Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Jangan Kecewakan FIFA, Transformasi Sepak Bola Indonesia Harus Benar Dijalankan PSSI

By Mochamad Hary Prasetya - Jumat, 7 April 2023 | 16:15 WIB
Erick Thohir saat bertemu Presiden FIFA, Gianni Infantino di Paris, Prancis, Kamis (6/4/2023).
PSSI
Erick Thohir saat bertemu Presiden FIFA, Gianni Infantino di Paris, Prancis, Kamis (6/4/2023).

BOLASPORT.COM - FIFA menjatuhkan sanksi yang relatif ringan dan bersifat administrasi  berupa pembatasan dana subsidi FIFA Forward seiring pencabutan mandat Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Meski demikian, para pengamat sepakbola menilai pemerintah  harus terus menjadi bagian dan berjalan beriringan dalam melakukan transformasi sepak bola nasional.

Pengamat sepak bola, M Kusnaeni, mengatakan transformasi sepak bola indonesia adalah komitmen bersama yang harus dilaksanakan.

Ia menilai jangan biarkan PSSI bekerja sendiri.

Komentator sepak bola itu menilai Indonesia merupakan negara besar di dunia sepak bola internasional.

Meskipun belum bisa berprestasi, namun FIFA melihat potensi yang dimiliki Indonesia.

"Kita punya massa sepak bola fanatis yang berlimpah, mungkin yang terbaik di Asia."

Baca Juga: Indonesia Disanksi Pembatasan Dana FIFA Forward, Apa Itu?

"Sepak bola Eropa adalah masa kini, sementara masa depan ada di Asia dan Afrika."

"FIFA mencermati hal ini, jangan kecewakan mereka,” ungkap M Kusnaeni.

Di sisi lain, pengamat sepak bola lainnya yakni Kesit Budi Handoyo mengatakan transformasi sepak bola Indonesia harus dijalankan dengan serius.

Ini karena FIFA akan melakukan pengawasan.

"Perbaikan harus dilakukan di berbagai lini."

"Tidak hanya mencakup infratruktur atau tata kelola kompetisi domestik tapi juga pembinaan usia dini yang selama ini tak terurus dengan baik."

"PSSI harus bekerja keras dan mendapat dukungan penuh,”  kata Kesit Budi Handoyo.

Baca Juga: Lobi PSSI Dinilai Bagus Usai Terhindar dari Sanksi FIFA

Ia secara tegas menyebut kegagalan Indonesia murni kesalahan pemerintah.

“Ketidakmampuan pemerintah mengendalikan masalah berefek buruk ke PSSI."

"Beruntung kita masih selamat dan harus ada perubahan besar-besaran ke depannya,” katanya. 

Hal krusial yang penting dilakukan ke depannya memperjelas legal standing berkaitan dunia sepak bola Tanah Air dan cabang olahraga lainnya.

"PSSI harus duduk satu meja dengan organisasi olahraga lainnya untuk membahas hal ini bareng pemerintah. Kita mau di posisi apa, bersaing secara regional atau puas dengan kondisi saat ini."

"Maksudnya, kalau kita mau menggelar hajatan besar olahraga internasional, posisi politiknya harus tegas. Jangan lagi kejadian seperti Piala Dunia U-20."

"Kasihan PSSI, sudah capek-capek bidding dan akhirnya berhasil, namun akhirnya gagal jadi tuan rumah karena penolakan berbagai elemen terhadap Israel. Mereka harus dibentengi menghadapi kasus-kasus ini ke depannya,” ujar Kusnaini.

Baca Juga: Indonesia Terima Sanksi dari FIFA, Pengamat Sepak Bola: Tidak Boleh Ada Lagi Piala Dunia Isinya Politik

“Jangan main-main lagi ke depan, pemerintah harus bisa meredam gejolak, memisahkan politik dan sepak bola. Jangan sampai terjadi lagi PDIP alias Piala Dunia Isinya Politik."

"Apa yang terjadi kemarin, berkaitan dengan Piala Dunia U-20 memalukan. Beruntung lewat lobi-lobi yang ciamik, akhirnya FIFA tidak menghukum Indonesia dengan berat, cuma ke depan kejadian lagi sulit buat kita berkelit. Pemerintah harus berkomitmen terhadap sepak bola, tidak dimasuki intervensi politik,” timpal Akmal Marhali.

Seiring Indonesia yang terbebas dari sanksi ban, para pengamat berharap PSSI bisa dapat kesempatan menghelat Piala Dunia U-17 2023.

FIFA baru saja membatalkan pelaksanaan event tersebut di Peru, karena ketidaksiapan pemerintah mereka.

“Piala Dunia U-17 momentum bagus buat Indonesia. PSSI dan pemerintah bisa memulihkan nama baik. Sejatinya kita siap menggelarnya."

"Jika FIFA benar-benar kemudian mempercayai kita jadi tuan rumah Piala Dunia U-17, mohon dengan sangat agar kepercayaan ini bisa dilaksanakan dengan baik. Jangan sampai kita terpeleset untuk kedua kalinya,” ucap Kusnaeni yang juga diamini Kesit dan Akmal.


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
37
94
2
Barcelona
37
82
3
Girona
37
78
4
Atlético Madrid
37
73
5
Athletic Club
37
65
6
Real Sociedad
37
60
7
Real Betis
37
56
8
Villarreal
37
52
9
Valencia
37
48
10
Alavés
37
45
Klub
D
P
1
Inter
37
93
2
Milan
37
74
3
Bologna
37
68
4
Juventus
37
68
5
Atalanta
36
66
6
Roma
37
63
7
Lazio
37
60
8
Fiorentina
36
54
9
Torino
37
53
10
Napoli
37
52
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X