BOLASPORT.COM - Herry Iman Pierngadi menyanggupi pemindahan tugas dari kepala pelatih ganda putra menjadi kepala pelatih ganda campuran di Pelatnas PBSI.
PBSI secara resmi mengumumkan posisi baru pria yang akrab disapa Herry IP tersebut dalam keterangan resmi pada Jumat (1/9/2023).
Dengan ini tim ganda campuran utama pelatnas memiliki sosok kepala pelatih lagi setelah ditinggalkan Nova Widianto pada akhir tahun lalu.
Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati dkk. tadinya diasuh sendirian oleh Amon Sunaryo sebagai asisten pelatih.
Mantan pebulu tangkis nasional, Djoko Mardianto, juga diketahui sempat menjalani uji coba sebagai pelatih tetapi akhirnya tidak diangkat PBSI.
Sinyal Herry IP sebagai pelatih baru ganda campuran sudah terlihat saat Kejuaraan Dunia 2023.
Beberapa kali Coach Naga Api, julukan Herry, mendampingi dua pasangan utama pelatnas yaitu Rehan/Lisa dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari.
Meski demikian, belum ada penjelasan mengenai alasan penunjukkan Herry IP sebagai pelatih baru ganda campuran.
Keputusan dari PBSI menjadi kejutan mengingat sosok Herry seperti telah melekat dengan tim ganda putra Merah Putih di mana dia telah menjadi pelatih sejak 1993.
Baca Juga: BREAKING NEWS - Herry IP Jadi Kepala Pelatih Ganda Campuran Indonesia
Selain itu perubahan ini terjadi di tengah periode kualifikasi menuju hajatan penting yaitu Olimpiade Paris 2024.
Herry pernah mengalami peristiwa serupa ketika dia keluar dari pelatnas pada 2007, setahun sebelum Olimpiade Beijing 2008, karena masalah dengan Markis Kido.
Hiatus lama sebelum dipanggil kembali oleh PBSI pada 2011, Herry membuktikan bahwa dia masih pelatih bertangan dingin.
Tiga ganda putra nomor satu dunia berhasil dicetaknya yaitu Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Kini, mengembalikan taji ganda campuran sepeninggalan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir bakal menjadi pekerjaan rumah Herry dan itu tidak mudah.
Tak cukup puasa gelar, tahun ini pasangan-pasangan Indonesia cuma lima kali mampu menembus semifinal turnamen World Tour atau setara.
Itupun, tiga kesempatan di antaranya dicapai wakil non-pelatnas yaitu Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dari PB Djarum.
Di samping itu, hanya di sektor ganda campuran, Indonesia tidak mewakili wakil di peringkat 10 besar dunia saat ini.
Prestasi yang turun membuat Rehan/Lisa hanya bertahan di top 10 selama 8 pekan sedangkan Rinov/Pitha selama 5 pekan.
Baca Juga: Herry IP Tegaskan Butuh Waktu bagi Ganda Campuran Indonesia Agar Kembali Ditakuti Dunia
Perbedaan level dengan pasangan top makin kentara saat Kejuaraan Dunia 2023.
Semua wakil ganda campuran Indonesia tumbang saat dihadapkan dengan lawan-lawan dari empat unggulan teratas pada babak 16 besar.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Rionny Mainaky, tidak segan untuk mengakui bahwa ganda campuran Indonesia belum berada di level untuk membuat kejutan.
"Di ganda campuran, harus diakui, pemain-pemain kita kalah kelas," ungkap Rionny dalam evaluasinya setelah Kejuaraan Dunia 2023.
"Mereka bisa melawan, tetapi belum bisa mengalahkan lawan yang saat ini menduduki posisi di top 4 dunia," tambahnya.
Herry sadar bahwa tugasnya tidak mudah. Dia memperkirakan bahwa untuk membangkitkan ganda campuran diperlukan waktu lebih dari satu tahun.
Meski demikian, mengutip dari Kompas.id, pelatih berusia 61 tahun ini menerima tugas barunya dengan lapang dada meski waktunya tak terduga.
"Ganda campuran Indonesia berada di posisi tengah dari kekuatan dunia," ujar Herry IP.
Baca Juga: China Open 2023 Membawa Kenangan Manis Final MomoGi hingga Derbi Marcus/Kevin vs Ahsan/Hendra
"Kemampuan individu setiap pemain Indonesia harus dibenahi. Jadi, butuh waktu agak lama untuk membangun kembali ganda campuran Indonesia."
”Saya sudah katakan pada pengurus bahwa perlu proses untuk membangkitkan ganda campuran, mungkin lebih dari setahun. Mereka mengerti itu," tandasnya.
Kini Herry langsung membuat program pelatihan ganda campuran termasuk memutuskan siapa yang akan mendampinginya sebagai asisten pelatih.
Sementara itu, Rehan/Lisa dan Rinov/Pitha akan dihadapkan dengan dua ajang beruntun yaitu China Open (Super 1000) dan Hong Kong Open (Super 500) yang bergulir mulai pekan depan.
Pasangan pelapis pelatnas, Adnan Maulana/Nita Violina Marwah, juga direncanakan berlaga di Hong Kong Open.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | kompas.id, PBSI |
Komentar