BOLASPORT.COM - Tunggal putra India, Prannoy H. S., menegaskan reputasinya sebagai pemain yang konsisten merepotkan raja bulu tangkis, Viktor Axelsen (Denmark).
Semenjak Viktor Axelsen menguasai kompetisi tunggal putra pada 2021, mengalahkannya memang bukan sebuah tugas yang bisa diselesaikan orang, apalagi untuk melakukannya lebih dari satu kali.
Tercatat hanya ada dua pemain yang bisa melakukannya dalam pertandingan yang berlangsung hingga tuntas yaitu Loh Kean Yew (Singapura) dan Prannoy H. S.
Prannoy membawa dirinya ke level yang baru setelah mempermalukan Axelsen di depan pendukungnya sendiri pada perempat final Kejuaraan Dunia 2023 di Royal Arena, Kopenhagen, Denmark, Jumat (25/8/2023).
Memulai laga dengan ketertinggalan jauh 3-9, Prannoy sukses membalikkan keadaan hingga akhirnya menang dengan skor 13-21, 21-15, 21-16.
Ini menjadi kemenangan ketiga Prannoy atas Axelsen dalam lima pertemuan terakhir sejak kejutan yang buat di babak kedua Indonesia Masters 2021.
Sebelumnya Prannoy, dua tahun lebih muda dari Axelsen (29), tak pernah dalam lima bentrok pertama.
Tahun ini pun Prannoy memulai rivalitasnya bersama Axelsen dengan kekalahan.
Kekalahan saat perempat final Japan Open 2023 menyisakan luka mendalam bagi Prannoy mengingat dia membuang keunggulan 7-1 pada gim kedua untuk menang straight game.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2023 - Ratapan Rexy dan Nova usai Pemain Andalan Kalah gegara Minder Duluan
"Kami memiliki pertandingan yang ketat akhir-akhir ini dan selalu sulit untuk bisa menang," ujar Prannoy, dilansir dari BWF Badminton.
"Kita mungkin hampir melakukannya, tetapi kemenangan tetaplah kemenangan."
"Saya tidak bisa menerima kekalahan di Japan Open tetapi Tuhan menyiapkan sesuatu yang lebih baik bagi saya, mungkin sebuah medali Kejuaraan Dunia."
Keberhasilan menembus semifinal telah memastikan raihan medali pertama dari Kejuaraan Dunia bagi Prannoy.
Prannoy pun boleh percaya diri untuk meraih hasil lebih mengingat bagaimana mentalnya telah benar-benar diuji dalam dua pertandingan terakhir.
Saat mengalahkan Loh Kean Yew, juara dunia satu kali, di babak 16 besar, Prannoy sempat ketar-ketir karena keunggulannya di poin-poin tua terkejar.
Akan tetapi, dalam skor menegangkan 19-19 pada gim ketiga, Prannoy justru tampil lepas dan mencetak dua poin penting melalui manuver berisiko.
Sedangkan saat menghadapi Axelsen, Prannoy juga sempat tertekan ketika Axelsen mampu mendominasi di awal hingga sempat terlihat akan menang mudah.
Prannoy untungnya dapat merespons dengan baik. Dia tidak membuat Axelsen mendapatkan angka begitu saja dengan pertahanan kuat yang berujung reli-reli panjang.
Tekanan kemudian berpindah ke Axelsen yang begitu berambisi untuk mempertahankan gelar juara dunia di kandang.
Dukungan penonton tuan rumah yang tadinya membuat Prannoy ngeri malah berbalik menjadi beban bagi Axelsen sendiri.
Prannoy kemudian makin percaya diri. Fokusnya pun terkunci dalam sebuah zona sehingga dia tidak memedulikan apapun selain permainannya sendiri. Inilah kuncinya.
"Satu-satunya berada dalam kendali saya adalah diri saya sendiri. Saya tidak benar-benar memikirkan apa yang terjadi di sekeliling saya," ungkap Prannoy.
"Saya cukup berada di dalam zona itu setelah gim kedua dan (untuk pertandingan seperti ini) kita harus berada di dalamnya. Kalau tidak, permainannya akan menjauh dari jangkauan kita."
Keberhasilan mengatasi perang mental di lapangan tampaknya coba ditunjukkan Prannoy.
Begitu memastikan kemenangan, pemain yang sempat berkutat dengan cedera ini membalikkan badan ke arah pelatih dan menunjuk kepalanya.
"Ini selalu tentang mental dan fisik," terang Prannoy kepada TV2 Sports Denmark.
"Terutama dengan pemain yang sering kita hadapi, ada pertarungan mental di sana tentunya. Terkadang pertandingannya lebih soal mental," tandasnya.
Pada semifinal Prannoy akan menghadapi unggulan ketiga sekaligus finalis Kejuaraan Dunia 2022 yaitu Kunlavut Vitidsarn (Thailand).
Sementara di pertandingan lainnya Kodai Naraoka (Jepang) akan menantang harapan Denmark satu-satunya di tunggal putra yaitu Anders Antonsen.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar