Axelsen mengaku sulit mengontrol bola dengan kondisi angin yang mengganggu pergerakan shuttlecock saat menghadapi Loh Kean Yew (Singapura) pada perempat final.
"Saya sangat senang dengan penampilan saya," buka Axelsen setelah menang 21-17, 23-21, dikutip BolaSport.com dari Sport TV2 Denmark.
"Bertemu dengan Loh Kean Yew di sini dalam kondisi seperti ini (dengan angin kencang yang mempersulit kontrol bola, red) bukanlah tugas yang mudah."
"Jadi saya sangat puas dengan bagaimana saya bisa menang hari ini," ujarnya.
Komentar Axelsen ini serupa dengan Jonatan saat melakoni pertandingan babak kedua dengan menghadapi Brian Yang (Kanada).
Jonatan dipaksa berjuang selama rubber game sebelum akhirnya menang dengan skor 12-21, 21-15, 21-14.
Kebetulan, Jonatan juga tampil di lapangan utama kala itu seperti halnya Axelsen saat ditantang Loh Kean Yew.
"Di gim pertama sisi lapangan itu ternyata anginnya kencang," kata Jonatan dalam siaran pers PBSI yang diterima BolaSport.com.
"Shuttlecock saat posisinya enak untuk menyerang, malah tiba-tiba berhenti. Jadi pukulan saya banyak yang tidak pas."
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | SportTV2.dk |
Komentar