Quartararo mengubah pola pikirnya. Menurutnya situasi sulit ini harus dijadikan pengalaman dan tidak menjadi penghambat untuk tampil maksimal terlepas dari posisinya.
Masa-masa tanpa ekspektasi berlebih seperti ketika debutnya di MotoGP ingin diulangi kembali oleh Quartararo demi memaksimalkan peluangnya dalam balapan.
Malahan masa krisis ini ingin diubahnya menjadi motivasi untuk bangkit. Baginya, bisa kembali juara lagi bersama Yamaha akan terasa lebih memuaskan.
Adapun untuk saat ini, Quartararo hanya bisa berusaha untuk memberikan yang terbaik.
"Saya berpikir bahwa memberikan 100 persen adalah hal terpenting, baik untuk saya maupun tim, dan untuk apapun posisi yang akan kami dapat," imbuhnya.
"Jika saya merasa bahwa kami telah memberikan yang terbaik, saya akan merasa puas hanya dengan itu saja."
Quartararo juga siap untuk memasuki dunia yang berbeda di Red Bull Ring saat balapan MotoGP Austria berlangsung.
Tahun lalu Quartararo mampu tampil kompetitif hingga menjadi runner-up di lintasan yang seharusnya menjadi mimpi buruk Yamaha karena karakter stop-and-go.
Begitu menyalip Jack Miller di tikungan zig-zag baru untuk posisi kedua, Quartararo melesat hingga hampir mengejar Francesco Bagnaia yang tadinya tak tersentuh.
"Benar bahwa kesuksesan di masa lalu tidak menjamin apapun di MotoGP," tukas Quartararo dalam keterangan resmi di tim Yamaha MotoGP.
"Akan tetapi, kami akan tetapi melakukan yang terbaik untuk melihat apakah kami bisa bersaing untuk posisi depan lagi."
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar