorong peningkatan waktu pertandingan.
"Efeknya waktu pertandingan bakal bervariasi antar pertandingan," ujar Mark Bullingham.
"Anda bisa mendapatkan 25 menit yang terbuang, jadi bagaimana anda bisa menguranginya?"
"Dan hal kedua adalah bagaimana anda memastikan bahwa tidak ada keuntungan dari aksi membuang-buang waktu."
"Dan jika anda melihat sedikit waktu yang ditambahkan saat fase-fase akhir kompetisi, dibandingkan di awal-awal kompetisi yang sangat banyak."
"Dan salah satu alasan yang mendorongnya adalah pemain sadar bahwa jika mereka terlalu banyak cedera (merebahkan diri di lapangan) di waktu normal, maka akan diganti jadi tambahan waktu yang lebih banyak lagi, sehingga tidak ada waktu untuk tetap merebahkan diri di lapangan," tutupnya.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Dailymail.co.uk |
Komentar