BOLASPORT.COM - Legenda Liverpool yang kini menjadi pandit sepak bola, Jamie Carragher, tak terima dengan sindiran Pep Guardiola. Ia lantas memberikan balasan menohok kepada pelatih Manchester City itu.
Manchester City tengah mengalami penurunan performa di Liga Inggris musim ini.
Tiga laga terakhirnya selalu berimbang.
Secara berturut-turut, Man City ditahan imbang Chelsea (4-4), Liverpool (1-1), dan Tottenham Hotspur (3-3).
Gara-gara rentetan hasil tersebut, sang juara bertahan turun ke posisi ketiga klasemen sementara Liga Inggris dengan raihan 30 poin.
Man City terpaut enam poin dari Arsenal di posisi puncak serta satu angka dari Liverpool yang berada tepat di atasnya.
Situasi yang dialami Man City ini kemudian dikomentari oleh tiga pandit asal Inggris, Gary Neville, Jamie Carragher, dan Micah Richards.
Ketiganya sepakat bahwa penurunan performa Man City disebabkan karena skuad The Citizens merasa berpuas diri setelah memenangi treble winners musim lalu.
Namun, Pep Guardiola tak setuju dengan pendapat tersebut dan merasa ketiga pandit itu sok tahu.
Baca Juga: Epic Comeback Lawan Tim Promosi, Bukti Arsenal Selalu Lapar Kemenangan
Sang juru taktik asal Spanyol kemudian melontarkan ejekan untuk ketiganya.
Salah satunya menyindir Jamie Carragher yang tak pernah memenangi gelar Liga Inggris selama 17 musim membela Liverpool.
Kendati demikian, karier Carragher di Anfield terbilang cukup sukses.
Ia tercatat mempersembahkan 11 trofi untuk Liverpool, termasuk Liga Champions 2004-2005.
"Gary Neville tahu betapa sulitnya memenangkan Liga Inggris," kata Guardiola, dikutip BolaSport.com dari Daily Mail.
"Jika tidak, dia tidak akan memenangkan empat gelar itu dalam periode terbaik Manchester United."
"Mungkin mereka menuduh kami berpuas diri karena merasa berpuas diri di United."
"Mungkin mereka merasakannya."
"Kemudian, Jamie Carragher tidak memenangkan satu pun gelar Liga Inggris di Liverpool."
"Micah Richards juga tidak memenangkan empat Liga Inggris berturut-turut. Tidak akan pernah. Itu tidak pernah terjadi," imbuh Guardiola.
Baca Juga: Duel Pelik Menanti Manchester City di Villa Park
Sindiran eks pelatih Barcelona dan Bayern Muenchen itu ditanggapi Carragher di Twitter (X) pribadinya.
Pria berusia 45 tahun itu balik menyindir dengan mengatakan bahwa dirinya mungkin saja memenangi trofi Premier League jika Liverpool dimiliki oleh suatu negara dan tak kunjung dihukum meski melanggar 115 aturan Financial Fair Play (FFP).
I think I’d have probably won one if Liverpool were owned by a nation state, and pushed the rules so far that the PL charged us 115 times!!
I was actually praising Pep’s team after the game on Sunday ????♂️???? https://t.co/EIW3B1AJve
— Jamie Carragher (@Carra23) December 5, 2023
Man City dianggap dimiliki oleh sebuah negara usai dibeli Keluarga Kerajaan Uni Emirat Arab pada 2008.
Klub yang bermarkas di Etihad Stadium itu juga tengah menghadapi kasus dugaan pelanggaran FFP.
Pada Februari lalu, Man City didakwa oleh Premier League memanipulasi berbagai regulasi lebih dari 100 kali dalam periode 2009-2018.
Namun, hingga sekarang, Premier League belum memutuskan apakah Man City terbukti bersalah atau tidak karena kasus tersebut masih dalam proses investigasi yang dilakukan oleh Komisi Independen.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Daily Mail |
Komentar