Sejak Menang 8-0 atas Persib Bandung, AC Milan Sulit Mencari Pelatih 1.000 Hari

By Anju Christian Silaban - Senin, 23 Oktober 2017 | 16:17 WIB
Pelatih AC Milan, Vincenzo Montella, mendampingi anak-anak asuhnya dalam laga Serie A kontra Torino di Stadion Grande Torino, Turin, Italia, 16 Januari 2017. (MARCO BERTORELLO/AFP)

AC Milan sempat menyandang predikat "Dream Team" pada awal 1990-an.

Dimulai dari era Arrigo Sacchi dan dilanjutkan Fabio Capello, mereka menguasai Eropa dengan meraih tiga trofi Liga Champions.

Titel terakhir yang diraih pada 1993-1994, memiliki kedekatan lebih besar dengan Indonesia.

Di bawah asuhan Fabio Capello, tim juara milik AC Milan mengunjungi Tanah Air pada akhir musim tersebut.

Klub berjulukan I Rossoneri membawa sejumlah nama besar seperti Zvonimir Boban, Marcel Dessaily, Mauro Tassoti, dan Brian Laudrup.

Selaku kampiun Divisi Perserikatan PSSI pada tahun yang sama, Persib Bandung pun mendapatkan kehormatan untuk menjamu AC Milan.

(Baca Juga: Capello Janjikan Tontonan Menarik Milan Vs Persib)

AC Milan menang 8-0 dalam yang digelar di Stadion Utama Senayan, 4 Juni 1994.


Fabio Capello dengan pose tersenyum sebelum laga uji coba antara timnas Rusia kontra Belarus di Khimki, 7 Juni 2015.(KIRILL KUDRYAVTSEV/AFP)

Sejak kemenangan tersebut, I Rossoneri bak memiliki "kutukan".

Mereka kesulitan menjalin hubungan panjang dengan pelatih.

Perlu diketahui bahwa periode pertama Fabio Capello berlangsung selama 1.826 hari.

Adapun Arrigo Sacchi bertahan 1.460 hari dalam periode pertamanya.

(Baca Juga: Egy Maulana Vikri, Bukti Real Madrid Tak Lagi Benci Pemain Asia)

Tercatat sejak Capello mundur pada 1996, sosok di kursi pelatih AC Milan berganti sebanyak 16 kali.

Hanya ada dua pelatih yang bisa dikatakan langgeng, yaitu Carlo Ancelotti (2.762 hari) dan Massimiliano Allegri (1.298 hari).

Di luar itu, 14 nama lainnya, termasuk Sacchi dan Capello yang sempat kembali, bertahan kurang dari 1.000 hari.


Carlo Ancelotti tampak kecewa dengan performa Bayern Muenchen pada pertandingan kontra Atletico Madrid di Vicente Calderon, Rabu (28/9/2016).(PIERRE-PHILIPPE MARCOU/AFP)

Vincenzo Montella

Ancaman tersebut menghantui Vincenzo Montella selaku juru taktik AC Milan kini.

Hingga hari ini, Senin (23/10/2017), dia sudah menetap selama 479 hari di San Siro.

Kebersamaan terancam putus di tengah jalan, meskipun ada ikatan kontrak hingga 30 Juni 2019.

Alasannya jelas performa dan hasil minor anak-anak asuhnya pada awal musim 2017-2018.

Sudah belanja 194,5 juta euro (setara Rp 3 triliun) untuk membeli belasan pemain, I Rossoneri malah gagal memenangi empat pertandingan terakhir secara beruntun, dua di antaranya berujung kekalahan.

(Baca Juga: Apa yang Dikatakan Choirul Huda di Warung Kopi Menjadi Kenyataan)

Manajemen AC Milan dikabarkan memberikan tenggat cuma satu atau dua laga lagi agar Montella mengakhiri dahaga kemenangan.

Tidaklah mudah karena AC Milan harus melawat ke markas Chievo Verona, yang memenangi dua partai kandang terakhir, Kamis (26/10/2017) WIB.

Setelah itu, mereka harus menjamu Juventus, sang juara bertahan, Sabtu (28/10/2017).

Kegagalan dalam dua laga itu bisa berujung surat pemutusan hubungan kerja (PHK) buat Montella.

Itu artinya Montella cuma bertahan kurang dari 500 hari di AC Milan.

Kesulitan AC Milan mencari pelatih 1.000 hari pun berlanjut.

 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on