Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Shin Tae-yong Akui Butuh Waktu 4 Tahun Untuk Selesaikan Dua Masalah Pelik Ini Bersama Timnas Indonesia

By Sasongko Dwi Saputro - Rabu, 31 Januari 2024 | 10:30 WIB
Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong mengungkapkan dua penyebab skuad Garuda kesulitan cetak gol hingga kalah dari Australia di babak 16 besar Piala Asia 2023.
PSSI
Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong mengungkapkan dua penyebab skuad Garuda kesulitan cetak gol hingga kalah dari Australia di babak 16 besar Piala Asia 2023.

BOLASPORT.COM - Shin Tae-yong bercerita soal perubahan Timnas Indonesia setelah jadi pelatih selama empat tahun.

Shin Tae-yong sudah melatih Timnas Indonesia sejak Desember 2019.

Artinya, Shin Tae-yong sudah empat tahun lamanya jadi juru taktik tim Merah Putih.

Selama empat tahun melatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong berhasil mengukir sejumlah prestasi.

Pelatih asal Korea Selatan tersebut sukses membawa Timnas Indonesia ke putaran final Piala Asia di tiga level kelompok usia.

Tiga level yang dimaksud adalah Timnas Indonesia senior, U-23, dan U-20.

Selain itu, pelatih asal Korea Selatan tersebut juga sukses membawa Timnas Indonesia lolos untuk kali pertama ke fase gugur Piala Asia.

Pada Piala Asia 2023, Timnas Indonesia sukses lolos hingga ke babak 16 besar.

Baca Juga: Thailand dan Timnas Indonesia Tersingkir, Tiada Wakil ASEAN Tersisa di Piala Asia 2023

Tentu, pencapaian tersebut bukanlah pekerjaan satu malam bagi Shin Tae-yong.

Ada lika-liku yang harus dilalui juru taktik asal Korea Selatan tersebut selama di Timnas Indonesia.

Shin Tae-yong curhat ke Hankook Libo soal masalah utama yang ia selesaikan selama empat tahun melatih Timnas Indonesia.

Masalah pertama jelas sikap para pemain yang kurang disiplin dan kerap mangkir dari panggilan ke pemusatan latihan Timnas Indonesia.

Shin Tae-yong curhat bahwa ada salah satu pemain yang menolak pemanggilan ke Timnas Indonesia, karena sakit setelah dua hari hilang kontak.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Shin Tae-yong pun mengubah sistem agar para pemain bisa dipastikan datang ke pemusatan latihan.

“Saat pertama kali saya menangani timnas Indonesia, saya memanggil pemainnya, tapi beberapa di antaranya tidak datang," ujar Shin Tae-yong dilansir BolaSport.com dari Hankook Libo.

"Kalau salah satu pemain, timnya bilang pasti dikirim, tapi sudah dua hari hilang kontak."

Baca Juga: Hasil Rapat Exco PSSI, Nasib Shin Tae-yong Ada di Tangan Erick Thohir, Bisa Dipertahankan atau Cari Pelatih Lain

"Saya kemudian bertanya mengapa dia tidak datang, dia berkata, 'Saya sakit dan tidak bisa datang.'"

“Dulu selalu seperti itu, tapi ketika saya menjabat, sistemnya berubah total," lanjutnya.

Masalah kedua adalah pola pikir soal kedisiplinan pemain saat sesi latihan.

Shin Tae-yong mengaku ada beberapa pemain yang masih terlalu santai dan terlambat ikut sesi latihan pada awal dirinya melatih Timnas Indonesia.

Perlahan, dirinya mampu mengubah pola pikir para pemain untuk mengikuti standar yang ia berikan.

“Indonesia memiliki indeks kebahagiaan yang tinggi, sehingga para pemain juga berusaha untuk tidak menghadapi situasi sulit," ujar Shin Tae-yong.

"Mengubah pola pikir ini adalah hal yang paling sulit."

"Pada akhirnya, saya rasa para pemain menunjukkan semangat dan semangat juangnya dan terbayar dengan penampilan yang baik di pertandingan tersebut di Piala Asia," lanjutnya.

Baca Juga: Hasil Rapat Exco PSSI, Nasib Shin Tae-yong Ada di Tangan Erick Thohir, Bisa Dipertahankan atau Cari Pelatih Lain

Shin Tae-yong selalu menekankan tiga prinsipnya saat menghadapi pemain Timnas Indonesia.

“Pertama, saya mengatakan kepada mereka untuk tidak berbohong,” kata Shin Tae-yong.

"Saya mengatakan kepada mereka bahwa saya tidak akan pernah mentolerir kebohongan. Saya mengatakan kepada mereka bahwa berbohong tidak akan pernah ditoleransi."

"Dan untuk selalu mengakui kesalahan mereka. Akui dan jangan jangan lakukan itu lagi."

“Saya katakan kepada mereka bahwa satu kesalahan boleh diterima, namun dua kesalahan lagi adalah sebuah kebiasaan."

“Dan begitu mereka memahaminya, mereka mengubah perilaku mereka," tutupnya.


Editor : Bagas Reza Murti
Sumber : hankookilbo.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
38
95
2
Barcelona
38
85
3
Girona
38
81
4
Atlético Madrid
38
76
5
Athletic Club
38
68
6
Real Sociedad
38
60
7
Real Betis
38
57
8
Villarreal
38
53
9
Valencia
38
49
10
Alavés
38
46
Klub
D
P
1
Inter
38
94
2
Milan
38
75
3
Juventus
38
71
4
Atalanta
37
69
5
Bologna
38
68
6
Roma
38
63
7
Lazio
38
61
8
Fiorentina
37
57
9
Torino
38
53
10
Napoli
38
53
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X