Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Nego Sanksi FIFA, Menunggu Kabar Baik dari Ketum PSSI di Eropa

By Wila Wildayanti - Selasa, 4 April 2023 | 19:50 WIB
Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali saat memberi keterangan kepada awak media di Media Center PSSI, GBK Arena, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (4/4/2023).
WILA WILDAYANTI/BOLASPORT.COM
Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali saat memberi keterangan kepada awak media di Media Center PSSI, GBK Arena, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (4/4/2023).

BOLASPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir saat ini tengah membawa visi agar Indonesia tidak mendapat sanksi berat dari FIFA. Ia saat ini melakukan negosiasi dengan FIFA di Eropa.

Untuk itu saat ini baik PSSI, pemerintah, hingga pecinta sepak bola Indonesia pun tengah menunggu kabar baik dari Erick Thohir.

Sebab Indonesia saat ini tengah dibayangi oleh sanksi seusai batal menggelar Piala Dunia U-20 2023.

FIFA mencoret Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Baca Juga: Medali Emas SEA Games Bisa Obati Luka Indonesia yang Gagal Gelar Piala Dunia U-20 2023

Sebelumnya Erick Thohir menyebut pencoretan Indonesia ini akibat adanya intervensi dari pemerintah yang menolak kedatangan Israel di Tanah Air.

Untuk menghindari hukuman yang berat, Erick Thohir saat ini melakukan negosiasi.

Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali mengatakan bahwa Ketum PSSI Erick Thohir datang ke Eropa dengan membawa blue printatau peta jalan terkait transformasi sepak bola Indonesia.

Blue print itu juga menjelaskan terkait perencanaan, pembinaan seapk bola usia dini, kompetisi, dan infrastruktur.

“Kan kita ini menunggu saja, kita berharap pak Erick bisa menjalankan misi dan penugasan dari Presiden, waktu dipanggil Minggu lalu,” ujar Zainudin Amali kepada awak media termasuk BolaSport.com, di Media center PSSI, GBK Arena, Jakarta Pusat, Selasa (4/4/2023).

Mantan Menpora itu menjelaskan bahwa tujuan utama dari Erick Thohir ke Eropa memang agar tidak terkena sanksi.

Untuk itu mantan Presiden Inter Milan itu melakukan negosiasi.

“Tugas utamanya adalah bagaimana agar kita tak kena sanksi. Kalau kena, ya tidak berat,” kata Amali.

Baca Juga: Resmi Dilantik Jadi Menpora, Dito Ariotedjo Sebut akan Ada Kabar Baik dari PSSI 

“Kan ada level sanksinya, kita (harapkan) seringan ringannya,” lanjutnya.

Amali mengatakan saat ini semua pihak memang tengah menunggu kabar baik.

Untuk itu, ia juga berharao agar Indonesia kalau bisa tidak terkena sanksi dari FIFA.

Menurutnya hal ini karena proses transformasi sepak bola Indonesia masih panjang dan masih membutuhkan waktu.

“Bagusnya sih enggak sampai kena sanksi karena transfromasi sepakbola ke depan kan memang masih sangat besar pekerjaannya,” ucap Amali.

“Makanya juga Pak Erick sambil menyampaikan rencana kita ke depan. Kalau kena sanksi terlalu berat, maka enggak ada yang bisa jalan (rencananya),” lanjutnya.

“Kan di surat FIFA jelas bahwa FIFA berkomitmen tetap membantu Indonesia untuk transformasi sepakbola Indonesia.”

Baca Juga: Erick Thohir Bawa Proposal dan Langsung Bertemu FIFA Usai Peru Mundur dari Tuan Rumah Piala Dunia U-17 2023

Lebih lanjut, Amali juga berharap bahwa pertemuain ini agar bisa menjawab terkait Indonesia yang batak menjadi tuan rumah bukan karena masalah infrastruktur.

Menurutnya bukan perkara infrastruktur stadion di Indonesia yang tidak siap, sehingga FIFA mencoret Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Amali mengatakan hal itu juga sudah dijelaskan dengan rinci oleh Menteri Pekerjaan umum dan perumahan Rakyat (Kemen PUPR) untuk membahas kesiapan stadion.

Ketum PSSI sudha bertemu dan sudha mendengarkan penjelasan itu dan bisa dipastikan tak ada masalah terkait infrastruktur stadion.

Baca Juga: Seusai Piala Dunia U-20 Batal, Menpora Dito Ariotedjo Siap Dukung Program PSSI

“Nah, itu penting untuk meng-clear-kan. Kan seolah-olah kita tidak siap kan? Makanya Pak Basuki (Hadimuljono) menyampaikan, 31 Maret lalu bahwa seluruhnya sudah (siap infrastruktur) dan FIFA pun ada. Oke semua," tutur politisi Golkar tersebut.

"Jadi tidak ada (pengaruh) dengan infrastruktur. Engga ada masalah. Coba saja lihat surat kepada Indonesia dan Peru,” pungkasnya.

“Kalau Peru jelas, pemerintahnya tidak siap infrastrukturnya. Kalau kita kan tidak, (tapi) situasi saat ini.”


Editor : Bagas Reza Murti
Sumber : BolaSport.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
38
95
2
Barcelona
38
85
3
Girona
38
81
4
Atlético Madrid
38
76
5
Athletic Club
38
68
6
Real Sociedad
38
60
7
Real Betis
38
57
8
Villarreal
38
53
9
Valencia
38
49
10
Alavés
38
46
Klub
D
P
1
Inter
38
94
2
Milan
38
75
3
Juventus
38
71
4
Atalanta
38
69
5
Bologna
38
68
6
Roma
38
63
7
Lazio
38
61
8
Fiorentina
38
60
9
Torino
38
53
10
Napoli
38
53
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X