Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Ride in Peace Anthony Gobert, Calon Bintang MotoGP Pendahulu Valentino Rossi yang Layu Sebelum Berkembang

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Kamis, 18 Januari 2024 | 13:40 WIB
Mantan pembalap MotoGP, Anthony Gobert, meninggal dunia pada 17 Januari 2024.
TWITTER.COM @MCNSPORT
Mantan pembalap MotoGP, Anthony Gobert, meninggal dunia pada 17 Januari 2024.

BOLASPORT.COM - Jagat MotoGP kehilangan salah satu mantan pembalap mereka yaitu Anthony Gobert. Walau rekornya kurang mentereng, kisah hidupnya membuat The Go Show menjadi bahan pembicaraan.

Karier Anthony Gobert menjadi salah satu "what if", alias "bagaimana jadinya jika" terbesar di MotoGP karena dianggap layu sebelum berkembang.

Berasal dari negara yang sama seperti Mick Doohan dan Casey Stoner yaitu Australia, Gobert mencuri perhatian dengan kesuksesan yang diraih di arena balap sejak remaja.

Lesatan Gobert dimulai saat dia mampu mencetak pole position dan kemenangan dalam balapan World Superbike di Phillip Island, Australia, pada 1994. Saat itu usianya 19 tahun.

Padahal itu adalah balapan pertamanya di sirkuit berkarakter cepat dan mengalir yang ikonik di atas motor superbike. Gobert pun hanya tampil sebagai wildcard.

Gobert pun ditarik untuk memperkuat Kawasaki di Superbike. Dia mengemas empat kemenangan sepanjang musim 1995-1996 untuk mendapat jalan menuju Kejuaraan Dunia Grand Prix.

Gobert digaet Suzuki untuk GP500 (saat ini kelas MotoGP) musim 1997.

Mengutip Motorsport Magazine, kepala kru Gobert di Suzuki saat itu, Stuart Shenton, menilai tinggi talenta pembalap asal Greenacre tersebut.

Gobert bahkan dinilainya secara natural lebih berbakat daripada legenda MotoGP yang pernah ditanganinya yaitu Freddie Spencer, Wayne Gardner, dan Kevin Schwantz.

Baca Juga: Kerja Sama dengan Tim Valentino Rossi, Pertamina Enduro Gelar Simulasi Jadi Pembalap MotoGP

"Akan tetapi, dia tidak menyadari apa yang dimilikinya dan dia tidak dapat menggunakannya," ucap Shenton mengenang.

"Kalau dia dapat mengerahkan kemampuannya dan tampil di setiap akhir pekan, bugar dan sehat, dengan fokus yang tepat, dia pasti akan menjadi pembalap yang hebat."

Malang, Gobert layu sebelum berkembang. Alasan utamanya adalah karena kegilaan yang dilakukannya di luar lintasan.

Sebagaimana Valentino Rossi yang sinarnya juga muncul di era 90an, Gobert digadang-gadang menjadi pembalap bintang karena tahu cara menang dan bersenang-senang.

Hanya saja soal urusan bersenang-senang, Gobert kebablasan sampai-sampai The Doctor, hanya empat tahun lebih muda, kesulitan untuk mengikuti 'kegilaannya'.

"Gobert, The Go Show, ya," kata Rossi saat mengulas 175 pembalap yang pernah dihadapinya di kelas para raja bersama BT Sport.

"Saya pernah mengikuti pesta dengannya di Rio... sulit, sangat sulit, tapi menyenangkan," imbuh Rossi sambil tertawa.

Sebagaimana diberitakan GPOne.com, karier balapan Gobert hancur karena dirinya kecanduan obat-obatan dan alkohol.

Gobert bahkan gagal menyelesaikan musim debutnya di GP500 karena dipecat Suzuki di tengah musim gegara hasil positif dalam tes doping. Saat itu dia diduga mengonsumsi ganja.

Di ajang GP500, posisi finis ketujuh dalam balapan GP Austria menjadi hasil terbaik Gobert. Dia kemudian hanya kembali sesekali.

GP Inggris Raya musim 2000 menjadi penampilan terakhirnya di grand prix.

Itu juga menjadi balapan satu-satunya Gobert dengan Rossi, yang masih memburu gelar juara di kelas GP125 saat dia debut di GP500.

Meski begitu, pria asal Negeri Kanguru itu tetap berkesan bagi The Doctor. "Sangat sulit untuk mengikutinya di slipstream, tapi dia orang yang sangat baik," ucap Rossi.

Adapun di ajang Superbike dia menorehkan 16 podium dengan 8 kemenangan dari musim 1994-2000. Peringkat empat di klasemen akhir pada 1995 menjadi pencapaian tertingginya.

Gobert berlanjut ke kejuaraan nasional di Amerika Serikat, Inggris, Spanyol, dan Australia hingga 2007. Tahun berikutnya dia ditahan karena kasus pencurian.

Pada 2019 Gobert juga hampir kehilangan nyawanya setelah dikeroyok anggota geng di rumahnya sendiri akibat perselisihan di tempat makan.

Pekan lalu pihak keluarga melalui adiknya, Aaron Gobert, mengumumkan bahwa ia mendapatkan perawatan paliatif dan berada dalam kondisi sakratulmaut.

Pada Rabu (17/1/2024), Gobert akhirnya dinyatakan meninggal dunia sebagaimana dibagikan oleh ibundanya, Suzanne. Dia meninggal di usia 48 tahun.

"Hati saya hancur saat menulis ini karena putra pertama saya Anthony telah meninggal dunia pada siang hari ini," tulis Suzanne.

"Saya mencintainya sejak kelahirannya hingga kematiannya. Terkadang dia sulit dihadapi tetapi dia selalu memiliki hati yang baik dan peduli dengan semua orang."

"Sayangnya, dia menjadi korban dari adiksi yang sudah terjadi secara turun menurun di keluarga kami. Dia berulang kali mencoba untuk sembuh tetapi tidak berhasil."

"Saya bangga terhadap dirinya dan berterima kasih kepada semua orang baik yang hadir dalam hidupnya." Ride in peace, The Go Show.

Baca Juga: Hadirnya Momen Selangka Tahun Kabisat Tambah Motivasi Jorge Martin untuk Kalahkan Marc Marquez dan Cetak Sejarah


Editor : Ardhianto Wahyu Indraputra
Sumber : Berbagai sumber

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
38
95
2
Barcelona
38
85
3
Girona
38
81
4
Atlético Madrid
38
76
5
Athletic Club
38
68
6
Real Sociedad
38
60
7
Real Betis
38
57
8
Villarreal
38
53
9
Valencia
38
49
10
Alavés
38
46
Klub
D
P
1
Inter
38
94
2
Milan
38
75
3
Juventus
38
71
4
Atalanta
38
69
5
Bologna
38
68
6
Roma
38
63
7
Lazio
38
61
8
Fiorentina
38
60
9
Torino
38
53
10
Napoli
38
53
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X