Dia bahkan juga membeberkan bahwa banyak pemain yang mengalami lecet-lecet karena kondisi lapangan yang memang disebut kurang layak tersebut.
Asnawi Mangkualam bahkan sempat mengunggah foto kakinya yang lecet-lecet dengan secara sarkas mengungkapkan terima kasih karena mendapatkan "oleh-oleh" dari Filipina saat itu.
“Kondisi lapangan kalau menurut saya, mohon maaf, tidak layak. Pertama lapangan sintetis. Oke, tidak apa-apa sintetis. Yang kedua, lapangannya licin. Yang ketiga, sudah licin, gampang membuat pemain jatuh. Kalau jatuh, pemain terluka. Saya itu sampai kasihan.”
“Baru kali itu saya melihat pemain bola 11 orang dimainkan hanya satu yang tidak terluka, yaitu kiper saja."
"Sepuluh orang lainnya semua terluka. Menurut saya ya tidak bisa seperti itu."
"Kecuali kalau yang terluka cuma satu pemain.”
Pria yang juga menjabat sebagai manajer Timnas Indonesia itu sampai menyebut lapangan sintetis Filipina seperti aspal karena membuat banyak pemain lecet-lecet.
Dia juga menyebut karet lapangan sepertinya sudah mati karena tidak lentur.
Baca Juga: Sudah Jalin Komunikasi, Timnas Indonesia akan Lawan Iran Sebelum ke Piala Asia 2023?
Melihat kondisi ini secara langsung, Sumardji pun meminta agar pencinta sepak bola Tanah Air tak merundung para pemain.
“Bukan saya membela anak-anak. Karena saya itu ada di dalam tim ini, jadi saya sampaikan apa adanya. Selama ini saya tidak pernah bicara begitu. Hal ini saya sampaikan supaya juga jangan terlalu mem-bully anak-anak."
“Anak-anak sudah mati-matian berjuang. Mereka mati-matian membela negara ini tetapi ya terus masyarakat jangan mem-bully yang berlebihan."
"Yang harus kita ingat bahwa memang semua itu perlu tekanan, koreksi kepada individu pemain, boleh-boleh saja, silakan.”
“Tetapi kalau saya bicara, kaitannya dengan Filipina, rasanya menurut saya, faktor utama yang membuat kami tidak bisa mendapatkan 3 poin adalah kelelahan dan yang lebih parah lagi itu adalah lapangan. Itu saja,” pungkasnya.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar