Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Semrawut, Orang Dalam Bocorkan Persiapan PBSI untuk Olimpiade Paris 2024 Belum Matang

By Nestri Y - Selasa, 10 Oktober 2023 | 14:18 WIB
Aksi ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto pada babak perempat final Asian Games 2022, Kamis (5/10/2023)
PBSI.ID
Aksi ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto pada babak perempat final Asian Games 2022, Kamis (5/10/2023)

BOLASPORT.COM - Fakta baru yang cukup mengejutkan terungkap setelah PBSI dikabarkan belum melakukan persiapan secara matang untuk para pebulu tangkis pelatnas menuju Olimpiade Paris 2024.

Kegagalan sekaligus torehan sejarah buruk Indonesia pada Asian Games 2022 seolah memang betul-betul menjadi cerminan bagaimana kesiapan PBSI dalam mempersiapkan sebuah ajang besar.

Gagal memperoleh medali satupun di ajang Asian Games 2022 kemarin, bisa jadi juga berpotensi terulang pada ajang yang jauh lebih besar, yaitu Olimpiade Paris 2024.

Spekulasi dan asumsi semacam ini muncul karena ternyata PBSI masih belum membentuk tim khusus untuk persiapan atau kesuksesan para atlet penghuni pelatnas Cipayung menuju pesta olahraga terakbar sedunia itu.

Bahkan dalam periode kualifikasi Olimpiade Paris 2024 yang telah berjalan selama lima bulan, persiapan PBSI masih semrawut.

Hal tersebut diungkapkan oleh salah seorang sumber dalam PBSI, yang enggan disebutkan namanya.

Sebagaimana dilansir BolaSport.com dari Kompas.id, sumber terpercaya tersebut menyebutkan bahwa sampai saat ini PBSI belum membentuk tim pendukung secara resmi.

"Manajer, penanggung jawab tim, bahkan atlet yang diprioritaskan untuk tampil di Paris belum ditentukan," kata sumber tersebut.

Baca Juga: Jadwal Arctic Open 2023 - Hanya 2 Wakil Indonesia, Dejan/Gloria dan Praveen/Melati Bertanding Hari Ini

"Seharusnya tim tersebut sudah dibentuk sebelum kualifikasi (Olimpiade Paris 2024 dimulai) untuk menyiapkan segalanya," ujarnya.

Tim khusus untuk persiapan Olimpiade faktanya memang biasanya dibentuk jauh-jauh hari sebelum ajang tersebut dimulai.

Sebagai perbandingan, sejumlah mantan pelatih hingga legenda bulu tangkis Tanah Air pun menuturkan bahwa saat masa-masa mereka masih melatih dan bermain, biasanya selalu ada tim atau program persiapan yang sudah dicanangkan dengan serius.

"Biasanya, setahun sebelum Olimpiade sudah ada ’tim sukses’ karena atlet yang berpotensi lolos pasti sudah terlihat," ujar mantan Pelatih kepala ganda campuran di PBSI, Richard Mainaky.

"Selain manajer dan pelatih, dalam tim itu ada dokter, ahli nutrisi, fisioterapis, terapis pijat, dan psikolog untuk membantu atlet," ucap pelatih yang sudah pensiun itu.

Perkataan Richard bisa divalidasi karena ia juga merupakan pelatih yang pernah mengantarkan para ganda campuran legendaris dalam lima edisi olimpiade.

Dari Tri Kusharjanto/Minarti Timur (Olimpiade Sydney 2022), Nova Widianto/Liliyana Natsir (Beijing 2008), Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Rio de Janeiro 2016) hingga terakhir di Tokyo 2020.

Richard menambahkan bahwa harus ada komunikasi yang terbuka antara pelatih dan pengurus.

Misalnya ada target tak sesuai dengan hasil pemain, maka pelatih bisa mengajukan partisipasi turnamen cadangan demi memburu poin kualifikasi atau meningkatkan kepercayaan diri pemain.

Namun, itu juga tentu harus dibarengi dengan kemauan pihak manajemen kepengurusan untuk mengeluarkan dana lebih untuk mengikuti turnamen tambahan.

"Pelatih harus berani mengutarakan pendapat karena mereka yang paling tahu kebutuhan atlet, sementara PBSI harus memenuhinya, termasuk siap dana untuk turnamen tambahan," tutur Richard.

Sementara itu, Susy Susanti juga menyuarakan hal yang sama. 

Bahkan legenda tunggal putri Indonesia sekaligus mantan Kabid Binpres PBSI tahun 2016-2020 tersebut juga mengingat momen persiapan dirinya menuju Olimpiade sudah dilakukan sejak 2-3 tahun sebelum kompetisi bergulir.

"Dua tahun sebelum Olimpiade, posisi pemain dalam persaingan dunia sudah terlihat," ujar Susy yang meraih emas Olimpiade Barcelona 1992 itu.

"Setahun sebelum Olimpiade, sudah ketahuan yang bisa berangkat, jadi tinggal mematangkan permainan," tandas istri Alan Budikusuma itu.

Kesremawutan persiapan menuju Olimpiade Paris 2024 di markas PBSI sudah tercium sejak secara tiba-tiba memindahkan pelatih senior Herry Iman Pierngadi yang sebelumnya mengepalai sektor ganda putra, dipindah ke sektor ganda campuran.

Herry IP diplot untuk mengisi kekosongan kursi Kepala Pelatih ganda campuran yang ditinggalkan Nova Widianto yang sekarang melatih di Malaysia.

Yang mengherankan, PBSI sebenarnya sempat menunjuk pelatih bernama Djoko Mardianto untuk mengisi pos tersebut. Tetapi setelah 3 bulan, ia diberhentikan dengan alasan masih percobaan dan tidak sesuai kompetensi. Padahal PBSI tentu sudah mengetahui latar belakang dan sepak terjang Djoko sebelum menerimanya.

Di sisi lain, Herry IP sendiri juga sempat dilema karena tanggung jawabnya di sektor ganda putra harus 'terputus' di tengah periode krusial kualifikasi Olimpiade Paris 2024.

Pada akhirnya, pelatih yang biasa dijuluki Coach Naga Api itu pun sudah menegaskan bahwa dirinya tidak bisa menjanjikan apapun dalam jangka waktu dekat termasuk di Paris 2024, sebab harus memoles lagi kemampuan individual para pemain ganda campuran pelatnas.

Baca Juga: Doa Alwi Farhan untuk Bulu Tangkis Indonesia Usai Persembahkan Gelar Kejuaraan Dunia Junior 2023


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : Kompas.id

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
37
94
2
Barcelona
37
82
3
Girona
37
78
4
Atlético Madrid
37
73
5
Athletic Club
37
65
6
Real Sociedad
37
60
7
Real Betis
37
56
8
Villarreal
37
52
9
Valencia
37
48
10
Alavés
37
45
Klub
D
P
1
Inter
37
93
2
Milan
37
74
3
Bologna
36
67
4
Juventus
36
67
5
Atalanta
36
66
6
Roma
37
63
7
Lazio
37
60
8
Fiorentina
36
54
9
Torino
37
53
10
Napoli
37
52
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X