Sejarah Hari Ini - Meninggalnya Sayap Terbaik Dunia Milik Manchester United

By Thoriq Az Zuhri Yunus - Sabtu, 25 November 2017 | 18:52 WIB
George Best mencetak gol dalam pertandingan Putaran V Piala FA antara Northampton Town versus Manchester United, 7 Februari 1970. (DOK. SKYSPORTS)

Tanggal 25 November 2005 menjadi hari dimana legenda Manchester United, George Best, menghembuskan nafas terakhirnya.

Best, seperti namanya, adalah pemain terbaik milik United medio 1960-an.

"Saya menemukan seorang jenius untuk anda."

Itu adalah pesan telegram yang dikirim sang pencari bakat kepada pelatih United saat itu, Matt Busby, mengenai Best yang masih berusia 15 tahun.

Sejak menjalani debutnya di usia 17 tahun, Best menjelma menjadi pemain sayap paling ekplosif di dunia.

Bahkan beberapa media dan orang ternama menganggapnya sebagai penggiring bola terbaik sepanjang sejarah sepak bola.

(BACA JUGA: Ternyata Kapten Manchester United Punya Kelainan Detak Jantung dan Harus Jalani Operasi)

Tak hanya kualitas menggocek bola, instingnya dalam mencetak gol juga tak kalah garang.

Sebanyak 179 gol dari 470 laga selama 11 tahun bersama United tak cukup menggambarkan bagaimana ia dipuja sebagai legenda Setan Merah.

Ia membawa United dua kali juara kasta tertinggi Liga Inggris dan juara Piala Champions tahun 1968, dimana kemudian ia memenangi gelar pemain terbaik Eropa tahun itu.

"Pele memanggil saya sebagai pesepak bola terbaik di dunia. Itu adalah pujian tertinggi dalam hidup saya," ujar Best suatu waktu.

(Baca Juga : 4 Pelatih Hebat di Indonesia Ini Ternyata Miliki Hubungan Guru dan Murid)

Tak disangka, ia memutuskan untuk meninggalkan United pada usia yang masih sangat muda, 27 tahun, dan kemudian berkelana bermain bola di seluruh dunia sebelum pensiun 10 tahun kemudian.

Federasi Sepak Bola Irlandia Utara mendeskripsikan Best sebagai pemain terbaik yang pernah mengenakan seragam hijau Irlandia Utara.

Pujian tersebut terbilang terlalu mengagungkan, mengingat ia hanya 37 kali tampil bagi negaranya dengan catatan sembilan gol.

Namun begitulah Best, bisa membuat mereka yang melihatnya berdecak kagum.

Tak hanya di dalam lapangan, pesona Best juga menjalar ke ranah yang lebih luas.

Ia adalah salah satu selebriti dalam sepak bola, bahkan ia mempunyai julukan, "El Beatle" alias personil The Beatles kelima.

(BACA JUGA: Jadi Tak Bisa Berjalan, Marouane Fellaini Tuntut Perusahaan Sepatu yang Dipakainya)

Namun kehidupannya di luar lapangan pula yang kemudian menghancurkannya.

Terutama kecanduannya terhadap alkohol yang terus menjadi momok sepanjang hidupnya.

"Saya habiskan uang saya untuk bir, wanita, dan mobil cepat - sisanya hanya saya sia-siakan," ujar Best.

Meski kemudian sudah menjalani operasi transplantasi hati karena masalah minuman keras tersebut, Best tak peduli, ia tetap menjadi seorang peminum.

Hal ini membuatnya harus meminum banyak obat-obatan untuk tetap sehat, hal yang membawanya menuju akhir hayat akrena masalah komplikasi obat.

Meninggal dalam usia 59 tahun, ia dikebumikan di Belfast, kota kampung halamannya di Irlandia Utara.

(BACA JUGA: Dianggap Klub Kecil oleh Eric Cantona, PSG Balas Menyerang dengan Respons Cerdas)

Para pelayat pada pemakamannya dikatakan BBC mengingat Best dengan satu kalimat, "Bocah indah dengan permainan yang indah".

Kini, 43 tahun setelah Best meninggalkan United dan 12 tahun setelah Best meninggalkan dunia, United belum menemukan kembali sayap-sayap yang bisa seorang diri membawa mereka terbang menjadi tim terbaik di dunia.