Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Dari Raja ke Mantan Raja, Jonatan Sudah Harus Siap Capek Lagi usai Tantang Axelsen di Final Japan Open 2023

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Minggu, 30 Juli 2023 | 20:15 WIB
Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, memegang medali perak usai upacara podium Japan Open 2023, di Yoyogi 1st Gymnasium, Tokyo, Jepang, Minggu (30/7/2023).
PBSI
Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, memegang medali perak usai upacara podium Japan Open 2023, di Yoyogi 1st Gymnasium, Tokyo, Jepang, Minggu (30/7/2023).

BOLASPORT.COM - Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, tidak punya waktu lama untuk memulihkan fisik dan pikiran usai pekan panjang di Jepang. Beberapa jam setelah memeras keringat, dia sudah berangkat untuk turnamen berikutnya.

Jadwal turnamen beruntun dan tuntutan mengejar poin ranking untuk kualifikasi Olimpiade membuat Jonatan harus siap berkompetisi dalam waktu lama.

Pekan depan, Jonatan akan menghadapi Australian Open 2023 yang menjadi turnamen keduanya secara berturut-turut.

Baca Juga: Rekap Final Japan Open 2023 - Korsel Juara Umum, Indonesia Puasa Gelar Lagi

Recovery atau pemulihan menjadi perhatian Jonatan setelah bertanding hingga babak final dalam Japan Open 2023 yang baru saja rampung.

Total 231 menit, hampir 4 jam, dihabiskan Jonatan di lapangan sampai akhirnya menghadapi pemain nomor satu dunia, Viktor Axelsen (Denmark) pada babak final.

Dalam pertandingan puncak yang digelar di Yoyogi Gymnasium, Tokyo, Jepang, Minggu (30/7/2023), Jonatan harus tumbang dengan skor 7-21, 18-21.

"Malam ini saya langsung terbang ke Sydney untuk turun di Australia Open pekan depan," ujar Jonatan dalam keterangan resmi dari PBSI.

"Yang terpenting recovery-nya harus bagus apalagi saya langsung bertemu Kento Momota."

"Semoga tetap bisa menampilkan yang maksimal setelah kondisinya sudah terpakai satu minggu ini," imbuh pemain jebolan PB Tangkas ini.

Ada alasan kenapa pemulihan fisik akan sangat penting ketika Jonatan menghadapi Momota pada pertandingan nanti.

Mengadu fisik menjadi salah satu jalan Jonatan untuk meredam Momota seiring perjuangan calon lawannya itu untuk bangkit dari keterpurukan.

Seperti diketahui, Momota pernah mendominasi persaingan di tunggal putra.

Momota menjadi raja bulu tangkis sejak mengambil alih peringkat 1 dunia BWF pada September 2018 sampai akhirnya dilengserkan Axelsen pada November 2021.

Tahun 2019 menjadi periode di mana Momota begitu dominan hingga mampu merengkuh 11 gelar dalam setahun, rekor dunia.

Baca Juga: Japan Open 2023 - Hikmah di Balik Petaka 0-13, Jonatan Mulai Tahu Cara Atasi Raja Bulu Tangkis

Hanya saja, sejak kecelakaan maut yang dialaminya setelah menjuarai Malaysia Masters 2020, Momota belum mampu mengembalikan level performanya.

Di samping satu gelar saat Indonesia Masters 2021 serta dua kali final saat Denmark Open 2021 dan Malaysia Open 2022, Momota sering merana karena kalah di babak-babak awal.

"Saya pikir efek terbesar (kecelakaan) terhadap permainan saya mungkin adalah saya menjadi takut karena tidak bisa menang," kata Momota, dikutip dari Badspi.jp.

Kendati demikian, Momota terlihat lebih optimistis daripada sebelumnya. Juara dunia dua kali itu sempat tidak merasakan kebahagiaan dari bulu tangkis.

Trauma Momota turut disebabkan ketidaktahuan tentang apa yang harus ditingkatkannya. Kini penilaiannya terhadap diri sendiri lebih jelas.

Atlet bulu tangkis tunggal putra Jepang, Kento Momota, sedang bertanding dalam ajang Indonesia Open 2023 di Istora, Senayan, Jakarta, Selasa (13/6/2023).
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Atlet bulu tangkis tunggal putra Jepang, Kento Momota, sedang bertanding dalam ajang Indonesia Open 2023 di Istora, Senayan, Jakarta, Selasa (13/6/2023).

Setelah menyerah di tangan kompatriotnya, Koki Watanabe, pada babak pertama Japan Open 2023 dengan skor rubber, Momota menyebut kekuatan fisik sebagai kekurangannya.

"Saya pikir aspek fisik akan meningkat dengan bertahan dalam reli-reli panjang," tutur Momota.

"Jadi saya berharap untuk bisa menjalaninya dengan mentalitas yang kuat, bahkan dalam pertandingan yang panjang."

"Akhir-akhir ini, ketika menghadapi reli atau pertandingan yang panjang, saya sering didorong ke area di mana saya tidak bisa mengatasinya hanya dengan teknik saja."

"Saya harus memperbaikinya," imbuh pemain yang akan berusia 29 tahun tersebut.

Memaksakan reli panjang menjadi kesempatan bagi Jonatan untuk meredam perlawanan Momota walau dia harus siap capek di pertandingan pertamanya pada Australian Open 2023.

Jonatan sendiri baru sekali menang melawan Momota dalam 6 pertemuan. Pada jumpa terakhir di Denmark Open 2021, Jonatan kalah karena harus cedera di tengah laga.


Editor : Ardhianto Wahyu Indraputra
Sumber : badspi.jp, PBSI

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
38
95
2
Barcelona
38
85
3
Girona
38
81
4
Atlético Madrid
38
76
5
Athletic Club
38
68
6
Real Sociedad
38
60
7
Real Betis
38
57
8
Villarreal
38
53
9
Valencia
38
49
10
Alavés
38
46
Klub
D
P
1
Inter
38
94
2
Milan
38
75
3
Juventus
38
71
4
Atalanta
38
69
5
Bologna
38
68
6
Roma
38
63
7
Lazio
38
61
8
Fiorentina
38
60
9
Torino
38
53
10
Napoli
38
53
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X