BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, menyoroti kekurangan yang membuatnya terhenti pada semifinal Swiss Open 2023.
Gregoria dikalahkan wakil Thailand, Pornpawee Chochuwong, melalui rubber game pada babak empat besar di St.Jakobshalle, Basel, Swiss, Sabtu (25/3/2023).
Pemain dengan ranking 13 dunia itu membuka asa lebih dulu setelah berhasil memenangkan gim kesatu.
Sayangnya Gregoria kesulitan dalam meladeni permainan Chochuwong yang berstatus unggulan pada turnamen kali ini.
Pun jelang akhir gim ketiga saat kedua pemain berbagi angka 17-17, lawan lebih dahulu merebut momentum sehingga Gregoria kalah dengan skor 21-18, 13-21, 17-21.
Kendati cukup senang dengan pencapaiannya, Gregoria menyayangkan hilangnya kesempatan emas untuk melaju ke partai puncak.
"Bersyukur karena makin ke sini rasanya, saya mainnya makin lumayan," kata Gregoria dalam keterangan resmi dari Tim Humas dan Media PBSI.
"Akan tetapi, tadi ada beberapa evaluasi yang memang harus diperhatikan sekali, seperti stamina."
"Pada gim ketiga kelihatan sekali, meskipun sebenarnya mungkin kita sama-sama lelah, tapi memaksanya saya masih kelihatan kurang."
Baca Juga: Rekap Semifinal Swiss Open 2023 - Gregoria Kalah, Indonesia Tanpa Gelar
"Tadi lawan beberapa kali memberikan tekanan, tapi sayanya malah seperti tidak bisa lepas dari tekanan lawan," ujarnya.
Gregoria dan Chochuwong sebelumnya memiliki rekor pertemuan yang seimbang yaitu sama-sama mengemas 2 kemenangan dan 2 kekalahan.
Jorji, sapaan akrab Gregoria, bahkan mengalahkan Chochuwong dalam jumpa terakhir pada babak kedua Hylo Open 2022.
"Kita mungkin sama-sama pemain yang bisa dibilang polanya hampir sama. Jadi memang mau tidak mau harus saling tahan satu sama lain," ungkap Gregoria.
"Tetapi yang paling penting, saya harus bisa meminimalisir mati sendiri."
"Saat di gim ketiga di poin-poin 17 sama, saya malah jadi lebih hati-hati dibanding lawan."
"Padahal mungkin sebetulnya lawan juga akan hati-hati. Cuma karena saya terlalu hati-hati, malah membuat kesalahan sendiri di poin-poin krusial."
Gregoria memilih untuk melihat sisi positif dari kiprahnya pada turnamen BWF World Tour Super 300 tersebut.
Selanjutnya perjalanan pebulu tangkis berusia 23 tahun ini akan berlanjut ke Madrid di Spanyol untuk mengikuti Spain Masters 2023.
Baca Juga: Swiss Open 2023 - Dimulai dari Ahsan, Apriyani Tambah Deretan Pebulu Tangkis Indonesia yang Cedera
Sejumlah evaluasi sudah disiapkan oleh Gregoria sendiri jelang turnamen yang akan berlangsung pada pekan depan ini.
"Bersyukur bisa ke semifinal, tetapi jujur saya sebetulnya ingin hasil yang lebih," ucap Gregoria.
"Sebetulnya saya lihat ada jalan di sini untuk lolos ke final yang walaupun itu tidak gampang"
"Sebetulnya saya bisa. Tapi sangat disayangkan saya tidak bisa memanfaatkan kesempatan itu."
"Mungkin untuk ke depannya, kalau berada di situasi seperti ini yang disiapkan harus banyak, seperti mental."
"Saya harus melihat bagaimana susahnya sudah sampai di sini. Jadi jangan menyia-nyiakan kesempatan."
"Setelah ini, saya ingin recovery (pemulihan) yang bagus dulu. Karena jujur, lumayan melelahkan juga di pertandingan kali ini. Apalagi beberapa hari kemarin saya sempat flu berat."
"Jadi saya coba ingin recovery sebaik mungkin. Menjaga badan, minum vitamin, makan teratur, istirahat tidur juga teratur."
"Mungkin sisanya saya akan coba beradaptasi dengan kondisi lapangan dan cuaca di Madrid nanti seperti apa, saya akan lihat juga," ujar Gregoria.
Baca Juga: Hasil Swiss Open 2023 - Alami Cedera, Apriyani/Fadia Gagal Tembus Final
| Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
| Sumber | : | PBSI.id |
Komentar