Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Funino Festival 2023 - Filosofi Sepak Bola Terbaru di Jerman Mulai Diperkenalkan di Indonesia

By Mochamad Hary Prasetya - Sabtu, 2 Desember 2023 | 16:45 WIB
Borussia Academy Indonesia menggelar event Funino Festival 2023
Istimewa
Borussia Academy Indonesia menggelar event Funino Festival 2023

BOLASPORT.COM - Borussia Academy Indonesia (BAI) menggelar Funino Festival 2023 di Lapangan Deutsche Schule Jakarta, BSD, Tangerang, Sabtu (2/12/2023).

Funino Festival 2023 dihelat untuk memperkenalkan filosofi sepak bola terbaru dari Jerman.

CEO BAI, Saras Desch, mengatakan bahwa ini merupakan rangkaian keempat dari Funino Festival 2023 setelah sebelumnya digelar setiap akhir pekan.

Funino Festival 2023 ini diikuti oleh anak-anak usia 6 sampai 11 tahun.

Ada juga anak-anak berusia di atas 11 tahun dengan maksimal usia 16 tahun yang ikut meramaikan Funino Festival 2023.

Total ada sekitar 150 anak ikut berpartisipasi dalam ajang tersebut.

"Funino Festibal 2023 ini merupakan perkenalan dari sistem baru (filosofi) yang ada di Jerman," kata Saras Desch, Minggu (2/12/2023).

Baca Juga: Final Piala Dunia U-17 - Jerman Vs Prancis, Duel Dua Raksasa Eropa Sarat Sejarah

"Tujuan diadakannya Funino Festival 2023 ini supaya anak-anak lebih banyak mendapatkan sentuhan bola, kekuatan untuk mempertahankan bola, dan menggiring bola," lanjutnya.

Funino Festival 2023 ini mencoba menerapkan kurikulum terbaru dari filosofi sepak bola di Jerman.

Kata Saras Desch, sistem baru itu membuat anak-anak usia muda lebih mudah dan tidak merasa tertekan dalam bermain sepak bola.

"Jadi di Jerman itu sedang marak-maraknya menerapkan filosofi ini dan terbukti timnas U-17 Jerman bisa melangkah ke final Piala Dunia U-17 2023."

Borussia Academy Indonesia menggelar event Funino Festival 2023
Istimewa
Borussia Academy Indonesia menggelar event Funino Festival 2023

"Sistem ini rupanya berhasil di sana dan kami coba aplikasikan ke anak-anak usia muda di Indonesia," ucap Saras Desch.

Funino Festival 2023 ini tidak hanya diikuti oleh anak-anak yang berlatih di BAI saja.

Saras Desch juga mengundang beberapa Sekolah Sepak Bola (SSB) di Jakarta untuk berlatih bersama demi mendapatkan filosofi tersebut.

Baca Juga: Final Piala Dunia U-17 2023 - Timnas U-17 Jerman Berambisi Catatkan Sejarah Baru, Kawinkan Dua Gelar Prestisius

"Harapan kami supaya anak-anak usia muda di Indonesia bisa bermain sepak bolanya lebih baik."

"Kami yakin dengan banyaknya sentuhan pada bola bisa membuat kualitas mereka lebih baik," kata Saras Desch.

Saras Desch berharap SSB yang diundang ke Funino Festival 2023 ini bisa mendapatkan ilmu baru dalam bermain sepak bola.

Setidaknya filosofi itu bisa diterapkan kembali oleh para pelatih SSB kepada anak-anak muridnya.

"Jadi kami ingin SSB yang datang bisa mengaplikasikan sistem baru ini ke tempatnya masing-masing."

CEO Borussia Academy Indonesia, Saras Desch, bersama dengan Head of International Football School VFL Borussia Monchengladbach,  Wolfgang Heilman
Istimewa
CEO Borussia Academy Indonesia, Saras Desch, bersama dengan Head of International Football School VFL Borussia Monchengladbach, Wolfgang Heilman

"Pada akhirnya anak-anak muda di Indonesia bisa bermain sepak bola lebih baik lagi ke depannya."

"Dan anak-anak muda di Indonesia mempunyai teknik serta mental yang baik juga," tutup Saras Desch.

Baca Juga: Final Piala Dunia U-17 2023 - Kiper Prancis Siap jika Harus Adu Penalti Lagi Melawan Jerman

Di acara puncak Funino Festival 2023, BAI mengundang langsung perwakilan pelatih dari Borussia Monchengladbach untuk datang.

Terlihat, beberapa pelatih dari Jerman ikut meramaikan dan memberikan arahan kepada anak-anak muda Indonesia untuk menerapkan filosofi terbaru di Funino Festival 2023.

Head of International Football School VFL Borussia Monchengladbach, Wolfgang Heilman, membeberkan lebih panjang sistem baru apa yang kini sedang ramai diterapkan di Jerman.

Melalui Funino Festival 2023, Wolfgang Heilman mengatakan filosofi ini bisa untuk mengembangkan kreativitas setiap pemain di usianya masing-masing.

Selebrasi timnas Jerman usai memenangi adu penalti melawan Argentina dengan skor 4-2 (3-3) pada babak semifinal Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Manahan, Surakarta, Selasa (28/11/2023).
MUTIARA KURNIA/BOLASPORT.COM
Selebrasi timnas Jerman usai memenangi adu penalti melawan Argentina dengan skor 4-2 (3-3) pada babak semifinal Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Manahan, Surakarta, Selasa (28/11/2023).

Penerapan sistem baru di Jerman dimulai dengan membagi lapangan ke beberapa bagian.

Setiap lapangan yang sudah dibagi itu diisi oleh delapan pemain dalam dua tim.

Lapangan yang lebih kecil itu bisa membuat para pemain lebih banyak bermain dengan bola.

Baca Juga: Berkat Gowes Sejauh 450 Km, Suporter Bergaya Nyentrik Diundang FIFA di Final Piala Dunia U-17 2023, Sudah Siapkan Lukisan 2 Tokoh

Para pemain itu bisa langsung mengambil keputusan apakah harus menggiring bola, mengoper, atau mengambil keputusan untuk mencetak gol ke gawang.

"Sebenarnya konsep ini bukan yang benar-benar baru, tapi kami sudah menggunakannya di Jerman sejak lama, namun baru sedikit yang melakukannya."

"Dan mulai sekarang hingga ke depannya, semua akademi sepak bola di Jerman akan melakukan itu sampai usia 11 tahun," kata Wolfgang Heilman.

"Jadi kami sebenarnya membuat lapangan lebih kecil dari ukuran biasa."

Sesi latihan timnas U-17 Jerman di Stadion Sriwedari, Solo, Senin (27/11/2023) petang jelang semifinal Piala Dunia U-17 2023.
LOC WCU17
Sesi latihan timnas U-17 Jerman di Stadion Sriwedari, Solo, Senin (27/11/2023) petang jelang semifinal Piala Dunia U-17 2023.

"Kami meletakan beberapa pemain di sana tergantung dari kondisi ukuran lapangan dan biasanya dimulai dari dua pemain," lanjutnya.

Lanjut Wolfgang Heilman, pembagian itu dilakukan agar pemain bisa melihat bahwa lapangan tidak terlalu besar.

Sehingga para pemain bisa tetap tenang dan yang sangat penting itu bisa langsung mengambil keputusan yang tepat.

Baca Juga: Final Piala Dunia U-17 2023 - Jerman Vs Prancis, Tak Ada Debat Pemain Keturunan Vs Lokal: Kita Memberi Contoh, Ini Ciri Khas Kami!

"Ini sangat masuk logika karena pemain bisa lebih banyak mendapatkan sentuhan dengan bola."

"Pemain bisa lebih banyak mengambil keputusan dan bermain bersenang-senang dengan sepak bola."

"Dan yang terpenting mereka punya motivasi dalam bermain sepak bola."

"Para pemain juga tidak boleh melakukan kesalahan ketika banyak tekanan datang dan itu sangat berharga bagi mereka," tutup Wolfgang Heilman.


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
38
95
2
Barcelona
38
85
3
Girona
38
81
4
Atlético Madrid
38
76
5
Athletic Club
38
68
6
Real Sociedad
38
60
7
Real Betis
38
57
8
Villarreal
38
53
9
Valencia
38
49
10
Alavés
38
46
Klub
D
P
1
Inter
38
94
2
Milan
38
75
3
Juventus
38
71
4
Atalanta
38
69
5
Bologna
38
68
6
Roma
38
63
7
Lazio
38
61
8
Fiorentina
38
60
9
Torino
38
53
10
Napoli
38
53
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X