Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

10 Tahun Tanpa Kabar Sang Legenda F1, Bagaimana Kondisi Michael Schumacher Sekarang?

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Minggu, 31 Desember 2023 | 17:15 WIB
Michael Schumacher menyapa penggemar dalam acara Ferrari Day di Sirkuit Mugello, Italia, 28 Oktober 2007. Ferrari merayakan gelar kejuaraan konstruktor dan pembalap F1 musim 2007 bersama Kimi Raikkonen dan Felipe Massa.
ANDREAS SOLARO/AFP
Michael Schumacher menyapa penggemar dalam acara Ferrari Day di Sirkuit Mugello, Italia, 28 Oktober 2007. Ferrari merayakan gelar kejuaraan konstruktor dan pembalap F1 musim 2007 bersama Kimi Raikkonen dan Felipe Massa.

BOLASPORT.COM - Kondisi kesehatan Michael Schumacher masih menjadi salah satu rahasia yang disimpan dalam-dalam. Pihak keluarga legenda F1 itu masih teguh dalam menjaga privasi Schumi.

Situasi yang mengelilingi pemegang rekor tujuh gelar juara dunia di F1 penuh dengan tanda tanya setelah kecelakaan yang dialaminya pada 29 Desember 2013. Sepuluh tahun yang lalu.

Schumacher mengalami insiden saat bermain ski dengan putranya, Mick Schumacher, di resor bernama Meribel di Prancis.

Sebagaimana diberitakan Telegraph, Schumacher kehilangan kendali sebelum terlempar sejauh 34 meter ke bebatuan.

Helm yang dipakai Schumacher rusak karena benturan.

Meski begitu, dinukil dari Crash.net, laporan lain mengatakan pembalap kelahiran 3 Januari 1969 itu masih bisa berjalan beberapa saat setelah kecelakaan dan hanya mengaku sedikit syok.

Kondisi pembalap yang telah menjadi ikon tim Ferrari itu terus memburuk.

Beberapa saat setelah insiden, Schumi diterbangkan dengan ke rumah sakit terdekat sebelum dipindahkan ke fasilitas kesehatan Grenoble yang punya keahlian menangani cedera kepala.

Schumacher tiba dalam kondisi koma. Seperti dilansir dari Bild, tim medis mengebor tengkorak sang pembalap demi meredakan tekanan di bagian otaknya.

Baca Juga: Kisah Valentino Rossi yang Bersaing dengan Michael Schumacher Cari Dukungan Ferrari demi Jadi Pembalap F1

Perawatan intensif dijalani Schumacher di Grenoble. Pada Juni 2014, keluarga memulangkannya ke kediamannya di Swiss untuk melanjutkan proses rehabilitasi di rumah.

Sejak saat itu kabar mengenai kesehatan Schumacher hanya berupa rumor dan sedikit klarifikasi.

Mantan pembalap F1 sekaligus teman Schumacher, Philippe Streiff, saat itu mengungkapkan driver asal Jerman itu mengalami kelumpuhan dan gangguan komunikasi serta daya ingat.

Pada 2016, kabar soal kelumpuhan terkonfirmasi setelah pengacara Schumacher yaitu Felix Damm mengoreksi pemberitaan bahwa Schumacher sudah bisa berjalan dalam sidang tuntutan.

Tiga tahun berselang, tepatnya pada September 2019, Schumacher dikabarkan menjalani operasi sel punca di Paris.

Pada tahun yang sama eks manajer tim Ferrari dan Presiden FIA, Jean Todt, membeberkan bahwa kondisi Schumacher sudah membaik meski masih mengalami kesulitan dalam komunikasi.

Todt mengaku beberapa kali menonton balapan F1 bersama Schumacher meski "rindu untuk melakukan apa yang biasa kami lakukan bersama."

Gangguan komunikasi ini dikuatkan putra Schumacher, Mick, dalam film dokumenter tentang ayahnya yang dirilis Netflix pada 2021.

Mick Schumacher, yang sempat tampil di F1 selama dua musim pada 2021-2022, siap kehilangan apapun demi bisa berbicara tentang balapan lagi dengan ayahnya itu.

Dalam film yang sama, Corinna selaku istri Schumacher akhirnya buka suara setelah bertahun-tahun menahan tekanan karena kabar simpang siur yang terus beredar.

"Michael masih di sini. Dia tak lagi sama, tetapi ada di sini, dan itu memberi kami kekuatan. Kami bersamanya. Kami hidup bersama di rumah," kata Corinna.

"Kami melakukan terapi. Kami melakukan segalanya agar Michael lebih baik dan memastikannya merasa nyaman. Untuk sekadar membuatnya merasakan hubungan dengan kami, keluarganya."

Corrina menegaskan bahwa dirinya hanya berusaha menghormati prinsip Schumacher untuk melindungi keluarga dan menjaga privasi.

"Kehidupan pribadi adalah kehidupan pribadi .... Michael dulu selalu melindungi kami dan sekarang kami yang melindungi Michael," tandasnya.

Menurut Crash.net, sejumlah detail baru muncul dari pemberitaan media Jerman jelang peringatan 10 tahun dari musibah yang menimpa Schumacher.

Pembalap yang namanya diabadikan sebagai nama tikungan di sirkuit ikonik Nurburgring itu menerima penanganan medis selama 24 jam dari tim berjumlah 15 orang.

Dia juga mendapat terapi dengan menumpang mobil dan mendengarkan rekaman suara dari sirkuit F1 untuk menstimulasi otaknya dengan bunyi-bunyi yang familiar dengannya.

Pada akhirnya, kondisi pasti tentang Schumacher masih menjadi ranah pribadi keluarganya.

Dalam interviu dengan LTO, Felix Damm selaku pengacara pribadi Schumacher mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk melindungi hal-hal yang bersifat pribadi.

Damm membeberkan bahwa opsi mengeluarkan laporan akhir tentang kesehatan sang pembalap tidak diambil karena tetap menimbulkan pertanyaan-pertanyaan lainnya.

"Itu tidak akan menjadi akhir dari segalanya. Harus ada laporan rutin yang terus diperbarui dan itu tidak akan tergantung pada keluarga kapan ketertarikan terhadap cerita itu berhenti," katanya.

"Mereka [media] bisa saja mengangkat laporan seperti itu lagi dan lagi dan bertanya bagaimana keadaannya dalam satu, dua, tiga bulan atau beberapa tahun setelah pesan itu disampaikan."

Dengan menahan penyebaran informasi, akan lebih mudah bagi pihak keluarga Schumacher untuk mengajukan tuntutan saat muncul pemberitaan yang tidak diinginkan.

Baru akhir tahun lalu, Schumacher berurusan dengan hukum untuk menggugat media Jerman Die Aktuelle karena membuat wawancara palsu dengan teknologi kecerdasan buatan.

"Jika kami ingin mengambil tindakan terhadap pemberitaan semacam ini, kami harus berurusan dengan argumen pengungkapan diri secara sukarela," terang Damm.

"Jika bukan orang yang bersangkutan sendiri tetapi teman atau kenalan yang mengungkapkan informasi pribadi, ini bukan kasus 'pengungkapan diri secara sukarela' atas privasi."

"Oleh karena itu, subjek dapat membela diri dari pengungkapan keadaan pribadi meski informasi tersebut berasal dari seorang kenalan."

Baca Juga: Line-Up MotoGP 2024 - Tim Baru Diumumkan, Legasi Negara asal Idola Valentino Rossi Akhirnya Dibangkitkan di Kelas Para Raja


Editor : Ardhianto Wahyu Indraputra
Sumber : Crash.net, Berbagai sumber

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
37
94
2
Barcelona
37
82
3
Girona
37
78
4
Atlético Madrid
37
73
5
Athletic Club
37
65
6
Real Sociedad
37
60
7
Real Betis
37
56
8
Villarreal
37
52
9
Valencia
37
48
10
Alavés
37
45
Klub
D
P
1
Inter
37
93
2
Milan
37
74
3
Bologna
36
67
4
Juventus
36
67
5
Atalanta
36
66
6
Roma
37
63
7
Lazio
37
60
8
Fiorentina
36
54
9
Torino
37
53
10
Napoli
37
52
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X