Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Kepala Kru Gresini Ungkap Penyebab Fabio Di Giannantonio Melesat pada MotoGP 2023 Sebelum Posisinya Disingkirkan Marc Marquez

By Delia Mustikasari - Senin, 26 Februari 2024 | 13:30 WIB
Pembalap baru VR46, Fabio Di Giannantonio, saat mengikuti tes pasca-musim MotoGP di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, 28 November 2023.
VR46 RACING TEAM
Pembalap baru VR46, Fabio Di Giannantonio, saat mengikuti tes pasca-musim MotoGP di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, 28 November 2023.

BOLASPORT.COM - Mantan kepala kru Fabio Di Giannantonio di Gresini, Frankie Carchedi, mengidentifikasi momen saat dia mengetahui pembalap Italia itu memiliki kecepatan untuk mengalahkan pembalap terbaik pada MotoGP musim lalu.

Tidak ada pembalap yang mencatatkan lompatan lebih besar dalam performa pribadinya selama paruh kedua musim MotoGP 2023 selain Fabio di Giannantonio.

Pembalap Gresini itu hanya mencetak 37 poin dalam sepuluh balapan pembuka pada MotoGP 2023 di posisi ke-16.

Posisi terbaik yang didapat Di Giannantonio  pada sesi kualifikasi adalah di urutan ke-13 dan finis  urutan kedelapan saat balapan.

Namun, pembalap yang akrab disapa Diggia itu meningkatkan perolehan poinnya tiga kali lipat menjadi 114 poin selama 10 balapan terakhir.

Pembalap 25 tahun itu lalu merayakan debut podium grand prix pada MotoGP Australia 2023 di Sirkuit Phillip Island, kemudian podium Sprint dan kemenangan balapan di Qatar.

Tanpa penalti tekanan ban di Valencia, Diggia akan kembali mencetak podium dan tambahan 7 poin.

Meski demikian, performanya yang menakjubkan membawanya ke posisi ke-12 di klasemen akhir MotoGP 2023.

Hal yang paling penting hasil ini mengamankan masa depan kariernya pada MotoGP dengan beralih ke VR46, setelah kehilangan kursi Gresini karena Marc Marquez.

Mantan kepala krunya, Frankie Carchedi lalu mengungkapkan momen atau titik kritis selama musim lalu, ketika dia pertama kali melihat apa yang akan terjadi dari Di Giannantonio.

"Bagi banyak orang, ini terdengar gila, tetapi saya mengetahuinya di Silverstone," kata Carchedi dalam wawancara dengan Crash.

"Jika Anda melihat ke belakang dan melihat selisih waktunya dengan Pecco sejak dini. Selanjutnya, lihat lagi setelah 15 lap (dari 20 lap) tepat sebelum dia masuk pit untuk menggunakan ban basah, dia menutup jarak dengan Pecco (Francesco Bagnaia).

Baca Juga: Jorge Martin Belum Move On dari Prasangka Sabotase Ban, tapi Respek Kehebatan Francesco Bagnaia Selalu di Hati

"Jadi, dia salah satu yang tercepat dan dia memperoleh waktu itu meski harus menyalip pembalap lain."

"Analisis lap di Sirkuit Silverstone mengonfirmasi bahwa dari lap 9-16, Di Giannantonio mengungguli pemimpin balapan, Bagnaia dengan selisih 1,1 detik, sekaligus naik dari posisi ke-16 ke-10," ucap Carchedi.

Namun, pertaruhan pit stop ban basah menjadi bumerang dan dia merosot ke posisi ke-13.

"Jadi, saya melihatnya di sana (di Silverstone). Saya juga melihat tanda-tandanya di Assen, Sachsenring," ujar Carchedi.

"Namun, ketika Anda memulai dari belakang atau dalam kasus Silverstone dia dikeluarkan lebih awal, Anda tidak akan menjadi yang terdepan pada MotoGP sekarang."

"Dia sendiri yang mengetahuinya; 'seandainya saya bisa lolos…' Dan akhirnya, itulah kuncinya. Ini tentang menyatukan seluruh akhir pekan."

"Secara tiba-tiba, dari tidak melakukan Q2 sama sekali di sepuluh putaran pertama, kami mulai rutin melakukan Q2 di akhir. Dan ini adalah akhir pekan yang benar-benar berbeda."

"Jika Anda mencapai Q2, Anda tidak akan memulai lebih rendah dari baris keempat, apa pun yang terjadi, dan bahkan itu lebih baik daripada saat kami memulai di awal tahun!"

Menurut Carchedi, di Sirkuit Phillip Island, Diggia berada di baris kedua lalu mendapat barisan depat di Qatar.

"Saya rasa dia tidak akan menjalani balapan yang lebih mudah dari itu. Tetapi di Valencia, dia start dari baris keempat dan itulah perbedaan dalam balapan," ucap Carchedi.

"Sekali lagi, kami tahu dia memiliki kecepatan untuk menang dan saya pikir dia mendekati Pecco dalam waktu 3 detik. Sayangnya, dia membutuhkan satu putaran lagi."

Di Giannantonio berada di posisi ke-9 dan tertinggal 3,5 detik dari Bagnaia pada lap 4 final, kemudian berjuang untuk finis hanya 0,176 detik dari Bagnaia hingga garis finis.

"Pecco menjalani putaran terakhir yang luar biasa karena dia menutup pintu di mana-mana dan itu membuat frustrasi!" kata Carchedi.

Baca Juga: Dorna Nilai Ducati adalah Jalan Terbaik yang Bisa Ditempuh Marc Marquez

Di Giannantonio kemudian diberi penalti 3 detik pasca-balapan karena tekanan ban depan yang rendah.

Peyebabnya, udara bersih tak terduga yang terbentuk di depannya setelah Marc Marquez dan Jorge Martin bertabrakan yang menurunkan pembalap Italia itu ke posisi keempat pada hasil resmi.

Sejak beralih ke VR46, di Giannantonio menempati posisi ketujuh pada tes Valencia, kemudian kedelapan pada tes pramusim MotoGP 2024 di Sepang dan Qatar.

Namun, ia memberikan simulasi sprint terbaik di antara siapa pun di Sepang dan menjadi yang terbaik ketiga, setara dengan juara dunia Francesco Bagnaia, selama jangka panjangnya di motor GP23 di Qatar.

"Saya berharap dia melanjutkan apa yang dia selesaikan tahun lalu dan mencapai posisi setinggi mungkin dalam kejuaraan, tetapi satu tempat di belakang kami!" kata Carchedi tersenyum.

"Selain bercanda, kami memiliki ikatan yang erat, sangat menyenangkan bekerja dengannya tahun lalu dan dia sangat pantas untuk bertahan di MotoGP."

"Akan menarik untuk melihat bagaimana dia melanjutkan perkembangannya."

Carchedi saat ini menjadi kepala kru Marc Marquez setelah pernah menjadi kepala kru Joan Mir saat menjadi juara dunia MotoGP bersama Suzuki pada 2020.


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : Crash.net

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
38
95
2
Barcelona
38
85
3
Girona
38
81
4
Atlético Madrid
38
76
5
Athletic Club
38
68
6
Real Sociedad
38
60
7
Real Betis
38
57
8
Villarreal
38
53
9
Valencia
38
49
10
Alavés
38
46
Klub
D
P
1
Inter
38
94
2
Milan
38
75
3
Juventus
38
71
4
Atalanta
38
69
5
Bologna
38
68
6
Roma
38
63
7
Lazio
38
61
8
Fiorentina
38
60
9
Torino
38
53
10
Napoli
38
53
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X