Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Pesan Teka-teki Bos Ducati, Yamaha Bisa Menang Walau Pakai Inline-4

By Nestri Y - Senin, 8 Januari 2024 | 10:00 WIB
General Manajer Ducati Corse, Luigi Dall'Igna.
MOTOGP.COM
General Manajer Ducati Corse, Luigi Dall'Igna.

BOLASPORT.COM - General Manager Ducati, Gigi Dall'Igna menganalisis bahwa Yamaha masih bisa menang meski pakai mesin inline-4 di MotoGP, tapi ada tantangan besar yang harus bisa dipecahkan.

Yamaha benar-benar masih jadi tim semata wayang pada MotoGP 2024.

Tim pabrikan berlogo garpu tala itu merupakan satu-satunya tim yang tidak punya tim satelit.

Selain tak punya mitra satelit, Yamaha pun masih jadi satu-satunya tim yang menggunakan mesin 4 silinder segaris di saat semua pabrikan kompetitor telah berganti ke mesin V4.

Walau ganti mesin ke V4 tidak selalu jadi jaminan bakal jadi lebih cepat, contohnya Honda, tetap saja Yamaha terlihat paling merana untuk urusan kecepatan di lintasan.

Musim lalu, Yamaha sudah kalah dari Honda selaku sama-sama pabrikan Jepang, yang setidaknya berhasil membawa satu gelar juara lewat Alex Rins di seri Americas.

Sedangkan pabrikan Iwata nihil gelar sama sekali karena Fabio Quartararo maupun Franco Morbidelli  tak sanggup menjadi yang terdepan di seri manapun sepanjang 2023.

Fakta tersebut mempertegas bahwa selama MotoGP 2023 bergulir, kemenangan diraih oleh semua tim yang menggunakan mesin V4.

Baca Juga: Honda Akan Rekrut Marc Marquez Lagi pada 2025 jika Motornya Berkualitas?

Berbagai rumor pun mulai muncul terkait kemungkinan niat Yamaha untuk ganti mesin ke V4 masa kini.

Tentang rumor ini, bos Ducati Gigi Dall'Igna menanggapinya dengan bijak.

Insinyur asal Italia itu mengatakan bahwa V4 memang sekarang ini menjadi mesin yang paling cocok untuk kompetisi MotoGP.

Tetapi ia juga tidak mengabaikan bahwa mesin 4 silinder segaris pun masih bisa meraih kemenangan merujuk pada apa yang Yamaha capai saat Quartararo menjadi juara dunia 2021.

"Menurut saya, mesin V4 adalah konfigurasi terbaik untuk MotoGP," kata Dall'Igna dikutip BolaSport.com dari Paddock GP.

"Kalau tidak, saya pasti akan melakukan sesuatu yang berbeda ketika saya tiba di Ducati," tuturnya yang bergabung ke skuad Si Merah Borgo Panigale pada 2014 silam.

"Tetapi perlu dicatat, bahwa Quartararo pun menang dengan mesin empat silinder segaris," ujar dia.

Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) dipepet Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) dan Luca Marini (Mooney VR46 Ducati) pada kualifikasi MotoGP Americas 2023, di COTA, Austin, Texas, Sabtu (15/4/2023)
MOTOGP
Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) dipepet Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) dan Luca Marini (Mooney VR46 Ducati) pada kualifikasi MotoGP Americas 2023, di COTA, Austin, Texas, Sabtu (15/4/2023)

Dall'Igna tidak ingin terlalu mendewakan V4. Bagi dia, mesin inline-4 tetap punya kelebihan dan kekurangannya sendiri, pun dengan V4.

Untuk kasus Yamaha, Dall'Igna yakin bahwa mereka masih tetap bisa mengandalkan mesin 4 silinder segaris.

Hanya saja, butuh penyesuaian yang tepat dan pengaturan yang presisi untuk mendapatkan konfigurasi terbaik di lintasan.

"Jadi menurut saya, mesin ini pun pada dasarnya tidak buruk," ucap Dall'Igna.

"Anda tinggal memilih pemahaman dan pengaturan yang berbeda untuk karakteristik yang berbeda. Karena setiap konsep memiliki kelebihan dan kekurangan."

Benang merah dari pendapat Dall'Igna soal nasib Yamaha adalah karena mereka masih belum memaksimalkan konsep yang digunakan dengan maksimal. Sebab itu, hasilnya juga masih kalah.

"Tugas para insinyur adalah meminimalkan kekurangan dan memanfaatkan kelebihan (mesinnya) semaksimal mungkin," kata Dall'Igna.

"Para insinyur harus menemukan kompromi terbaik dari mesinnya. Mesin V4 memiliki lebih banyak kelebihan daripada kekurangan untuk digunakan di MotoGP. Oleh karena itu mesin tersebut jadi pilihan pertama."

"Jika saya harus memutuskan lagi, saya akan memilih V4 lagi. Tapi, Yamaha juga masih bisa menang dengan inline-4," ujarnya.

Baca Juga: Alasan Sang Legenda Sebut Marc Marquez Bisa Menangi Semua Balapan MotoGP 2024


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : Paddock GP

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
38
95
2
Barcelona
38
85
3
Girona
38
81
4
Atlético Madrid
38
76
5
Athletic Club
38
68
6
Real Sociedad
38
60
7
Real Betis
38
57
8
Villarreal
38
53
9
Valencia
38
49
10
Alavés
38
46
Klub
D
P
1
Inter
38
94
2
Milan
38
75
3
Juventus
38
71
4
Atalanta
38
69
5
Bologna
38
68
6
Roma
38
63
7
Lazio
38
61
8
Fiorentina
38
60
9
Torino
38
53
10
Napoli
38
53
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X