Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Buka Luka Lama, Casey Stoner Kenang Valentino Rossi dan Kepala Mekaniknya Bicara Negatif tentang Dirinya

By Delia Mustikasari - Kamis, 23 November 2023 | 18:02 WIB
Kesuksesan mengatasi kecepatan Casey Stoner (#1) dalam balapan MotoGP Amerika Serikat di Laguna Seca (20/7/2008) menjadi salah satu penampilan terbaik Valentino Rossi (#46) sepanjang kariernya.
TWITTER.COM/MOTOGP
Kesuksesan mengatasi kecepatan Casey Stoner (#1) dalam balapan MotoGP Amerika Serikat di Laguna Seca (20/7/2008) menjadi salah satu penampilan terbaik Valentino Rossi (#46) sepanjang kariernya.

BOLASPORT.COM - Mantan pembalap MotoGP, Casey Stoner, mengenang persaingannya dengan Valentino Rossi.

Momen menegangkan yang dia alami bersama pembalap Italia itu dan bagaimana saat Stoner menjadi pembalap Ducati mengubah hubungan di antara mereka.

Stoner menyatakan bahwa tunggangannya saat itu adalah motor yang rumit.

Dia mengingat bagaimana saat Rossi menjadi pembalap Ducati berhasil mengubah konsepsi mereka terhadap merek dan karyanya dengan orang-orang di Borgo Panigale.

Stoner juga mengenang beberapa momen menegangkan, seperti saat terjadi overtake pada Corkscrew (tikungan berbahaya) di Laguna Seca.

Mantan pebalap itu membuat perbandingan terkait dua gelar juara dunia MotoGP yang diraihnya.

"Kedua (gelar) sebenarnya tidak terlalu sulit karena kami sudah menjadi juara dengan empat balapan tersisa. Jadi mereka tidak seburuk itu," kata Stoner dilansir dari MotoSan.

"Pada 2007 saya harus melampaui zona nyaman saya karena kami memiliki keunggulan yaitu kecepatan tertinggi."

"Ketika kami melihat hasil dari Ducati lainnya, itu bukanlah motor yang mudah untuk dikendarai. Namun karena saya unggul, semua orang bilang saya punya keuntungan besar," tutur pria asal Australia itu.

Stoner pun harus menghadapi banyak kritik.

"Tidak diragukan lagi, ini adalah tahun tersulit bagi saya. Juga karena saya mendapat banyak tekanan," aku Stoner.

Baca Juga: Sindiran Pedas Di Giannantonio Usai Masa Depannya Suram, 'Marc Marquez adalah Juara tapi Tidak Dapat Hasil dalam Jangka Pendek'

"Saya bukan pemula, ini adalah tahun kedua saya, pertama kalinya saya berada di tim pabrikan. Tekanan dari semua orang di pabrik. Dan kemudian tentu saja saya mendapat banyak kritik karena melawan Valentino (Rossi)," ujar Stoner.

"Saya kecewa dengan Rossi karena masuk garasi dengan helm."

Empat tahun kemudian, Stoner menjadi juara dunia saat sudah menjadi pembalap Honda.

"Pada 2011 juga sulit, tetapi karena alasan yang berbeda. Ketika saya kehilangan semua poin di Jerez, saya pikir saya tidak bisa membuat kesalahan lagi," kata Stoner.

"Jadi memang menegangkan, tetapi motornya jauh lebih nyaman untuk dikendarai. Jauh lebih mudah untuk bekerja di lingkungan ini."

"Dan kemudian saya bisa benar-benar menikmati balapannya daripada terlalu memikirkan hasilnya, itu adalah cara yang sangat bagus untuk memenangkan kejuaraan."

Pada GP Spanyol di Sirkuit Jerez, terjadi bentrokan antara Rossi dan Stoner. Saat itu, Stoner menngucapkan hal yang masih terkenal hingga sekarang.

"Ambisi Anda telah melampaui bakat Anda. Itu hanya sesaat. Saya sedikit kecewa dengan Valentino karena masuk ke dalam garasi dengan helm," ujar Stoner.

"Kesalahan memang terjadi, tetpi sangat jelas dia mengalami masa sulit bersama Ducati."

"Jadi momen pertama yang dia punya untuk mendapatkan kembali harga dirinya, dia mengambil kesempatan itu, tetapi dia membuat kesalahan besar," katanya.

Momen ketegangan besar lainnya antara sang Juara terjadi di Laguna Seca, dengan aksi menyalip Rossi yang kontroversial di tikungan Corkscrew.

"Dia berada di luar aturan. Kami memiliki peraturan untuk alasan tersebut di kejuaraan motor. Sekarang mereka telah membuat garis hijau dan itu hampir konyol," ucap Stoner.

Baca Juga: Murid Valentino Rossi Akhiri Episode Sunmori, Ada Emosi untuk Yamaha pada MotoGP Valencia 2023

"Namun, masih sangat jelas bahwa jika Anda keluar jalur untuk mendapatkan keuntungan, Anda harus kehilangan posisi, dan dia tidak melakukan itu. Bagi saya itu mungkin bagian terpenting dalam karier saya," kata Stoner.

"Setelah dua tahun bersama Ducati, Rossi mengubah pendapatnya tentang saya."

Mantan pembalap itu mengingatnya sebagai pelajaran penting.

"Saat ini terjadi pada 2008, saya masih sangat muda di kejuaraan dan mempelajari sesuatu yang sangat penting dalam waktu singkat merupakan hadiah yang sangat luar biasa bagi saya," tutur Stoner.

"Jadi pada tahun-tahun berikutnya, kami memastikan bahwa kami tidak akan melakukan kesalahan seperti ini lagi. Kami lalu memahami kemampuan pembalap lain. Ini memberi saya pola pikir berbeda."

"Pola pikir yang lebih kuat, tentang bagaimana memahami apa yang dipikirkan orang lain dan apa yang mereka rencanakan serta bagaimana menangani situasi tersebut."

"Ini memberi saya dorongan besar untuk tahun-tahun berikutnya. Dan saya merasa sangat bersyukur karenanya."

Kedatangan Rossi di Ducati cukup menimbulkan kontroversi di antara kedua pembalap tersebut.

"Valentino dan juga kepala mekaniknya. Jeremy Burgess, berbicara sangat negatif tentang saya dan mekanik saya serta tim," ujar pria 38 tahun itu.

"Pada dasarnya mengatakan bahwa kami tidak tahu apa yang kami lakukan dan mereka akan memperbaiki motornya tanpa masalah. Jadi saya sangat tersinggung dengan tim saya."

"Saya tidak suka jika seseorang menyerang keluarga saya, mekanik saya, teknisi saya, dan semua teman Ducati saya. Ini menyerang keluarga saya, jadi saya tidak menyukainya," aku Stoner.

Setelah dua musim Rossi menderita di rumah Borgo Panigale, tampaknya situasi antara pembalap Italia itu dan Stoner sudah melunak.

"Setelah beberapa tahun, mungkin pendapatnya tentang saya sedikit berubah. Apalagi, setelah membalap bersama Ducati selama dua tahun. Dia tidak dapat memahami betapa sulitnya ketika saya berada di sana."

"Tentu saja, seiring bertambahnya usia, sudut pandangnya sangat berbeda. Saya sangat bahagia untuknya, untuk kehidupan keluarganya dan untuk tim yang ia ciptakan," kata Stoner.

"Dia telah melakukan pekerjaannya dengan baik dan sekarang dia berada dalam momen bahagia dalam hidupnya," ucap Stoner.


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : Motosan.es

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
37
94
2
Barcelona
37
82
3
Girona
37
78
4
Atlético Madrid
37
73
5
Athletic Club
37
65
6
Real Sociedad
37
60
7
Real Betis
37
56
8
Villarreal
37
52
9
Valencia
37
48
10
Alavés
37
45
Klub
D
P
1
Inter
37
93
2
Milan
37
74
3
Bologna
36
67
4
Juventus
36
67
5
Atalanta
36
66
6
Roma
37
63
7
Lazio
37
60
8
Fiorentina
36
54
9
Torino
37
53
10
Napoli
37
52
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X