Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Karier Marini Tak Secemerlang Rossi, Ibu Ungkap 1 Penyesalan di Masa Lalu

By Wahid Fahrur Annas - Selasa, 18 April 2023 | 21:00 WIB
Pembalap Mooney VR46, Luca Marini, berpose dengan topi kobi yang menjadi cendera mata peraih podium pada balapan MotoGP Americas di Circuit of The Americas, Austin, Amerika Serikat, 16 April 2023.
MOTOGP.COM
Pembalap Mooney VR46, Luca Marini, berpose dengan topi kobi yang menjadi cendera mata peraih podium pada balapan MotoGP Americas di Circuit of The Americas, Austin, Amerika Serikat, 16 April 2023.

BOLASPORT.COM - Ibunda Luca Marini dan Valentino Rossi, Stefania Palma, mempunyai satu penyesalan tentang karier kedua putranya pada MotoGP.

Sulit dimungkiri bahwa Marini berada di bawah bayang-bayang Rossi karena prestasi besar sang kakak di MotoGP.

Tanggal 31 Agustus 1997, kala Marini belum genap berusia 1 bulan, Rossi, pada saat yang sama berusia 18 tahun, memastikan gelar juara dunia pertamanya di kelas 125cc.

Karier Rossi terus menanjak hingga berhasil mencapai sembilan gelar juara dunia dan menjadi ikon dunia balap motor.

Marini kemudian mengikuti jejak sang kakak dari ibunya tersebut.

Marini memulai debutnya di kelas Moto3 pada 2013 dan mengoleksi enam kemenangan di semua kategori.

Pencapaian tertinggi pembalap yang akrab disapa Maro tersebut adalah ketika menjadi runner-up Moto2 pada musim 2020.

Tahun berikutnya menandai peralihan tongkat estafet antara Marini yang menjalani debut di kelas utama MotoGP dengan Rossi yang melakoni musim terakhirnya.

Memang, jika dibandingkan dengan kakaknya, Marini masih jauh karena belum merebut pencapaian terpenting yaitu gelar juara dunia.

Baca Juga: Mantan Insinyur MotoGP Bandingkan 5 Motor, Minus Ducati Terungkap

Podium pertama Marini di kelas utama harus menunggu sampai musim ketiganya, tepatnya saat balapan MotoGP Americas pada akhir pekan lalu.

Prestasi terkini Marini memberikan kebahagiaan bagi Stefania Palma kendati di sisi lain juga ada satu penyesalan.

Palma menyesali kurangnya keyakinan terhadap keinginan Marini untuk menjadi seorang pembalap pada masa lalu.

"Saya hanya menyesal tentang satu hal," kata Palma kepada La Gazetta Dello Sport, dikutip Corsedimoto.

"Ketika dia (Marini) masih kecil, saya sedikit menahannya, bukan berarti menghalanginya, karena Luca selalu bersemangat, sangat yakin dengan pilihannya.

Palma mengharapkan Marini menjadi seorang dokter karena risiko tekanan dari prestasi besar Rossi di MotoGP.

Dari sisi Palma sendiri, perbedaan hampir 20 tahun sejak dirinya mengasuh Rossi ke Marini membuatnya menjadi sosok yang lebih berhati-hati.

"Dengan Valentino saya masih muda dan tidak mudah gelisah, sekarang saya jauh lebih mudah khawatir," terangnya.

Musim debut Marini pada kejuaraan dunia grand prix pada akhirnya baru terjadi saat usianya akan menginjak 19 tahun.

Baca Juga: Honda Sudah Bisa Semringah, Kehadiran Ken Kawauchi Mulai Berefek?

Sebagai perbandingan, musim debut Rossi terjadi saat usianya 17 tahun.

Memang, usia Marini dan Rossi sama ketika mereka tampil di kelas Moto2 untuk pertama kalinya. Di kelas Moto3 Marini hanya tampil sebagai wild card.

Terlepas dari penyesalan, Palma juga merasakan kepuasan saat melihat Marini tumbuh dewasa.

Valentino Rossi (tengah) merayakan gelar juara dunia kedelapan pada MotoGP musim 2008 bersama ibunya, Stefania Palma (kiri), dan adiknya, Luca Marini (kanan).
MOTOGP
Valentino Rossi (tengah) merayakan gelar juara dunia kedelapan pada MotoGP musim 2008 bersama ibunya, Stefania Palma (kiri), dan adiknya, Luca Marini (kanan).

"Luca telah menunjukkan bahwa dia telah mengambil langkah besar selama musim dingin. Di musim panas dia menikah, ini juga menunjukkan kedewasaannya," tuturnya.

Palma juga bangga terhadap Rossi yang mempercayai sang adik untuk bergabung ke dalam proyek tim balapnya.

"Ia (Rossi) selalu percaya, tidak pernah ragu bahwa ia (Marini) bisa melakukannya dengan baik," kata Palma.

"Satu-satunya hal adalah ketika Luca masih kecil, Valentino sedikit disibukkan dengan kariernya dan tidak membawanya ke lomba minimoto."

"Namun, ia selalu menasihatinya, mengamatinya, dan mengikutinya."

Baca Juga: Fabio Quartararo Bersyukur Podium MotoGP Americas Kembalikan Rasa Percaya Diri


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
38
95
2
Barcelona
38
85
3
Girona
38
81
4
Atlético Madrid
38
76
5
Athletic Club
38
68
6
Real Sociedad
38
60
7
Real Betis
38
57
8
Villarreal
38
53
9
Valencia
38
49
10
Alavés
38
46
Klub
D
P
1
Inter
38
94
2
Milan
38
75
3
Juventus
38
71
4
Atalanta
38
69
5
Bologna
38
68
6
Roma
38
63
7
Lazio
38
61
8
Fiorentina
38
60
9
Torino
38
53
10
Napoli
38
53
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X