Padahal, penampilan Chia/Soh sepanjang turname yang bergulir di Istora Senayan, Jakarta itu tidak buruk dan cukup mengesankan.
Mereka mengandaskan Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, Akira Koga/Taichi Saito (Jepang) hingga Choi Sol-gyu/Kim Won-ho (Korea Selatan) dan terakhir Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.
Walau hasil akhirnya kemenangan gelar juara belum berpihak pada mereka, Soh Wooi Yik yakin, setelah ini mereka akan semakin dekat dengan titel kampiun.
Jeda turnamen selepas Indonesia Open 2023 akan dijadikannya sebagai jeda untuk membenahi apa saja yang kurang dengan berlatih lebih keras, sebelum tampil kembali di Korea Open 2023 (18-23 Juli) mendatang.
"Terima kasih Indonesia," ungkap Soh Wooi Yik dalam media sosial Facebook miliknya.
"Saya telah memberikan segalanya demi negara saya (Malaysia), tetapi tidak mencapai apa yang masyarakat kami inginkan."
"Saya minta maaf dan saya pasti akan kembali lagi," ungkap Soh bertekad.
Soh Wooi Yik yakin, akan ada masa dan kesempatan lagi di turnamen berikutnya bagi dia dan Aaron Chia untuk memecah kebuntuan gelar juara.
"Saya selalu yakin, bahwa Tuhan punya alasan bagi saya agar melalui semua ini. Saya dan Aaron Chia sekarang mulai terus meningkat setelah sebelumnya kalah di babak-babak awal."
"Sampai step by step, kami bisa melangkah ke final lagi."
| Editor | : | Agung Kurniawan |
| Sumber | : |
Komentar