Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Eksistensi Ganda Putra Juara Dunia dari Malaysia Diungkit 2 Pelatih Indonesia

By Wahid Fahrur Annas - Selasa, 8 Agustus 2023 | 21:30 WIB
Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan,  Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di podium Kejuaraan Dunia 2022 di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Minggu (28/8/2022).
PP PBSI
Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di podium Kejuaraan Dunia 2022 di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Minggu (28/8/2022).

BOLASPORT.COM - Ganda putra Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, kembali diwanti-wanti jelang bergulirnya Kejuaraan Dunia 2023.

Chia/Soh diharapkan tidak terlena dengan status juara bertahan pada Kejuaraan Dunia 2023 yang akan dihelat di Kopenhagen, Denmark, pada 21-27 Agustus 2023.

Di babak final, Chia/Soh sukses mengalahkan juara dunia tiga kali dari Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Baca Juga: Daftar Prestasi Pebulu Tangkis Indonesia pada Kejuaraan Dunia BWF

Kemenangan itu mengantarkan Chia/Soh menjadi pebulu tangkis asal Malaysia pertama yang memenangi Kejuaraan Dunia sejak ajang ini diinisiasi pada 1977.

Namun setelah itu, performa Chia/Soh tetap mengalami naik turun.

Mantan pasangan nomor dua dunia tersebut juga belum berhasil memutus kebuntuan di mana mereka tak pernah sekali pun menang di turnamen terbuka.

Tahun ini dua kesempatan tampil di final gagal dimanfaatkan Chia/Soh usai kalah di India Open dan Indonesia Open.

Kans Chia/Soh untuk mempertahankan takhta menjadi diragukan karena belum bisa melanjutkan momentum bagus setahun setelah menjadi Juara Dunia.

Persoalan itu kemudian diungkit oleh dua pelatih asal Indonesia yang saat ini memegang jabatan penting di federasi bulu tangkis Malaysia (BAM) yakni Rexy Mainaky dan Nova Widianto.

Rexy, direktur kepelatihan ganda, mengatakan Chia/Soh perlu belajar dari kesalahannya sendiri agar tidak terus terpuruk.

"Gelar juara dunia yang mereka raih setahun lalu tidak bisa dijadikan jaminan," kata Rexy dikutip BolaSport.com dari Harian Metro.

Nova Widianto yang membesut tim ganda campuran Malaysia lantas membandingkan prestasi Chia/Soh dengan pendahulu mereka, Koo Kien Keat/Tan Boo Heong.

“Nova pernah tanya ke saya, berapa turnamen yang Koo Kien Keat-Tan Boon Heong menangi setelah menjuarai All England," kata Rexy melanjutkan.

"Saya jawab mereka menjuarai enam atau tujuh turnamen, tapi keadaan Aaron-Wooi Yik sudah menang (juara dunia) lalu hilang selama satu tahun."

Baca Juga: Race to Paris 2024 - Mundur 3 Langkah, Gregoria Masih Ungguli 1 Juara Olimpiade

"Aaron-Wooi Yik perlu seperti itu, jangan muncul setahun sekali lalu menghilang," ujar Rexy.

Duet Koo Kien Keat/Tan Boo Heong sangat disegani pada masanya hingga menjadi ganda putra nomor satu dunia.

Sejak merebut emas Asian Games 2006 di usia 21 tahun (Koo) dan 19 tahun (Tan), prestasi mereka tetap melejit bersama Rexy Mainaky selaku pelatih.

Pada 2007 mereka memenangi empat ajang Superseries yaitu Malaysia Open, All England Open, Swiss Open, dan Denmark Open.

Sampai pensiun pada 2016, Koo/Tan menambah koleksi trofi mereka dengan 4 gelar Superseries dan 6 gelar Grand Prix.

Rexy juga mengingatkan Chia/Soh akan kebangkitan pasangan lain.

Salah satu calon kompetitor yang sedang menjadi sorotan adalah kampiun Olimpiade Tokyo 2020, Lee Yang/Wang Chi Lin.

Lee/Wang akhirnya memutus paceklik gelar panjang usai Olimpiade dengan merengkuh gelar Japan Open 2023.

Rexy berharap Chia/Soh bisa menjadikan legenda bulu tangkis Malaysia, Lee Chong Wei, sebagai inspirasi bagi mereka untuk terus konsisten.

Baca Juga: Update Ranking Race to Paris 2024 - Fajar/Rian Naik Tingkat, Taiwan Diam-diam Melejit di Ganda Putra

Lee pernah mendominasi tunggal putra bersama Lin Dan.

Jika Lin Dan menguasai Olimpiade dan Kejuaraan Dunia, Lee Chong Wei menancapkan taringnya di ajang sirkuit hingga menjadi raja bulu tangkis selama 349 pekan.

“Kami selalu mengatakan Chong Wei memiliki banyak gelar karena dia memang memiliki kemauan yang tinggi," ucap Rexy melanjutkan.

"Mereka harus menggunakan kemauan Chong Wei sebagai inspirasi karena dia masih haus akan kemenangan meskipun dia memiliki banyak gelar."

"Meski tanpa gelar Kejuaraan Dunia dan medali emas Olimpiade, dia (Lee Chong Wei) selalu menunjukkan kemauan."

"Itu yang harus dimiliki setiap pemain, bukan hanya seorang pelatih," ujar Rexy.


Editor : Ardhianto Wahyu Indraputra
Sumber : hmetro.com.my

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
38
95
2
Barcelona
38
85
3
Girona
38
81
4
Atlético Madrid
38
76
5
Athletic Club
38
68
6
Real Sociedad
38
60
7
Real Betis
38
57
8
Villarreal
38
53
9
Valencia
38
49
10
Alavés
38
46
Klub
D
P
1
Inter
38
94
2
Milan
38
75
3
Juventus
38
71
4
Atalanta
38
69
5
Bologna
38
68
6
Roma
38
63
7
Lazio
38
61
8
Fiorentina
38
60
9
Torino
38
53
10
Napoli
38
53
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X