BOLASPORT.COM - Pasangan ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Rahmat Hidayat, dinyatakan mundur pada Indonesia International Challenge (IC), 29 Agustus-3 September di Medan.
Namun, pada Indonesia Masters Super 100 pada 5-10 September 2023 belum ada pembaruan peserta yang terdaftar.
Sejak diumumkan pada 28 Juni akan berpartner dengan Kevin karena Marcus Fernaldi Gideon menjalani operasi dan pemulihan cedera di kaki kanannya, Indonesia International Challenge ditargetkan sebagai turnamen debut Kevin/Rahmat.
"Turnamen di Medan batal karena setelah berdiskusi dengan pelatih dan mas Kevin mungkin persiapannya masih kurang dan juga mungkin kelasnya kecil ya," kata Rahmat ditemui BolaSport.com di pelatnas Cipayung, Jakarta, Rabu (9/8/2023).
"Seandainya menjadi juara juga poinnya masih kecil. Jadi kami pilih buat turnamen Super 300 atau 500," ucap pemain berusia 20 tahun itu.
Namun, alasan Kevin Sanjaya/Rahmat Hidayat memang sebaiknya mundur dari Indonesia International Challenge 2023 karena mereka memilih tiga turnamen penting untuk menghemat notional point.
Tujuannya, agar posisi ranking dunia keduanya bisa tetap terjaga.
Kevin/Rahmat mengantongi poin 29.445, hingga langsung berada di peringkat 50 besar di ranking BWF.
Jika sudah turun di tiga turnamen, notional point milik Kevin/Rahmat dianggap hangus dan poin yang dipakai untuk ranking mereka adalah hasil dari tiga ajang yang mereka ikuti.
Oleh karena itu, Kevin/Rahmat harus selektif memilih turnamen yang diikuti.
Berada di peringkat 50 besar dunia membuat Kevin/Rahmat bisa mengikuti turnamen Grade 2, mulai dari turnamen BWF level Super 100, Super 300, hingga kualifikasi Super 500.
"Saat ini saya belum tahu akan turun di turnamen mana, tergantung pelatih," ujar Rahmat.
Bagi Rahmat, ini bukan pertama kali dia menjadi pemain "pengganti".
Sebelumnya, pemain asal PB Djarum itu menjadi tandem Pramudya Kusumawardana karena Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan yang menjadi partner reguler Pramudya mengalami cedera sehingga harus rehat selama enam bulan.
Meski begitu, Rahmat tidak mempersoalkan karena dia ingin memanfaatkan kesempatan tersebut.
Rahmat sebenarnya berpasangan dengan Muhammad Rayhan Nur Fadillah.
Baca Juga: BAM Buka Loker Pelatih, Butuh Cepat Jelang Kejuaraan Dunia Junior 2023
"Sebenarnya selagi saya masih muda. Jika saya berpasangan dengan partner asli (Rayhan) mungkin tidak mendapat pengalaman bersaing di level atas secepat ini. Saya berpikirnya lebih untuk pengalaman," tutur Rahmat.
"Saya juga baru tahu akan dipasangkan dengan Kevin saat diwawancara oleh media. Saya cuma tahunya mas Kevin memilih saya. Jadi, ya sudah tidak bisa menolak juga kan. Senior masa kita tolak," aku Rahmat.
Rahmat mengatakan bahwa dia sebenarnya tidak terlalu dekat dengan sosok Kevin Sanjaya,
"Tetapi, komunikasinya lebih masuk dengan saya daripada yang lain. Orangnya pendiam, tetapi asyik juga. Pastinnya saya yang banyak bicara ke mas Kevin," ujar Rahmat sambil tertawa.
Dengan berbagai prestasi yang diraih Kevin termasuk pernah menjadi ganda putra nomor satu dunia bersama Marcus, Rahmat mengaku tidak merasa terbebani.
"Saat latihan biasa saja mungkin karena belum pertandingan. Jadi, belum tahu rasanya. Saya tidak memikirkan soal gelar karena kami semua di sektor ganda putra sama saat latihan," kata Rahmat.
"Latihan kami sudah padu, tetapi masih ada yang kurang sehingga kami mundur dulu mengikuti pertandingan. Setelah latihan, kami pasti ada evaluasi seperti bagaimana servisnya, buang bolanya bagaimana."
Meski punya kesempatan menimba ilmu dari pemain yang lebih berpengalaman, Rahmat mengaku jadi belum memiliki kesempatan membuktikan diri dengan partner asli.
"Saya malah jadi ada beban ke partner asli daripada penggemar bulu tangkis. Tetapi, saya tidak mau terlena karena bermain dengan senior sehingga saya yang dibimbing oleh senior," ucap Rahmat.
"Saya dan mas Kevin mengalir saja. Sebenarnya saya juga tidak mengajak bicara lebih dulu, tetapi terkadang dia mulai (bicara) duluan sehingga kami bisa berbicara panjang."
"Salah satu hal yang kami benahi pastinya power karena kami sama-sama pemain depan. Jadi, mau tidak mau saya yang jadi cover belakang. Saya banyak latihan untuk menambah power," ucap pemain yang bergabung dengan pelatnas sejak 2020 itu.
"Di klub saya belum pernah bertemu mas Kevin karena saya masuk Djarum pada 2017, sementara mas Kevin sedang bagus-bagusnya itu."
Kevin/Rahmat berpeluang turun pada Hong Kong Open (Super 500) yang digelar pada 12-17 September mendatang atau Korea Masters (Super 300) pada 7-12 November mendatang.
Baca Juga: Daftar Prestasi Pebulu Tangkis Indonesia pada Kejuaraan Dunia BWF
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar